Kumpulan Hari Apes yang Enggak Ada dalam Kalender

Beberapa waktu pun berjalan. Kadang-kadang ada sebuah perasaan yang enggak tahu kenapa, tapi harus juga dihadapi. Seperti halnya hari apes memang enggak ada dalam kalender. 

Kumpulan Hari Apes yang Enggak Ada dalam Kalender
Gambar 1. Kumpulan Hari Apes


Kumpulan Hari Apes (14 September 2025, Minggu)

Kita selalu menyadari bahwa kehilangan sesuatu barulah membuat diri kita merasakan bahwa sesuatu itu teramat berharga. Baru saja, saya mengalami kali kedua bahwa layar gawai tak bisa diselamatkan. Fatalnya lagi bahwa, gawai yang selama ini masih aman-aman saja, tak tahunya malah harus berujung tragis tak bisa diselamatkan. Awalnya masih, sabar berusaha mengelus dada. Pada waktu yang bersamaan jok kereta justru dicakar-cakar kucing. Alamat, kejadian double dalam satu waktu membuat luruh hati. Mungkin ini bukan kisah apes yang menyedihkan, tapi bagi saya yang baru saja memegang persediaan uang buat jaga-jaga. Kok kayaknya jadi begini ya. Belum lagi ingatan di masa lalu, tentang tempat minum saya semuanya pada pecah nggak tertolong karena saya yang buat. Mau ngeluh, tapi ketawa. Kalau barang nggak rusak, kayaknya bukan saya deh. 

Namun ada hal yang unik nih, masa iya. Hp saya yang sudah mau roman-romannya ganti kok malahan aman-aman aja sampai saat ini. Yah,  mudah-mudahan aman-aman terus dah. Kesalahan saya memang, gawai yang saya pikir baik-baik saja itu nggak saya pakaikan casing. Jadi, pas jatuh dianya auto rusak parah. Malah kecium aspal lagi pertama kalinya. Yah, wassalam deh. 

Review Film Sukma : Penukar Jiwa Saat Gerhana Tiba

Review Film Sukma
Gambar 1. Review Film Sukma


Cerita Sukma ini dikemas sebagai kisah misteri. Alih-alih mengarah kepada film horor. Kisah dibuka  oleh seorang laki-laki yang sedang ketakutan dengan Arini (Luna Maya). Apakah ia merupakan suaminya?

Scene menuju ke latar waktu 2 tahun sebelumnya.

Sinopsis

Arini (Luna Maya) dan keluarganya baru saja pindah ke sebuah rumah tua yang tidak berpenghuni.

Saat pertama kali pindah justru anaknya Iyan bermain petak umpet bersama temannya yang lain. Iyan masuk ke sebuah ruangan yang ada cerminnya dan di situlah efek jump scare diperlihatkan. Ia menyebutkan nama, “Mas Pram” dalam memanggil anaknya Iyan. Malahan saya pikir anaknya beliau itu dua orang, ternyata hanya Iyan.

Pram yang merupakan ayah sambungnya Iyan berhasil menemukan Iyan yang sudah pingsan di dalam ruangan bawah tanah. Arini mengamati sekitar dan melihat ada sebuah cermin besar yang memiliki motif di pinggirannya.

Pram segera menaikkan cermin ke atas. Pada saat pemindahannya, seorang Ibu yang merupakan penjaga rumah itu lantas mengatakan, "ini masih bagus." Seakan memberikan nuansa tanda tanya tentang kenapa Ibu Sri justru menyukai keberadaan sang cermin. Auranya mistis, seperti ada yang disembunyikan

Arini merasakan ada hal yang janggal dengan cermin. Suatu ketika mantan suami datang untuk menemui Iyan dan mengajaknya untuk jalan-jalan. Arini masih menyayangi Hendra. Sehingga anaknya masih diperbolehkan untuk pergi bersama. Namun yang terjadi Hendra tidak mengabari Arini dan pulang malam dalam keadaan hujan.

Suaminya Arini (Pram) pun menolong Arini supaya tidak diganggu oleh Hendra. Tak hanya itu saja, pada kesempatan lain Hendra datang ke rumah Arini lagi untuk meminta Iyan bermain lagi dengannya. Ia memaksa masuk dan melihat cermin. Pada saat itu Iyan memang ingin bermain dengan Papa kandungnya. Kemudian Pram datang dan Hendra akhirnya pergi dari rumah Arini kemudian mendengar sesuatu yang janggal pula. Iyan kecewa dengan ibunya dan marah.

Arini bercerita bahwa alasannya bercerai dengan Hendra karena Hendra memiliki penyakit Schizoprenia dan ia teramat takut kalau Iyan kenapa-kenapa. Setiap kali bertemu dengan Hendra ia selalu bertanya, apakah ia membawa obat?

Pada film ini karakter Pram tidak kelihatan seperti apa. Hanya sebagai sebuah perlindungan di kala Arini diganggu oleh Hendra.

Suatu ketika, Arini datang ke sebuah tempat yang menjual barang-barang antik dan ia melihat sebuah simbol yang serupa di pinggiran cermin dan melihat sebuah buku yang memiliki sampul simbol serupa. Ia pun mengikuti wanita yang membeli buku itu. Hingga akhirnya mereka saling berbincang dan menemukan sebuah misteri yang belum terpecahkan. Ternyata sebelum Arini tinggal di sana. Keluarga sang wanita itu tinggal di sana dan berakhir meninggal dunia. Setelah mendengar suara dari telepon ada teror   di rumahnya. Sang wanita pun menunjukkan bukti-bukti foto yang ia miliki. Hingga akhirnya ia menyadari bahwa ada keberadaan Ibu Sri di dalam foto.

Begitu pula dengan Hendra yang masih belum jera menemui anaknya. Ia menjemputnya di sekolah dan bertemu pula dengan Arini yang baru saja diteror lewat cermin. Kemudian ia bercerita bahwa ada sebuah tulisan yang akhirnya Hendra tulis di dinding. Ia menemukan sebuah nama Sukma.

Diam-diam Arini mendatangi rumanhnya Ibu Sri lewat jendela dan menggeledah barang-barang di sana. Ia menemukan sesuatu, yaitu sebuah potongan kertas yang ada di dalam buku itu.

Konflik berikutnya semakin seru, kita akan mendapatkan jawaban tentang penampakan yang ada di dalam cermin. Apakah cermin itu berbohong kepada Arini?

Akankah Arini selamat dari kisah teror di rumahnya? Kisah lengkapnya saksikan di bioskop kesayangan anda ya. Oh, iya. Sebagai informasi. Cerita ini disutradarai oleh Baim Wong. 

Hal yang menarik dari kisah ini: 

1. Gerhana dijadikan sebagai tempat pertukaran jiwa

Kisah ini seakan memiliki tema serupa pada drama Korea Moonlovers ataupun Boon Apetit Your Majesti.  Ada gerhana yang menjadi sebagai tempat pertukaran sesuatu. Bedanya kalau drama itu pindah raga ke zaman sebelumnya sementara di kisah ini pertukaran jiwa yang menginginkan keabadian. Cerita ini justru membuat saya penasaran terkait dengan gerhana. Kenapa pula dengan gerhana.

2. Aksara Jawa yang dijadikan sebagai mantra keabadian. Uniknya dalam kisah ini buku yang memiliki simbol serupa dengan cermin memiliki tulisan jawan dan juga ilustrasi cermin.

