Sumber gambar : dokumentasi penulis
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Setelah lebaran biasanya diiringi dengan liburan bagi sebagian besar orang.
Sedangkan saya termasuk orang yang tak terpikir untuk liburan.
Semenjak kejadian hampir tenggelam karena air yang mengalir. Saat itu saya merasa bahwa liburan yang melibatkan perairan sangat tidak cocok bagi diri saya. Tapi ternyata tanpa perencanaan. Saya terlibat pada nuansa air. Walaupun pada akhirnya tidak jadi masuk air.
Jadi, awalnya saya ingin membuat konten tentang pantai Bali Lestari setelah mendengar tawaran. Kebetulan sahabat karib saya yang ngajakin ke sana. Kira-kira nuansanya benar-benar di Bali nggak ya? Setelah ke rumahnya. Ternyata dia bilang sudah pernah ke sana. Sepertinya malah bosan kalau ke sana.
Tak lama kemudian ia menyarankan pergi ke pantai romantis. Yasudah deh, saya mengikut saja.
Pantai Romantis terletak di Jl. Pantai tengah No,20, Desa Sei Nagalawan, Perbaungan, Sei Naga Lawan, Perbauangan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Kalau dari rumah sahabat saya membutuh waktu tempuh 2 jam untuk ke sana dengan menggunakan sepeda motor. Sudah bisa dibayangkanlah bagaimana jauhnya yang membuat duduk terasa kebas.
Tapi yang namanya demi menumpahkan rasa penasaran dan gabutnya otak karena skripsian. Boleh-boleh saja ya kan.
Kali ini enggak banyak yang ingin dibicarakan. Hanya sekadar berbagi foto tempat-tempat yang ada di sana. Siapa tahu pada tertarik pergi ke sana. Tiket masuk pada saat itu dikenakan 35.000 rupiah untuk setiap orang dewasa dan 10.000 rupiah untuk setiap sepeda motor.
Yuks langsung capcus saja ya bentuk-bentuk penampakan yang ada di sana.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Nah yang ini adalah meja penerimaan pengunjung. Awalnya saja seperti berada di nuansa tempat pernikahan yang unyu-unyu gitu. Warna-warni seperti kehidupan ya kan. Ada banyak payung nyangkut juga di sana.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Kalau menurut makna dari warna. Merah jambu itu rasanya selalu ingin diperhatikan. Sedang hijau itu menyiratkan ketenangan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa nuansanya itu menarik sekali untuk menenangkan hati yang tengah sunyi. [Krik-krik] Sebelum masuk ke dalam. Selalu ada rasa reka menyendiri. Pasti nih yang ke sana pada banyak yang berpasangan. Faktanya memang iya. Tapi , banyak juga yang sekeluarga ke sana. Bahkan sahabat sendiri malah menyarankan tempat ini cocok sebagai tempat untuk honeymoon. #plak.
Oke, kita lanjut agak ke dalam ya.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Sebenarnya pada sisi kanan dan kiri sebelum sampai ke mari juga ada tempat yang disediakan untuk berfoto. Seperti ayunan cinta dan sepasang kursi yang senada. Tetapi kami berhasil juga mengabadikan satu sisi sebelum pulang. Abaikan wajah kusam yang bikin kesal. #Plak.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Nah, sedangkan di dalamnya banyak disediakan tempat berfoto sepuasnya. Kalau melihat sekilas, seperti berasa menghadiri tempat pernikahan gitu. Jadi terpikir nih, buat nuansa pernikahan di outdoor saja. lebih alami gimana gitu.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Sebenarnya lihat gambar ini merasa ingin membuat sebuah kata-kata tentang perjalanan hidup ini yang harus dilalui. Jangan lari dari kehidupan nyata.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Sebenarnya ingin memfoto background-nya saja. Tapi karena orang-orang pada ramai dan panasnya membuat aduhai. Yasudah deh, apa adanya saja. Jadi asal ngefoto deh. Oh, iya itu tulisannya 'My Hearth'
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Kalau berminat. Bisalah foto-foto di sini. Terserah mau menggunakan gaya apa saja.
Sumber gambar : dokumenatasi penulis
Jadi, ini ceritanya enggak berani mendekat karena cuaca sangat panas. Kalau mau foto selfiie, malahan kami memilih di bawah pohon cemara.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Nah, ini cocok buat para yang lagi pengen move on. Lengkapkan seperti baladah cinta.
Sumber gambar : dokumentasi penulis
Walaupun sudah berusaha keras untuk melupakan. Tetap saja rindu selalu ada mengiringi tekanan.
Kalau menurut saya pribadi, tempat ini cocok menjadi jalan cerita kalau ditelusiri lebih lanjut.
Mula-mula kita saling memasuki tempat yang menarik perhatian. Setelah itu memasuki pengalaman yang menyangkut hati di dalamnya. Setelah menemukan titik romantis. Kita menemukan sebuah jalan lain dari kenyataan dalam hidup, yaitu melupakan. Seperti halnya lirik dari Memori Berkasih.
Kemudian datanglah rindu sebagai pelengkap kegelisahan pada masa ini. Oke, pada akhirnya yang kita butuhkan dari setiap insan adalah kenyamanan.
Sampai di sini saja ya perjalanan kita sampai sini. Sudah lelah, rumah juga jauh. Entar pulangnya malah kemalaman.
Sampai jumpa di kisah perjalanan selanjutnya.
Salam Rindu
Harumpuspita