Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri ilmu yang bermanfaat dari perpustakaan daerah di kota Medan. Kalau dari judulnya menurut saya menarik nih. Maka itu saya mengusahakan datang walaupun melalui proses dramatis untuk sampai ke sana.
Gambar : Sedang berlangsung pembelajaran
Materi yang di sampaikan oleh Ibunda Gemala Widiyanti yang merupakan sosok yang luar biasa. Beliau sangat menginspiratif sekali. Kalau tidak salah saat ini sedang proses S3. Eh, saya malah jadi ikutan termotivasi ingin seperti beliau nih. Hihi …
Sepertinya pembahasan kali ini sengaja agak panjang sebab ingin sebuah perbandingan saja dengan pengalaman yang saya alami. Tapi, kalau kalian pada ingin ikutan menceritakan pengalamannya juga. Mana tahu sebagai tambahan motivasi, bisa juga dong tuliskan di kolom komentar.
Apa yang terlintas di pikiran setelah bangun tidur pada kebanyakan para milenial saat ini?
Gawai atau malah teringat tadi malam mimpi apa?
Kalau saya sih sebenarnya enggak jauh beda dengan hal tersebut. Namun akhir-akhir ini saya lebih cenderung langsung berdoa, yaitu menunaikan hal yang paling ditunggu saat sepertiga malam.
Hal ini juga tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan beliau bahwa Marry Riana sendiri mengawali harinya dengan bangun, berdoa, dan bersyukur.
Kalau mungkin saya setelah itu akan mengecek aplikasi atau hal-hal yang lain. Malahan beliau memberikan sebuah tips untuk memberikan ruang pada diri dengan mengatur mood atau perasaan apa yang akan ingin dijalani pada hari tersebut. Pilih menjalani kehidupan dengan bahagia atau kesedihan? Semuanya itu sudah diatur dengan manajemen waktu.
Manajemen waktu itu adalah hal yang selalu menjadi tolak ukur orang-orang sukses. Ada waktu-waktu tertentu yang tidak bisa diganggu dan ada pula diluangkan. Hal ini justru malah membuat saya berpikir dan merasakan lagi tentang manajemen waktu yang buruk.
Saya malah sering diledeki dengan hal yang demikian. Ngapai juga nulis di kertas terus ujung-ujungnya enggak terealisasikan? Belum lagi setelah melihat catatan sendiri rasanya juga ikutan rendah diri bahkan seperti merasa terkucilkan sendiri. Kucel dan tulisannya malah seperti cacing.
Namun, setelah saya mengetahui sisi kekuatan yaitu berupa tulisan. Sampai akhir ini terealisasikan walaupun terkadang. #Plak. Palingan hanya mengingat bagian terpenting saja yang enggak boleh dilewati. Sedangkan hari-hari yang saya lalui itu mengalir saja seperti arus air atau malah angin. Tahu sendirilah arah angin itu enggak menentu. Syukur kalau bisa ke dataran tinggi, jika pada titik rendah bisa-bisa menggalau. Itu berarti letak kesalahan saya adalah berupa nyali. Maka dengan menghadiri kegiatan ini membuat saya lebih berani tegas pada diri.
Ada dua hal yang bisa memengaruhi prestasi, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal atau luar bisa berupa kondisi keluarga; kondisi sekolah ; sarana dan prasarana; tingkat sosial ekonomi; dan kesempatan. Sebenarnya ingin saya bahas satu per satu. Entar kepanjangan dan jadi buku malah. Hihi… Jadi, hanya garis besarnya saja. Sedangkan faktor internalnya berupa bakat/potensi; intelektual; minat; kebiasaan; motivasi; pengalaman; kesehatan; dan emosi.
Beberapa perilaku baik yang sebaiknya orang-orang sukses punya di antaranya sebagai berikut:
1. Disiplin
Sudah pastilah ini ya kan. Kalau disiplin manajemen waktunya juga baik. Misalnya nih saya lagi mengisi blogger. Eh, ada notifikasi gawai yang bikin kedua tangan enggak sabar beranjak ke sana. Biasanya orang-orang yang seperti ini wajib fokus dalam mengerjakan sesuatu. Kalau yang muslim sudah pasti tips mempraktikkannya bisa diawali dengan solat tepat waktu. Kalau Allah swt didahulukan dalam mengerjakan sesuatu. Semua urusan pasti akan dipermudah.
2. Bertanggung Jawab
Tanggung jawab itu adalah suatu amanah yang beratnya tak terdefinisi. Tanggung jawab semua orang berbeda-beda. Tergantung orang tersebut bagaimana menyikapinya. Contoh tanggung jawab yang sederhana adalalah saya yang harus menyelesaikan tulisan ini untuk dipost.
3. Menggunakan Waktu Sebaik-Baiknya
Hal ini juga berhubungan dengan kesempatan yang dihadirkan dalam kehidupan. Misalnya hari sabtu atau minggu waktunya untuk main-main. Bersebab ada brosur tentang seminar gratis ini. Saya menggunakan waktu tersebut. Sebenarnya sekaligus sih. Jalan-jalan lihat pemandangan kota Medan eh dapat ilmunya juga. Tjakep.