3. Schizoprenia yang dialami oleh Hendri. Schzoprenia merupakan sebuah penyakit yang orang sebuat sebagai kemampuan seseorang dalam berhalusinasi. Sebenarnya kalau kisah ini diulik lebih lagi, pasti asyik. Hanya saja, diending justru membuat ending yang menggantung seakan bukan Hendra lagi. Kalau ini mah, bisa jadi beda cerita.

OOT

Kisah ini justru membuat saya penasaran akan sesuatu. Selain gerhana yang menurut mitos merupakan momen amat ditakuti. Hingga cermin itu sendiri. Kenapa dengan cermin? Seingat saya kalau di film Kuntilanak juga melibatkan cermin.

Konon katanya cermin itu sebenarnya bisa mengundang keberadaan kunti, tapi justru ditakuti oleh kunti itu sendiri. Karena kunti akan memantulkan bayangan yang sebenarnya. Sehingga cermin adalah benda yang paling tidak disukai kunti.

Duh, justru saya dulu malah takut sama cermin. Hingga seringnya tuh cermin ditutupi pakai kain. Atau jangan-jangan? Heheh …

Pengalaman Sebelum Nonton

Sebenarnya saya bukan tipe orang yang suka nonton horor. Karena khawatirnya hidup jadi serba was was gitu kan. Alih-alih harusnya menjadi lebih berani lagi. Seringnya sih di film Indonesia, efek Jump Scarenya lebih banyak dibandingkan dengan kisah horor itu sendiri. Yah, dibandingkan sayanya yang jantungan.

Nah, kebetulan nobarnya malahan di Hermes. Yah, kalian tahulah, Hermes di Medan sekarang ini hanya ada bioskopnya doang yang beroperasi. Hal yang ada di pikiran saya tuh gimana nanti ya kalau seram gitu tuh. Eh, sampai sana ternyata ramai sekali orang-orang yang datang. Sayangnya tiket belum ada nih. Segera saya menghubungi nomor yang mengajak nobar. Nggak dikasih kontaknya, justru disuruh menemui orang dalam foto. Bayanging, enggak tahu namanya. Eh, disuruh nyari muka orang yang belum pernah ditemui. Yah, walaupun akhirnya saya menemukannya juga, untungnya mudah ditandai dengan adanya tahi lalat di dagu. Kalau enggak ya bakalan bingung banget. 
Itulah momen terlucu yang saya alami. Bahkan sampai di sana, malah dapat kursi paling depan. Kan auto dengak. Semakin was was nontonnya. Film horor sist.

Review Film War 2

Review Film War 2
Gambar 1. Review Film War 2

Cerita War 2 ini cocok sekali dalam menyemarakkan hari kemerdekaan, tapi bukan kemerdekaan di Indonesia. Melainkan perjuangan demi Negara India. Tagline dari filmnya seperti ini, "India First." Yah, momen-momennya masih relevanlah di era perjuangan. Bagi penyuka film dalam durasi lama, cerita ini termasuk cerita yang wuaw mantap puas sekali. Nggak sayang mah sama harga tiketnya.

Sinopsis

Kisahnya dimulai dari memanjakan mata sang penonton sebuah peperangan. Dengan teknik CGI pastinya membuat pesona visual semakin menakjubkan. Hingga pada akhirnya si Kabir diperankan oleh Hitrik Rossan disuruh pemimpinnya untuk membunuhnya di perlintasan rel kereta. Ia berpesan pada Kabhir untuk menjadi bagian dari musuh untuk membunuh sang pemimpinnya. Hanya dengan cara itu mereka bisa mempertahankan negaranya. Sebagaimana seorang prajurit yang melaksanakan pimpinannya. Nama baik? Tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang. Termasuk ia harus melawan putrinya sang kapten sendiri yang bernama Kavya.

Review Film War 2
Gambar 2. Pemain Utama War 2

Kabir di sini merupakan tentara yang sangat disukai oleh banyak orang. Yah, selain tampan dan pemberani. Keahliannya jelas sangat disegani oleh berbagai pihak. Tak terkalahkan, begitulah si Kabir yang digambarkan saat itu. Setelah kejadian penembakkan pada pemimpinnya. Ia memang benar-benar bergabung dengan pihak musuh.

Musuhnya yang disebut sebagai organisasi Kaali malah digambarkan sebagai hologram pemimpin dari berbagai Negara seperti Sri Lanka, Cina, dan lain-lain. Lupa mah saya detailnya siapa saja, tapi yang pasti berjumlah sekitar lima atau enam. Nah, si Kabir ini posisinya menjadi penjahat bagi Negaranya sendiri.

Nah di sini baru dah letak serunya, di mana mereka merencanakan sesuatu untuk memburu si Kabir. Hingga melacak keberadaan anak angkatnya si Kabir yang di Italia. Seseorang yang menjadi lawannya si Kabir adalah Vikram di kemiliteran. Keduanya memiliki kekuatan yang setara dan yap, yang paling seru itu menyaksikannya secara langsung alih-alih dituliskan seperti ini.

Aksi kejar-kejaran dengan  mobil sangat memicu adrenalin. Anaknya ternyata juga sudah terbiasa dengan cara hidup si Kabir. Sehingga ia bisa diajak kerjasama dalam mencuri mobil untuk menyelamatkan diri dari mata-mata si Vikram.

Pemain Utama Wanita di War 2
Gambar 3. Pemain Utama Wanita di War 2

Pertemuan si Kabir dengan pemeran wanita berada di puncak menara. Pada scene ini belum ada sesi romantiknya, ya seperti biasa aksi pertarungan yang membuat Kabir jatuh tepat di atas mobil dikendarai sang anak.

Hal yang Menarik dari War 2

1.       Bukan kisah perang yang membosankan

Alih-alih hanya kisah perang belaka. Justru di film war ini disuguhkan sebuah kesan yang komplit. Bagaimana bisa perang disandingkan dengan masalah percintaaan menjelang pertengahan cerita. Meskipun keduanya enggak menikah, tapi ada kisah cinta yang sepintas lumayanlah bagi penyuka genre romance.

2.       Latar Tempat Italy

Latar tempat di India mah sudah biasa, tapi kali ini mereka menggunakan Italy sebagai tempat syuting. Sebuah suasana yang berbeda dalam sajian film India. Yah, harap maklumlah bagaimana dengan

3.       Kisah Persahabatan yang Amat Kental

Duh, kalau dibilang musuh adalah sahabatnya sendiri. Bisa jadi. Ini adalah sebuah pilihan yang berat dalam hidup. Cuma kok enggak sangka saja kenapa sosok sahabat punya dendam mendalam terhadap sahabatnya. Bukannya sahabat itu selalu bahagia kalau sahabatnya maju ya? Nah, yang menjadi uniknya adalah latar belakang si Kabir ini dulunya tidak memiliki keahlian bela diri dan bertemu seorang teman membantunya bertahan hidup di jalanan. Kisah Kabir yang ternyata memiliki panggilan Kaboo sangat menarik sekali untuk diulik.

4.       Akhir Kisah yang Memuaskan

Untuk penutupan kisah War 2 ini. Saya sangat puas sekali dah pokoknya. Tidak menggiring opini yang menyisakan tanda tanya di hati. Mantap dah pokoknya. Baik sisi Kabir maupun Vikram sendiri.

