Sumber gambar : dokumentasi pribadi
Alhamdulillah, sudah empat tahun saya berkecimpung di dunia literasi. Tempat yang paling nyaman dalam mengeluarkan ide. Meskipun ide yang dimiliki kadang lurus, kadang pula berbelok-belok. Ini lebih baik daripada mengomel enggak jelas. Kalau orang Malaysia bilang 'membebel' entah apa-apa. Awalnya saya ingin membawa tulisan ini pada aplikasi yang menyediakan ruang untuk menulis. Tetapi, ada baiknya saya menceritakan secara singkat terlebih dahulu tentang perjalanan menulis ini yang tak pernah menyerah meski orang lain meremehkan. Katanya menulis tak menghasilkan apa-apa. Menulis hanya membuang waktu saja. Tetapi, menulis itu menurut saya adalah suatu bentuk keabadian.
Mungkin memang saat ini kita bukanlah siapa-siapa. Hanya seseorang yang hobi menguraikan kata dalam tulisan. Apalagi semakin banyak saingan dengan kemunculan penulis baru dan tenar. Ini bukan tentang siapa yang menyukai dan tidak. Jika sang pembaca tidak menyukai apa yang kita tuliskan. Setidaknya diri sendiri adalah orang yang pertama dalam menyukai tulisan sendiri.
Setiap orang memiliki jenis bacaan tersendiri. Jika hari ini belum ada yang bersedia singgah untuk membaca tulisan kita. Tidak masalah, mungkin suatu hari nanti akan ada orang yang datang dengan senang hati membaca apa yang kita tuliskan.
Oke, kita kembali ke topik awal tentang perjalanan menulis. Jujur, sewaktu kecil tak terpikir sama sekali untuk menjadi penulis. Tapi setelah memasuki dunia perkuliahan malah suka menulis. Mungkin, ini efek kebanyakan nulis jurnal pada masa itu. Jadilah sebuah tulisan tentang perasaan yang tidak dapat diungkapkan secara lisan. (#Plak)
Awalnya, hanya sekadar iseng-iseng mengikuti kegiatan mahasiswa eksternal yaitu Komunitas Penulis Anak Kampus. Kemudian saya belajar menulis puisi terlebih dahulu. Ternyata menulis puisi pun harus ada ilmunya untuk mendapatkan tulisan terbaik seperti penyair lainnya. Setelah itu, takdir mempertemukan saya dengan sebuah aplikasi yang berwarna jingga. Kalau orang bilang Wattpad. Aplikasi ini adalah aplikasi yang tidak asing lagi bagi kalangan penulis. Nah, berawal dari situ membuat saya semakin semangat dalam dunia tulis-menulis.
Tahun berikutnya saya mengikuti kegiatan mahasiswa eksternal juga yaitu tentang kepenulisan ilmiah. Hal ini saya lakukan karena jurusan yang saya miliki memang sebenarnya dari ilmu pasti, yaitu eksata. Jadi, saya mencoba untuk menyelami diri saya di sana. Sampai sekarang saya masih belajar untuk mencintai bidang pendidikan yang sedang saya tempuh.
Puncak dari kebahagian yang tak dapat terdefinisi adalah ketika berhasil menerbitkan sebuah buku yang berjudul Scrapbook 20. Kira-kira covernya seperti ini kalau kalian pada ingin membelinya. Bisa juga membeli langsung di https://bakbuk.id/search dengan mengetikkkan judul.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Waduh, jadi sekalian promosi nih. Hihi ... Ini diterbitkan pada tahun 2018. Kalau tahun 2019 saat ini. Doakan saja ya semoga bisa ada yang terbit lagi. Soalnya penulis sendiri juga sedang berusaha menerbitkan Skripsi. Walaupun sekarang ini belum ada ditulis. Tapi sedang diusahakan. Ini diterbitkan cetak. Kalau mau beli ke penulisnya langsung dan mendapatkan tanda tangan bisalah. Kebetulan masih punya stok dua buku lagi. Silahkan nanti hubungi saya saja.
Sebenarnya pada tahun yang bersamaan pula. Karya saya yang pertama itu terbit di google book terlebih dahulu. Buku ini diterbitkan oleh Gee Publishing. Hanya tersedia dalam bentuk e-book. Jadi, lebih mudah dibawa ke mana-mana dalam bentuk dokumen di ponsel ataupun laptop.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Sebenarnya panjang juga kalau diceritakan ya kan. Mungkin terbesit sebuah pertanyaan tentang kenapa dan bagaimana. Kalau kepanjangan bisa bosan karatan. #plak. Tergantung sesuai selera ya kan. Hanya inilah momentum yang paling berharga yang bisa saya sampaikan. Tapi, jika kalian ada pertanyaan bisa langsung berkomentar di kolom yang sudah disediakan.
Salam literasi
Harumpuspita