4. Tekun Belajar dan Berlatih
Jadi, kalau ingin segera sukses. Segera tuh menekuni bidang tersebut dan terus berlatih. Insyaa Allah pasti berhasil. Jangan kasih kendor ya kan. Beberapa tips yang bisa dipraktikkan agar bisa tekun adalah dengan jaga keikhlasan. Contoh sederhananya adalah mungkin niat awalnya untuk membuka sosial media. Justru bersebab tekun itu sendiri malah berubah menjadi belajar dan sedikit bermain atau bahkan tidak bermain. Tips yang kedua adalah bakar ‘perahu’ Anda. Hayo, pasti bingung kan maksudnya apa. Misalnya kita ingin menaklukkan sebuah pulau. Nah, setelah sampai sana bakar perahunya. Jangan sampai bisa pulang sebelum pulau tersebut ditaklukkan. Sama juga belajar, jangan menyerah sebelum kita memang benar-benar menguasainya. Tips yang terakhir adalah yakini Anda sudah tertinggal. Jika begitu pasti kita akan merasa harus mempelajarinya dan tidak ingin tertinggal. Karena percuma saja orang yang merasa diri sudah berada di depan. Pasti akan menimbulkan kesombongan yang membuat diri tidak ingin mempelajarinya. Oh, sudah tahu kok. Padahal, mungkin kalau diperdalami lagi pasti akan menyadari bahwa sebenarnya belum tahu apa-apa.
5. Memiliki Gaya Hidup yang Sehat
Hal ini wajib dimiliki semua orang. Sebab, sehat adalah suatu anugerah yang luar biasa. Seperti kandungan surah Ar-Rahman. Maka nikmat manakah yang engkau dustakan. Jika tubuh sehat. Semuanya akan terasa nikmat dengan segala syukur. Meskipun itu bentuknya sederhana. Terlebih lagi jangan suka begadang ya. Sebab pada saat tidur di malam hari merupakan suatu proses untuk mengeluarkan racun dalam tubuh. Kalau enggak percaya bisa tanya sama Mbah Google.
6. Membatasi Diri dalam Pergaulan Malam
Hayo, kalau misalnya masih ada yang sering keluar malam atau sekadar nongkrong menghabiskan waktu enggak jelas, batasi saja. Sebab masih ada waktu yang lebih baik digunakan untuk kegiatan positif lainnya. Segera belajar dan berlatih.
7. Mengubah Hambatan dan Tantangan Menjadi Peluang
Ini juga sering sekali terjadi sama saya. Sering diremehin. Walaupun terkadang merasa sejatuh-jatuhnya. Enggak apa-apa. Kemudian segeralah bangkit lagi dan jadikan hal tersebut menjadi sebuah cambuk untuk menjadi lebih baik lagi. Keterbatasan tidaklah menjadi kita tertinggal. Melainkan semakin kreatif dengan mencari solusi jalan keluar sebagai peluang keberhasilan. Kalau kalian bagaimana? Apakah sering mengalami masalah yang serupa?
Oke, ini saja yang bisa diperbincangkan kali ini. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel berikutnya.
Salam Rindu
Harumpuspita
Terima kasi kakak atas artikelnya.. . Sngat menarik isinya...
ReplyDeleteIya. Sama-sama. :)
DeleteManajemen waktu memang salah satu kunci orang yang mau sukses. Good luck ya dek, Artikelnya bagus. :)
ReplyDeleteOh ini acara kmrn di perpus ya kak? Menarik yaaa. Smogaaa bisa istiqomah hehe
ReplyDeleteIya Kak. Aamiin ya rabbal alamiin.
DeleteKeren mba.. Semangt mengukir prestasi ya mba
ReplyDeleteIya Kak. Terima kasih supportnya. :)
DeleteJadi sebenernya tiap orang punya peluang untuk berprestasi ya kak. Yang penting bisa disiplin dalam manajemen waktu dan tekun dalam berusaha. Makasi sharingnya
ReplyDeleteKalo kebanyakan mimpi kayak saya gimana ya mba, hahahah jadi malu.
ReplyDeletePengen lanjut sekolah, tapi anak-anak masih kecil-kecil dan banyak.
jadi kepengen dipending dulu ini, hehehe
Mimpinya sebaiknya satu dulu difokuskan yang memungkinkan dan bisa terukur. Saya dulu juga gitu Mbak, kebanyakan mimpi dan malah gagal semua. Terus espektasinya terlampau tinggi malah ujung-ujungnya kecewa. Sekarang ini hal yang sederhana dulu. Paling tidak berusaha menjadi orang yang disiplin. Hehe ...
DeleteJadi orang sukses memang tidak gampang paling tidak telah mempunyai 3 perilaku yg mba sebutkan, mudah2an kita semua di sini menjadi orang sukses juga, TFS ya mba :)
ReplyDeleteYang paling penting emang kemauan dan tekad kita ya. Cari alasan kuat biar bisa bertahan terus berjuang. Makasih kak artikelnya. Perlu semangat nih hehe
ReplyDeleteSetuju banget kalau displin diurutan nomor satu, tanpa itu semuanya bisa amburadul
ReplyDeleteAcara di perpus mana ini kak?
ReplyDeletePerpusda kah, dalam rangka apa?
Btw soal bakar perahu jadi inget dengan Thariq bin Ziyad yang dalam penaklukan Andalusia menggunakan cara ini agar pasukan nya tidak mundur 💪