5.       Soundtrack yang Menarik

Secara visual sebenarnya saya lebih suka dengan soundtrack yang berjudul Janab-e-Aali di mana. Soundtrack ini pertama kali muncul ketika Vikram dan Kabir menjadi damai saat di Italy. Namun secara populernya soundtrack yang berjudul Aavan Jaavan memiliki ritme lagu yang menarik. Terdengar santai-santai asyik. Yah, namanya juga dipadukan dengan romance.

 

Kekurangan Film War 2

Nonton berjam-jam hingga menuju tiga jam ternyata bukan membuat saya terasa puas. Total 2 jam 50 menit. Termasuk durasi film yang sangat lama bagi saya. Menjelang akhir baru terasa, kok kayaknya radar jenuh. Mungkin kalau durasi 2 jam 30 menitan sudah pas mantap tuh.

Alur yang sejujurnya bingung letak kekonsistenannya di mana. Secara awalnya ini udah seru-seru di Italy tentang momen emosional dengan si anak angkat. Eh, malah menjadi kisah persahabatan antara protagonis dan antagonisnya. Meskipun awalnya bingung, tapi tertutupi dengan bagaimana akhir cerita ditutup.

Cast of Film War 2

Genre : Laga

Durasi : 1 jam 50 menit (170 menit)

Hrithrik Roshan sebagai Mayor Kabir

Kiara Advani sebagai Kavya Luthra

N.T.Rama Rao Jr sebagai Mayor Vikram Chandra

Arista Mehta sebagai Ruhi Sahni

Anil Kapoor sebagai Coloner Vikrant

Gaya Hidup Bersih, Sehat, dan Lestari Bersama Yuri Indonesia

 Gaya Hidup Bersih, Sehat, dan Lestari Bersama Yuri Indonesia
Gambar 1. Gaya Hidup Bersih, Sehat, dan Lestari Bersama Yuri Indonesia

Salah satu impian yang paling diimpikan bagi saya adalah bisa hidup bersih dan rapi. Dua itu saja, kalau sudah dipraktekkan dalam hidup. Oh, apakah ini yang dinamakan baiti Jannati? Rumahku serasa surgaku. Bagi saya fondasinya itu dulu. Yah, walaupun dalam praktiknya saya selalu remedial mulu. Nggak apa-apa, besok-besok mah harus dicoba kembali. Adanya campain tentang gaya hidup bersih bersama dengan Yuri Indonesia ini membuat saya semakin bersemangat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Yah, namanya juga belajar, harus belajar setiap hari. Walaupun faktanya juga remedial terus bersebab yang paling sulit adalah melawan kemalasan dalam diri sendiri. 

Kenapa sih Kita Harus Hidup Bersih?

Kita harus hidup bersih untuk mencegah berbagai penyakit yang datang. Meskipun penyakit itu terkadang tidak bisa dielakkan. Namun hidup bersih tentu menjadi sebuah perjuangan bahwa sehat juga harus diperjuangkan. Jika hidup tidak bersih, maka bakteri akan berdatangan dan bahkan hewan-hewan parasit bisa saja tumbuh di dalam tubuh kita. Ada sebuah kasus heboh yang baru-baru ini Raya, seorang balita yang berisa 4 tahun meninggal dunia setelah mengalami infeksi karena tubuhnya dipenuhi cacing gelang. Raya meninggal dunia pada 22 Juli 2025. Umumnya cacing gelang (Ascaris lumbricodes) hidup di tanah. Infeksi bisa terjadi ketika telur cacing tertelan, baik melalui makanan, minuman, maupun tangan yang kotor. 

Data Cacingan di Dunia
Gambar 2. Data Cacingan di Dunia

Menurut CNBC Indonesia, data cacingan di dunia menunjukkan 24% populasi dunia atau lebih dari 1,5 miliar orang terinfeksi cacingan, terutama di daerah tropis dan subtropis. Cacingan ini seringkali menimpa anak-anak. Diketahui 267 juta anak usia prasekolah dan 700 juta anak usia sekolah berada di wilayah rawan. Selain mencegahnya dengan cara meminum obat cacing setiap enam bulan sekali. Kita juga harus mencegahnya dengan menjaga kebersihan lingkungan. 

Gaya Hidup Bersih dimulai sejak dini

Pekara gaya hidup, memang tidak bisa dibentuk sehari dua hari, tetapi berhari-hari hingga membentuk sebuah karakter dalam diri kalau kita ini tuh tipenya memang pembersih poll. Kalau saya ketemu orang yang rajin, bawaannya pasti kagum mulu dan kalau di rumah ya ikut-ikutan. Sehingga, lingkaran orang-orang yang sangat memperhatikan kebersihan itu rasanya menyenangkan sekali. Apalagi bisa membagikan tips bagaimana bisa bersih setiap waktu.

Meskipun memang pada praktiknya kita memang tidak bisa berpacu pada inspirasi belaka. Sebab kekuatan inspirasi nggak selamanya bisa tetap konsisten. Melainkan sebenarnya bagaimana diri tegas saat menciptakan kebersihan itu sendiri. Bagi yang memang terbiasa hidup bersih ya pekara ini aman-aman aja untuk dijalankan. Bagi yang tak terbiasa ini, gaya hidup berantakan dan rasa malas berkepanjangan. Rasanya sudah pasti jumpalitan bagaimana mewujudkannya. 

Gaya hidup bersih memang enggak bisa diperjuangkan sendirian, tetapi juga harus bersama. Kalau sendirian yang ada malahan diri sendiri yang kelelahan. Alih-alih kelelahan, ujungnya menjadi stress dan hasilnya malah jatuh sakit. Alangkah lebih baiknya gaya hidup bersih memang harus dikomunikasikan dan disepakati bagaimana menjaganya. Kalau role modelnya memang bersih kian, biasanya yang lainnya bakalan mengikuti. 

Gaya Hidup Bersih dimulai Sejak Dini
Gambar 3. Gaya Hidup Bersih dimulai Sejak Dini

Membentuk kebiasaan sehat juga tidak dibentuk sehari dua hari. Layaknya sebuah kebiasaan, kita harus tahu dulu nih apa saja sih yang membuat hidup kita bisa menjadi lebih sehat. Nah, Kemenkes RI telah memberikan sebuah arahan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Apalagi kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kasus Covid 19, di mana mengharuskan setiap orang menjaga jarak satu sama lain. Salah satu gerakan yang digalakkan selain penggunaan masker adalah mencuci tangan dengan air mengalir. Namun ternyata GERMAS ini sudah ada sebelum Covid loh Sobi. 

Gaya Hidup Sehat dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Gambar 3. 7 Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Pertama kali Germas digalakkan dan dikukuhkan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017. Kemudian implementasinya juga diwujudkan melalui pengukuhan Germas Sadar pangan Aman (SAPA) pada tanggal 23 November 2017 oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Sehingga gaya hidup sehat ini sudah menjadi kegiataan bersama yang penting untuk diperjuangkan sehari-hari. 

Dampak Positif Hidup Bersih dan Sehat

Dampak positif hidup bersih dan sehat
Gambar 4. Dampak positif hidup bersih dan sehat

1.       Terhindar dari penyakit

Pada umumnya sakit itu pasti ada penyebabnya. Entah itu pola makan atau pola gaya hidup. Apalagi penyakit serius yang terbilang keturunan seperti penyakit jantung dan diabetes. Potensinya bisa lebih besar menyerang tubuh. Biasanya penyakit tersebut menyerang kalangan orang tua. Terkadang sempat terpikir, "Kenapa ya bisa sakit begini." Jawaban yang paling sering didengar adalah, "yah karena dulu masa mudanya sering begini loh."
Walaupun penyakit itu tidak terelakkan, setidaknya kita sudah berusaha untuk menyayangi diri kita dengan kebiasaan bersih dan sehat. Kan lebih baik mencegah daripada mengobati. 
HR Bukhari 5933
Gambar 5. HR Bukhari 5933


Menurut Riwayat Hadist Bukhari No. 5933, Ibnu Abbas RA dia berkata; Rasulullah Saw. bersabda; “Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” Jangankan kehilangan keduanya, bahkan salah satunya saja membuat kita seringkali barulah menyadari kalau hal itu sangat berarti bagi hidup kita. Siapa sih yang tak mau terhindar dari yang namanya penyakit?

2.       Meningkatnya Produktivitas

Meningkatnya Produktivitas
Gambar 6. Meningkatnya Produktivitas
Rumah berantakan, enggak bisa beres-beres. Terkadang saya perlu keluar untuk menyegarkan diri sebelum menatanya kembali. Biasanya ketika lingkungan bersih, ide-ide segar selalu muncul begitu saja. Apalagi yang suka menulis seperti saya. Ibarat nih kepala udah kusut karena mikir, kalau disuguhi lagi yang berantakan. Apa enggak semakin kusut jadinya isi kepala. Yah, mau enggak mau kita mah harus professional dalam pekerjaan. Namun yang membutuhkan kualitas oke, lingkungan sangat berpengaruh. Itulah mengapa hidup bersih seharusnya menjadi prioritas setiap orang.

3.       Meningkatkan Kesehatan lingkungan

Meningkatkan Kesehatan Lingkungan
Gambar 7. Meningkatkan Kesehatan Lingkungan

Faktanya, ketika seseorang terbiasa dengan lingkungan yang bersih. Otomatis lingkungannya juga akan mengikuti. Hidup berdampingan dengan orang yang peduli terhadap lingkungan rasanya sejuk dipandang dan nyaman berdekatan dengannya. Secara tak langsung meningkatkan kesehatan lingkungan sama halnya dengan menyejahterakan manusia. Lingkungan air yang jernih, udara yang bersih, dan ekosistem alam seimbang adalah sebuah kehidupan paling diinginkan banyak orang. 

4.       Meningkatkan Tumbuh Kembang Anak

Aktif Berkembang Setelah Berkegiatan
Gambar 8. Aktif Berkembang Setelah Berkegiatan

Selain faktor keturunan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Lingkungan luar sangat mempengaruhi perkembangan anak dalam bertumbuh dan berkembang. Anak-anak pada umumnya merupakan peniru paling handal. Kebiasan hidup bersih dan sehat tentunya akan menjadi kebiasaan berkelanjutan di masa depan. Anak-anak yang mengalami masa bahagia dalam hidupnya, biasanya mampu bercerita tanpa diminta dan mampu diajak kerjasama dalam menjaga lingkungan. 

5.       Meningkatkan Kepercayaan Diri

Meningkatkan Kepercayaan Diri
Gambar 9. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Siapa sih yang tak percaya diri ketika lingkungannya bersih dan sehat? Adanya kepercayaan dalam diri membuat hidup menjadi lebih bahagia dalam menghadapi dunia. Perasaan tenang, nyaman, dan damai pun turut menyertai hidup. Kedatangan tamu yang kadang serba tiba-tiba membuat diri selalu siap menyambutnya kapan saja. 
Begitu pula tingkah si kecil, apabila datang bertamu dia paling senang jika diajak membersihkan tempat tidur dan kegiatan bersih-bersih lainnya. Sebab kebiasaannya di rumah adalah bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian diri sendiri. 

6.      Hemat Biaya Kesehatan

Hemat Biaya Kesehatan
Gambar 10. Hemat Biaya Kesehatan
Siapa Kita pasti sudah tidak asing lagi, bahwa sakit seringkali menguras biaya yang tak sedikit. Bahkan kebanyakan cerita menyebutkan bahwa sakit bisa menghabiskan harta. Hidup bukan hanya tentang kesehatan belaka. Apalagi kita yang memiliki anak pasti bakalan berpikir juga dengan biaya pendidikannya di masa depan. Meskipun biaya kesehatan selalu menjadi biaya jaga-jaga layaknya dana darurat. Setidaknya kita bisa mengalokasikan pendanaanya kepada yang lebih urgent lainnya. 

Selain Kebersihan, Hal Apa Saja yang Menjadi Impian Diary Harumpuspita?

Saya percaya bahwa hidup memang bukan sehari dua hari. Kehidupan yang tidak pasti bagaimana kedepannya membuat saya belajar satu hal dalam hidup, yaitu berkebun. Berkebun adalah langkah kecil dari rumah untuk kita dalam menyeimbangkan alam. Yah, walaupun belajar berkebun ini bukanlah sehari dua hari, tetapi juga dibutuhkan waktu dan pengalaman yang lama.

Kadang suka riweh aja gitu dengan pendapat orang lain. Ngapain juga capek-capek di kebun. Toh di pasar juga ada atau palingan hasilnya juga enggak seberapa. Pikiran-pikiran yang seperti itu acapkali membuat diri malas untuk melangkah ke depan. Padahal ketika kita mengulik lebih luas lagi. Betapa manfaat berkebun sangat berdampak bagi kehidupan. Walaupun begitu, saya tidak terlalu harus menurut pendapat orang lain. Melainkan anjuran sabda nabi Muhammad Saw. “Jika terjadi hari kiamat, sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (HR. Bukhari&Ahmad)

HR Bukhari & Ahmad Tentang Lingkungan
Gambar 11. HR Bukhari & Ahmad Tentang Lingkungan

Hand Soap Yuri Menemani Setiap Kegiatan

Sejak masa Covid 19, sejak itu pula masyarakat digalakkan dengan sabun pencuci tangan khusus. Sabun pencuci tangan tersebut tentulah memiliki tekstur yang lembut sehingga nyaman di kulit. Sabun pencuci tangan tersebut dijual dengan tempatnya. Hand Soap dari Yuri Indonesia menjadi solusi nih. Tidak hanya sepaketan degan tempatnya, tetapi juga menyediakan refill atau yang disebut sebagai isi ulang.

Handshop Yuri Indonesia
Gambar 12. Handshop Yuri Indonesia

Hand Soap dari Yuri Indonesia dibuat dengan bahan alami tanpa paraben. Sehingga kita tidak perlu khawatir dengan kulit kita akan menjadi iritasi di kemudian hari.

Hand Soap dari Yuri Indonesia tersedia wewangian berupa apel, jeruk, anggur, lemon, dan stroberi. Adanya pencuci tangan ini membuat saya enggak perlu khawatir terhadap diri mau sebagaimanapun eksperimenya di kebun.

Berkebun Termasuk Salah Satu Langkah Melestarikan Bumi

Ada banyak langkah yang bisa kita lakukan dalam melestarikan Bumi. Salah satunya dimulai dari rumah, yaitu berkebun. Pada zaman modern seperti sekarang ini. Berkebun tidak harus tentang kita yang memiliki pekarangan luas atau tidak. Melainkan bagaimana dengan niat kita. Bahkan di lahan yang sempit sekalipun kita bisa membuat kebun mini. 
Manfaat Berkebun
Gambar 13. Manfaat Berkebun
Berikut ini merupakan manfaat dari berkebun: 

1.       Sebagai sarana healing

Bagi penikmat berkebun. Berkebun merupakan sebuah cara bagaimana diri bisa bertumbuh. Bagaimana ia bisa melihat tumbuh kembang dari tanaman yang telah dirawat. Berkebun bukan hanya soal menanam benih kemudian panen, tapi juga bagaimana kita memupuk kesabaran dalam merawat. Meskipun tanpa perawatan kita juga tetap bisa memanen. Namun akan berbeda hasilnya jika kita memperlakukannya dengan memperhatikan nutrisi yang penuh untuk tanaman.

2.       Memperindah eksterior rumah

Berkebun adalah sebuah seni dalam memperindah pekarangan. Berkebun di era modern saat ini bukan hanya bertempat di tanah belaka. Melainkan di beberapa bagian tempat yang bahkan tak terpikirkan. Misalnya di dinding rumah dengan menggunakan pot gantung. Sehingga tampak kebun menjadi lebih hidup. Semua tergantung dengan bagaimana kita bisa berkreasi. Apalagi berkebun juga tidak harus menggunakan tanah, bisa juga dengan media lain seperti hidroponik.

3.       Turut Melestarikan Alam

Saat kita berkebun. Tanaman akan menghasilkan oksigen yang lebih banyak. Sehingga udara menjadi lebih segar. Itu berarti kita juga menjaga suhu Bumi supaya tetap terjaga. Selain segar, ternyata tumbuhan juga bertasbih. Seperti yang disampaikan dalam surah Al-Isra ayat 44, “Langit yang tujuh, Bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melaikan bertasbih dengan memuji-Nya. ….” Sehingga kegiatan berkebun ini terasa sebagai ibadah.

4.       Makanan sehat dari sumbernya

Saat kita berkebun, saat itulah kita mengetahui apa saja perlakuan pada tanaman kita. Biasanya untuk berkebun kecil-kecilan menggunakan pupuk alami dari sisa makanan ataupun olahan sampah rumah tangga. Sehingga sayuran menjadi lebih segar dan sehat untuk dikonsumsi.

Akhirnya setelah penantian begitu panjang, saya pun amat bahagia bisa memanen bawang untuk pertama kali. Tuntas sudah rasa penasaran dengan bagaimana bawang merah bisa tumbuh hingga dipanen.

Sumber 

Germas-Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, https://ayosehat.kemkes.go.id/germas, diakses 15 September 2025

Mae.2025.Silent Killer: 1,5 Miliar Warga Dunia Terinfeksi Cacingan, Gimana RI?https://www.cnbcindonesia.com/research/20250820131301-128-659690/silent-killer-15-miliar-warga-dunia-terinfeksi-cacingan-gimana-ri, diakses 13 September 202

Tim detik Jabar.2025.Kronologi dan Fakta Kisah Pilu Raya serta Cacing ditubuhnya, https://www.detik.com/jabar/berita/d-8076650/kronologi-dan-fakta-kisah-pilu-raya-serta-cacing-di-tubuhnya, diakses 13 September 2025

Support By:

Canva dan Meta.AI







Review K-Drama Fantasi Kolosal : The Haunted Palace

Review K-Drama Fantasi Kolosal : The Haunted Palace
Gambar 1. Review K-Drama Fantasi Kolosal : The Haunted Palace

Bismillah, hari ini saya berkesempatan untuk mengulas K-Drama Kolosal yang berjudul The Haunted Palace. Mungkin banyak yang mengulas kisah tersebut, tapi perspektif setiap orang pastilah memiliki karakteristik masing-masing. 

Kembali ke cerita The Haunted Palace. Rasanya telah lama sekali saya tidak menonton drama. Bersebab disibukkan dengan aktivitas membaca. Namun kali ini dunia tampak berbeda. Walaupun sebelumnya saya sudah lebih dulu menonton empat episodenya saatnya on-going. Kali ini saya berkesempatan untuk menyelesaikannya. Cerita rekomendasi drama Kolosal yang berbalut fantasi. Padahal dulu paling anti banget kalau yang bernuansa fantasi karena ketidakmasuk akalnya itu. 

Sinopsis

Kisah ini bermula ketika seekor naga yang hendak terbang ke langit. Namun ia gagal dikarenakan ada orang yang melihatnya. Yah, singkat ceritanya seorang bayi melihat ular naga itu terbang.

Setelah ia berwujud seperti manusia, tetapi siluman Naga disebut sebagai imugi. Ia membutuhkan tubuh seseorang untuk dapat naik ke surga. Anak itu bernama Yeo-ri. Sejak kecil selalu iikuti siluman naga, tetapi tidak bisa disentuh dikarenakan anak itu memiliki batu pelindung. Cara lainnya supaya bisa naik ke atas langit adalah dengan memakan jiwa manusia yang jahat sebanyak 100 kali. 

Hingga pada suatu ketika, neneknya yang merupakan dukun terkenal mengalami kecelakaan ketika sedang prosesi pengusiran roh di tepi pantai. Yeo-ri justru melihat siluman naga dan menganggap bahwa neneknya meninggal dikarenakan kekuatannya. Sungguh, siluman naga yang bernama Kang Chul sangat dibenci oleh Yeo-ri 

Pemain Utama The The Haunted Palace
Gambar 2. Pemain Utama The The Haunted Palace
Yoon Gap adalah anak selir raja dari keturunan rakyat jelata. Ia sejak kecil sudah dekat dengan Yeo-ri dan satu-satunya orang yang mempercayai Yeo-ri bahwa ia tidak bersalah. 

Siapa sangkah, Yoon Gap ingin memperkenalkan Yeo-ri sebagai ahli pembuat kacamata justru disangka Kang Chul tengah berhianat. Niat Yoon Gap katanya bukan untuk itu, tapi untuk mengusir hantu berkaki delapan. Konon katanya, hantu berkaki delapan itu sangat ditakuti banyak orang. 

Alih-alih, cerita ini bakalan romantis. Justru Yoon Gap malah terbunuh ketika dalam perjalanan menuju istana bersama Yeo-ri. Ia dibunuh oleh Komandan prajurit istana. Pada saat itu Kang Chul menyaksikannya dan tanpa sengaja terjebak di tubuh Yoon Gap. 

Itulah awal mula yang sangat menarik dan membuat kisah yang tadinya terasa membosankan. Justru malah menjadi komedi dikarenakan Kang Chul baru merasakan indahnya menjadi seorang manusia di tubuh Yoon Gap yang lemah itu. 

Yeo-ri yang mengetahuinya lantas tak bisa diam. Ia berencana ingin mengembalikan roh Yoon Gap yang telah diambil hantu berkaki delapan ke tubuh aslinya. Kisah ini semakin menunjukkan sisi komedinya ketika Yoon Gap yang berjiwa Kang Chul harus berhadapan raja ketika menyelamatkan putera mahkota dari hantu berkaki delapan. 

Akankah Yoon Gap berhasil kembali ke tubuh aslinya? Itulah pertanyaan besar yang menyelinap di hati penonton. 

Pemain Pendukung The Haunted Palace
Gambar 3. Pemain Pendukung The Haunted Palace

Hal-hal yang menarik dari cerita The Haunted Palace

1. Horor Komedi

Yeo-ri merupakan cucu sang dukun sebenarnya memiliki kemampuan dukun juga. Ia bisa melihat keberadaan roh di sekelilingnya dan tentu saja mampu berkomunikasi. Awalnya terlihat seram, tetapi lucu juga ternyata. Ada sisi jenaka yang membuat kisah ini menjadi menarik. 

2. Konfliknya yang bikin greget

Setiap episodenya selalu memunculkan rasa penasaran tersendiri dan yang paling penting adalah konflik yang sangat gemesin. Eh, ujung-ujungnya tak tertebak bakalan seperti apa. Terlebih lagi kemunculan hantu yang mereka selesaikan urusannya justru memiliki benang merah sehingga membuat bagiannya begitu penting tak terpisahkan 

3. Pesan tersirat sarat makna

Setiap hantu ternyata memiliki kisahnya tersendiri. Layaknya kisah horor pada umumnya. Kisah ini menampilkan sisi empati pada sang hantu. Tentang kenapa mereka bisa menjadi hantu.  

 4. Sangat menghibur dan bikin susah move on 

Kisah ini walaupun termasuk drama picisan disamping horor dan komedi. Akhir kisahnya bikin susah move on. Yah, walaupun kita harus mengiyakan hubungan antara manusia dengan imugi. Walaupun saya sebenarnya lebih suka kalau Yeo-ri itu emang benaran dengan Yoon Gap. Namun yah apa dikata. Nuansanya tetap bahagia kok. Meski sempat merasakan kesedihan menjelang episode terakhir. 

4. Ada Imugi lain selain Kang Chul

Bagi saya kehadiran ular naga lain ini sangat plot Twist sekali, tetapi menampilkan sisi yang gemas dari karakternya. Selain gemas, dibuat geram, dan akhirnya mewek. Hiks. 

5. Raja Lee Seung yang unik

Raja kali ini sungguh unik. Justru menjadi kisah persahabatannya dengan Yoon Gap yang dirasuki imugi. Padahal raja sangat tidak percaya dengan adanya dukun hingga melarang dukun melakukan praktik di dalam kerajaan. 


Bagi saya cerita The Haunted Palace ini sangat menarik sekali untuk diulik dan dilupakan. Bagaimana hari-hari yang membosankan menjadi berwarna dengan bumbu-bumbu komedi. Padahal dulunya mageran banget dengan yang namanya komedi. Jadi, tertarik menuliskan kisah komedi. Pasti garing.


__

Teman TB yang Pernah Diary Harumpuspita Temui

 

Teman TB yang Pernah Diary Harumpuspita Temui
Gambar 1. Teman TB yang Pernah Diary Harumpuspita Temui 

Saya percaya bahwa takdir memang sudah ada jalannya kian. Mau seberapa keras kita berusaha, dia pun akan mendatangi kita lewat mana saja. Pada sebuah pemakaman itu saya tertegun ditemani teman saya mengajar. Ingat-ingat apa yang sedang dibicarakan beberapa waktu lalu. Rasanya tidak ada sampai sebulan percakapan itu berlangsung. Tuan rumah duka pernah bercerita sedang membawa mertuanya pengobatan dan diagnosanya serupa dengan saya, yaitu TB Kelenjar.

Pada usia yang tak lagi muda. Sebagai menantu lelaki yang pengertian, ia membawa mertuanya ke Rumah Sakit dan katanya juga sudah berusaha pengobatan alternatif supaya tidak terus-terusan untuk meminum obat karena pengobatan TB memang harus dilakukan secara rutin dan bahkan berbulan-bulan lamanya.

Sempat terlintas, apakah penyakit ini semenyeramkan itu ya untuk kalangan yang lanjut usia?

Hari Terakhir Menjalani Pengobatan TB Kelenjar

Dokter puskesmas menyarankan saya kembali ke RS, memastikan lebih lanjut perkembangan dari waktu yang sudah dijanjikan harus kembali. Setelah melalui drama yang panjang bahwasannya procedural rujukan hanya berlaku 3 bulan lamanya. Kalau lewat harus kembali ke puskesmas meminta rujukan kembali.

Tidak ada yang tahu bagaimana takdir yang akan membawa kita. Apakah akan memberikan kebahagiaan lebih atau kesedihan yang tak berujung?

Ruangan stase Paru tidaklah dingin, tidak pula hangat. Saya mengamati sekitar dan memulai interaksi duluan. Pada pasien yang baru pertama kali usai bertemu sang dokter spesialis paru itu pun keluar. Seorang lelaki yang usianya masih terbilang muda. Sang perawat pun bertanya, “abang merokok nggak?”

“Nggak,” ucap lelaki itu.

Sempat terpikir, apa iya abang itu nggak merokok? Tapi kok ya harus menjadi bagian dari penyakit paru. Entahlah, kita pun tak tahu apa yang terjadi padanya. Pada hidup ini kadang hidup ya gimana. Orang lain yang menjadi pelaku, kitanya malah menjadi korban. Sama seperti saya yang harus menjadi resiko karena merawat.

Pasien kedua adalah seorang Kakek yang usianya sudah lanjut. Sang perawat pun berkata, “Selamat ya kek. Kakek sudah tidak perlu minum obat lagi. Kakek sudah dinyatakan sembuh.”

Wuah, saya yang mendengarkan ikutan senang. Tak ingin penasaran lebih lama, saya pun bertanya pada sang Kakek. “Kek, kalau boleh tahu berapa lama ya kakek minum obat dan usia kakek berapa?”

“Usia saya 79, minum obatnya hanya enam bulan,” ucapnya di balik masker.

Masih menunggu orang-orang yang sedang dalam pengobatan. Dua orang yang berada di depan saya saling memandang.

“Saya sudah biasa kemari rutin buat berobat jalan. Selama tahunan saya menjalani berobat jalan sakit gula ntah sakit apalah, tapi kok ya aman-aman saja. Nggak usah takut buat berobat. Biasanya saya sendirian kemari. Kali ini saya bawa adik saya yang tiba-tiba drop dan ada kerusakan di parunya. Padahal, badannya dulu mah gemuk seperti saya. Setelah pulang dari rumah sakit ini yang kemarin badannya habis kali,” ucap sang Ibu yang usianya seperti Ibu saya. Menjelang enam puluhan.

“Adik Ibu ini yang sakit usia berapa?” tanyaku penasaran.

“Dia masih lima delapan.”

Masih seolah tak percaya, sakit yang dideritanya ternyata membuat raut wajah terlihat lebih tua daripada usia yang disebutkan tadi. Ya Allah, aku saja yang baru sepuluh bulan ini rasanya udah ngeluh entah cemana. Sementara sang Ibu ini sudah menjalaninya selama tahunan. Sebuah proses yang enggak mudah.

Aku menghela napas kasar. Kini tinggal giliran saya yang akan berhadapan dengan dokter spesialis itu. Yap sudah tidak ada benjolan lagi dan ia hanya memberikanku vitamin C berbentuk tablet. Apakah saya sanggup untuk meminumnya kembali? Rasanya saya pun tak berniat mengingat semua makanan rasanya semua nikmat dan bahkan porsi makanku juga besar. Sebagai bukti, saya meminta sang dokter memberikan sebuah tanda bukti bahwasannya saya tidak perlu melanjutkan meminum obat kembali dan dia menuliskannya di dalam kartu berobat saya.

-------------II------------------

Review Film Sihir Pelakor

 

Review Film Sihir Pelakor

Diangkat dari kisah nyata.

Nonton film ini berasa review kehidupan aja, tapi kok ya enggak mode begini juga sih. Tapi sejak dipikir-pikir, direview-review mah apa yang selama ini pada saya sebenarnya bukan sihir pelakor. Yah, intinya begitu sih.

Paling malas kalau yang namanya nonton film horor. Kebanyakan jump scarenya aja sih dan palingan berhubungan dengan kesyirikan, tapi cerita ini horornya yang enggak horor banget dah.

Sinopsis

Semuanya tampak baik-baik saja kan. Semua ini berawal kehidupan yang bak cemara. Ternyata di sebalik itu ada yang tak beres. Bagaimana bisa sang suami mengizinkan isterinya untuk tetap bekerja di hari Minggu sementara ia membereskan rumah dan memasak makanan yang enak.

Putrinya yang paling besar pun ikut membantu. Makanan gulai ikan asam manis. Pasti rasanya enak sekali. Sang ibu pun akhirnya pulang lebih lambat karena kehadiran sang pelakor yang tidak disadarinya.

Minggu berikutnya, anak perempuannya bernama Vita disuruh untuk menemani sang adik latihan bermain bola. Sementara sang ayah tetap berada di rumah untuk membereskan rumah. Saat latihan itulah, tiba-tiba Vita pun teringin buang air besar dan memutuskan untuk pulang.

Setelah sampai di rumah. Barulah ia melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat. Ya, sang ayah sedang melakukan hubungan biologis bersama dengan wanita lain di dalam kamar orang tuanya.

Duh, kalau saya mah menjadi Vita pasti sudah trauma banget. Apalagi pas masa SMP masa-masa masih sangat polos banget.

Setahun kemudian, ayahnya pergi ke luar kota untuk tugas dinas. Katanya sih hanya tiga minggu saja, tapi kok enggak pulang-pulang. Nah, yang jadi kejanggalannya adalah sudah setahun lebih nggak pulang, tapi pada enggak merasa baik Vita maupun Ibunya. Tetangganya pulalah yang menyadarkan bahwa beliau memang sudah tidak pulang selama itu. Barulah, Ibu Vita dan Vita diantarkan ke seorang Ustadz dan Ustadz itu memberi tahu kalau selama ini suaminya itu pulang, tapi bukan ke rumahnya. Ke rumah orang lain yang wajahnya mirip dengan dirinya. Ini sih dari kacamata sang Ustadz ya.

Sang Ibu pun mencari tahu ke kerjaan sang suami dan mengadukan hal ini. Karena memang katanya kalau PNS diaduin bakalan dicopot dari jadabatan. Nggak tahunya, ia terkejud kalau dirinya malahan dinyatakan meninggal sejak setahun yang lalu dan sang suami sudah menikah dengan sang pelakor.

Nah, setelah pulang. Tahu-tahunya, sang suami malah mencari surat tanah yang mereka tempati. Terjadilah perdebatan, sang isteri pun tidak memberikannya. Hingga akhirnya sang suami pergi kembali.Tak berhenti sampai di situ, usahanya sang isteri malah dihancurkan. Biasanya pelanggan ramai yang datang. Ini satu pun tak ada yang datang. Para pegawainya pun memberikan suatu informasi tentang kejanggalan yang mereka alami. Bahwasannya pagi-pagi sekali mereka melihat tanah liat di depan ruko. Kemudian tanah itu diambil dan ditanyakan kembali kepada Sang Ustadz.

Kata sang Ustadz pun tanah ini merupakan tanah kuburan. Penasaran dengan siapa pelakunya. Rini (sang pemilik usaha) pun tetap berada di dalam rukonya. Ia tidak pulang ke rumah dan tetap berada di dalam ruko untuk melihat siapa pelakunya. Ternyata memang ada yang meletakkan tanah itu di depan rukonya. Seketika ia pun langsung memergokinya dan berlari mengejarnya. Hingga akhirnya dia pun mendapati sang pelaku merupakan suaminya sendiri. Kemudian dilepaskannya di depan lorong sudah sang pelakor yang menungguinya.

Kehidupan yang serba sulit membuat Vita tidak bisa mengikuti ujian. Dia terpaksa datang ke tempat kerja sang ayah. Ia membawakan makanan kesukaan sang ayah dan ternyata makanannya dibuang begitu saja di tong sampah. Tak kehabisan ide, Vita terus mengikuti sang ayah. Hingga akhirnya berhenti di depan suatu usaha salon.

Vita ingat betul siapa pelakornya dan segera melabraknya untuk meminta uang sekolah. Hingga terjadilah kegaduhan yang membuat sang pelakor terjatuh. Bukannya Vita dibela, eh Vita malah dimarahin sama ayah dan dicerca habis-habisan. Kasihan banget dah Vitanya.

Ujian mereka pun tak berhenti sampai di situ saja. Vita dan Ibunya pun kini menjadi sasaran mereka dalam pertaruhan nyawa. Sang Ustadz pun menyarankan untuk membaca doa khusus dan tetap berada di rumah. Ternyata yang menjadi dalangnya adalah sang suami dan si pelakor. Duh, begitulah pertarungan ghaib mereka. Hingga si Vita pun dalam kondisi sudah dikafani. Ia baru bisa terbangun. Di sini letak kehorannya. Vita bisa kembali pun juga tak terlepas dari orang-orang sekeliling yang membantunya dengan doa.

Bagaimana dengan kisah kelanjutannya? Saksikan di Bioskop kesayangan anda.

Hal-Hal yang berasa Diary Harumpuspita review kehidupan

Suatu ketika, pernah kami berbincang pada yang tahu-tahu saja. Katanya kalau misalnya ada kiriman gitu dan ada yang melihatnya. Misalnya orang lain, seharusnya kiriman itu gagal. Yah, ini mah hanya sekedar perbincangan aja. Hanya saja, yang iyanya di film ini mereka justru mengalami teror terus-terusan.

Makna Tersirat yang Diary Harumpuspita dapatkan dari kisah ini.

Saya jadi teringat dengan sebuah ayat dalam surah An-Nisa ayat 76, “…. Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” Ternyata setelah saya cek kembali surah An-Nisa ini ada kalimat sebelumnya. “… Perangilah kawan-kawan setan itu. …”

Kemudian saya teringat kembali dengan pesan berikutnya, yaitu surat At-Taubah ayat 40, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”

OOT

Paling enak nih kalau habis nonton mah ajang diskusi. Diskusilah sama si adek kan. Kalau emang ini memang benaran sihir pelakor doang, harusnya si laki-laki itu pas sadar bisa kembali ke isterinya yang lama. Tapi kok ya ternyata malah semakin menjadi. Usahanya dihancurkan bahkan nyawa pun juga turut ingin dihilangkan juga.

Adik saya malah bilang begini, ada sihir pelakor pun. Itu tandanya si laki-lakinya pun juga suka sama si pelakor itu makanya sampai begitu. Kalau nggak ya nggak mungkin terjadi. Aih, entahlah apapun yang terjadi di kehidupan ini. Walaupun pada akhirnya hanya ada keluarga Vita, Ibunya, dan adiknya.

 

Topik Spesial Hari Merdeka ke-80 ala Harumpuspita, Kemerdekaan Finansial

Topik Spesial Hari Merdeka ke-80 ala Harumpuspita, Kemerdekaan Finansial
Gambar 1. Topik Spesial Hari Merdeka ke-80 ala Harumpuspita, Kemerdekaan Finansial

Akhir-akhir ini kalau lihat Instagram bawaannya overthinking mulu. Mulai dari tabungan yang diblokir karena tidak ada aktivitas selama tiga bulan, sound Hongreng, kasus pajak bangunan naik gila-gilaan, kasus pinjol yang marak di kalangan muda, hingga royalti yang harus dibayar oleh para pengusaha. Heh, heh, kok malah saya yang jadi stress. Malas buka media sosial, akhirnya saya merenung singkat hingga merasa nggak tahu harus apa. Lengah sikit, Mama saya ngomel. “Kita lagi susah, tapi nih semua pada menyeluruh.”

Hidup Memang Bukan Ajang Perlombaan, Tapi Tentang Perjuangan

Saat kita lahir ke dunia saja, kita memang merupakan pemenang. Bayangin saja, dari sekian juta sel sperma. Kita yang beruntung menjadi embrio dalam rahim setelah bertemu ovum di tuba Falofi. Catat ya sist, bukan di rahim ketemunya. Perjalanan masih jauh soalnya. Itu pun sebenarnya bukan hanya karena siapa cepat dia dapat, tapi karena kecocokan antara si ovum dengan sperma. Makanya sperma bisa goal bersatu dengan ovum.

Setelah kita lahir barulah kita berjuang dengan segala kemungkinan yang ada. Termasuk berjuang melawan diri sendiri, yaitu melawan hawa nafsu. Sufyan bin Uyainah rahimahullah berkata, “Dulu dikatakan bahwasannya jihad itu ada 10 bagian. Jihad melawan musuh adalah satu bagian, sementara jihadmu melawan hawa nafsumu merupakan 9 bagian darinya.”

Sebagai contoh, nggak usah jauh-jauh. Sehari dalam dua puluh empat jam berapa waktu sih kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin? Misalnya sudah menyelesaikan ini itu. Bagi yang fase hidupnya penuh dengan timeline kehidupan pastilah dapat melaluinya dengan baik. Bagi yang tidak? Ya wassalam saja deh. Niat hati mau nulis banyak. Eh, nggak tahunya scralling tanpa jeda sampai gumoh.

Pejuang Finansial, Perjuangan Paling Aduhai

Setelah dewasa barulah saya menyadari bahwa perjuangan yang mau nggak mau harus dijalani adalah pejuang finansial. Bagaimana caranya mendapatkan uang yang banyak halal lagi berkah? Kalau berjuang mendapatkan uang sedikit, halal, dan berkah mah sudah biasa ya.

Sebenarnya bukan mendapatkan uang banyak sih, tapi bagaimana bisa mengatur keuangan dengan catatan kebutuhan hidup terpenuhi dan punya simpanan sebagai persiapan masa depan. Sekarang ini mah kebanyakan nggak bisa nabung. Boro-boro bisa nabung, kebutuhan hidup bisa terpenuhi itu rasanya sudah syukur sekali. Bukan hanya sekedar makan, tapi makan-makanan yang bergizi.

Terkadang yang mahal belum tentu bergizi, tapi yang bergizi pastilah ada harga menyesuaikan. Itulah mengapa kita memang harus bijak dalam mengolah keuangan. Padahal yang nulis belum tentu jago ngatur keuangan. Soalnya belum terbukti. Namun memang, sebelum merujuk kepada kita bisa ngatur keuangan. Poin pertamanya adalah berapa dulu nih yang masuk ke dalam kantong kita. Apanya yang mau diatur. Wong yang masuk saja enggak ada. Yah, wassalam deh.

Spill Sedikit Gaya Hidup Diary Harumpuspita

Saya percaya bahwa gaya hidup mempengaruhi sikap, sifat, dan cara pandang kita pada orang lain maupun yang lainnya. Kalau kalian nyari yang glamour dan penuh gaya. Kayaknya bukan saya deh, tapi kalau yang sederhana dan menjelajahi kehidupan orang kaya. Saya termasuk ke dalamnya.

Kalau nggak tahu pasti pada fitnah nih anak orangnya banyak duit banget dan foya-foya. Padahal mah, kalau saya bisa ini itu karena seringnya gratis ajanya. Arab maklum, reviewer seperti saya mah biasanya diundang secara gratis buat ngulas produk mereka di tempat-tempat yang oke. Kan, apa nggak disangka horang kaya. Nggak sering kok dapat undangan sepesial. Sesekali aja. Pas lagi beruntung gitu.

Saking Sederhananya Sampai Nggak Punya Keinginan

Nggak punya keinginan itu kayak nggak punya selera. Ada Alhamdulillah, kalau nggak ada ya enggak jadi masalah. Akhir-akhir ini saya malahan merasakan nggak ingin beli ini itu. Sebenarnya kayak enggak asyik gitu. Nggak tahu ya kalau kedepannya gimana. Namun memang yang saya rasakan dan tanya-tanya ke Mama saya. Si paling nggak neko-neko tuh saya. Waduh gawat nih malah menjadi si paling merasa.

Sesuatu yang tidak diperjuangkan maka tidak akan dimenangkan.

Inti dari Quotes ini adalah siapa yang berjuang pasti akan menang. Minimal menang melawan diri sendiri. Ada suatu kalimat yang hei, kenapa baru tahu sekarang nih? Ketika kemarin abang saya bilang begini. “Kamu tuh kalau memprediksi masa depan itu nggak bisa diandalkan. Percuma aja pinter akademik.”

Seketika saya malahan terngangok badai. Kedua kelopak mata auto menyipit. Boleh nggak sih, masa lalu nggak usah diungkit? Anggap aja orang biasa pada umumnya. Heh, mulai curhat lagi. Jatuhnya nulis novel. Nggak asyik ntar.

Punya Barang Kalau Nggak Tertolong, ya Enggak Ganti

Punya banyak barang buat dijadikan sebagai koleksi. Big No. Ngerasa bosan dengan barang, auto ganti. Big No. Kalau rusak parah dan enggak tertolong lagi. Baru dah saya ganti yang baru. Seperti tas yang dipakai itu itu saja sampai rusak. Sepatu juga gitu, bahkan HP yang saya gunakan juga sama kasusnya.

Godaan diskon, promo? Nggak juga sih. Nah, itu. Kalau butuh mah, mau itu nggak ada promo maupun diskon tetap beli. Karena saya mikirnya anggap aja sekalian sedekah. Kan mereka jualan buat menghidupi diri.

Peluang Merdeka Finansial Berapa Persen?

Kalau ditanya berapa peluangnya. Masih tidak terdefenisi sih. Soalnya masih berjuang terus nyari duit dari menulis biar bisa nabung. Dapatnya pun ntah kapan-kapan. Hahah … Cuma satu nih, katanya kondisi finansial itu adalah kondisi paling privasi oleh setiap orang. Punya duit banyak jadi incaran para, punya banyak utang, tercemar nama baik.