Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa
pencapaian tertinggi dalam hidup adalah mendapatkan sesuatu atau berada di
peringkat tertinggi dalam suatu kegiatan. Apa saja yang membuat hati senang,
bangga, dan bergembira.
Namun dalam pembahasan ini, saya hanya bisa
menyampaikan sesuatu yang sederhana saja tentang pencapaian tertinggi itu.
Bukanlah sesuatu yang membuat orang berkesan, apalagi merasa takjub. Melainkan
hanya sebuah makna bahwa saya menemukan jati diri.
Bagi saya hal ini merupakan pencapain
tertinggi yang saya alami dari semua petualangan dalam hidup. Tak mudah untuk
menemukan jati diri. Semua itu diproses dengan serangkaian peristiwa yang
membuat kalut, duka, dan suka.
Bagi orang lain, saya aneh. Bagi diri saya,
saya unik dan bangga menjadi diri sendiri. Tidak perlu berpura-pura bahagia di
kala hati teriris. Tidak pula merasa minder dengan apa yang saya punya.
Momentum itu pun saya dapatkan baru-baru ini. Anggap sajalah awal permulaan
2021 ini saya menemukan jati diri. Ketika itu, saya merasa yakin jika ditanya
tujuan hidup dan apa yang saya inginkan.
Pernah dalam suatu hal, saya ingin berada di
posisi orang lain. Hanya saja, itu hanyalah sebentar. Sebab ketika menjadi
orang lain rasanya memanglah tidak nyaman. Ada rasa sakit hati yang membara
ketika memaksakan menjadi orang lain. Maka tidak ada cara lain selain
menemukan diri sendiri.
Bersyukur atas apa yang dimiliki, memperbaiki
pada sesuatu yang tidak pada tempatnya, dan melangkah dengan pemikiran terbuka
adalah cara bahagia sederhana. Saya bahkan tidak menyangka bahwa ada orang
yang menginginkan juga berada di posisi saya ketika bercerita di suatu momen.
Pencapaian tertinggi ini mampu membuat diri
terharu dan bangga atas keputusan yang telah ditetapkan dalam diri. Meski
terkadang pernah memiliki pemikiran bahagia itu harus punya uang dan kaya
raya. Maka bersyukur dengan apa yang dimiliki adalah kebahagiaan jangka
panjang.
Jika ada sebuah pertanyaan yang mungkin
dulunya menyebalkan di telinga saya. Misalnya mereka bertanya, “Kenapa kamu
kuliahnya bisa enam tahun?”
Saya dengan bangganya akan menjawab bahwa dalam rentang waktu selama itu saya menemukan jati diri sendiri. Saya bahagia atas pencapaian tertinggi ini. Meski bukanlah memperoleh toga di waktu yang tepat dan membuat orang lain bangga atas yang saya perbuat. Saya pikir, menemukan jati diri ini merupakan hal yang paling membuat saya bangga atas diri sendiri.
Saya senang bisa menemukan passion yang membuat diri bahagia. Rasanya jiwa yang saya miliki tetap muda, walaupun umur saya tidaklah lagi muda. Saya juga tenang ketika menemukan rasa keimanan yang kuat untuk tetap maju.
Pada akhirnya, semua ini memang berpulang
kepada diri masing-masing. Kita memang tidak bisa mengatur apa saja yang akan
datang pada diri. Namun mengolah untuk mengadopsi ataupun membuangnya
merupakan pilihan masing-masing.
Ini saja yang bisa saya sampaikan tentang pencapain tertinggi dalam hidup. Tidak ada salahnya membagikan kisah ini. Barangkali bisa memberikan sebuah inspirasi bagi yang lain. Saya yakin bahwa banyak orang di luar sana yang bahkan tidak mengetahui tujuan hidupnya untuk apa. Apa motivasinya untuk melangkah dan apa yang membuatnya bisa dalam lingkaran maju.
Dalem banget mbak tulisannya. Kadang yg dilihat orang dianggap hal kecil, tp bisa jd buat kita adalah sebuah pencapian. Toh bener mbak, segala sesuatu berpulang ke diri sendiri. Dg begitu kita bisa makin kenal dan paham dg diri kita sendiri. Bukan lg memikirkan standar orang lain pd umumnya.
ReplyDeleteWuah, jadinya saya semangat nih. Bahagiannya plong banget kalau sudah menemukan diri sendiri. Mau itu jadinya sedih atau bahagia, berasa ikhlas.
DeleteSelamat atas pencapaian tertingginya ya, Kak. Inspiratif sekali ini, menemukan jati diri ini merupakan hal yang paling membuat Kakak bangga atas diri sendiri. Sungguh memotivasi ini!
ReplyDeleteDudu, adek jadi terharu kak. Yeay semangat lagi.
DeleteYup, selamat ya henny, atas pencapaian tertingginya.
ReplyDeleteKalau hanya mendengarkan 'apa kata orang' saja, memang hidup bakalan suram.
Mendengarkan perkataan orang itu perlu, apalagi orang tua kita, tapi keputusan tetap ada pada kita, memilah mana yang patut didengarkan dan dituruti, mana yang dibiarkan tertiup angin.
Kita yang paling tau apa yang membuat kita bahagia dan nyaman
Semangat menjalani tahun-tahun selanjutnya dengan bahagia!!!
Terima kasih kak. Aamiin ya rabbal alamiin. Iyes, senang banget deh rasanya bisa menemukan diri sendiri. Enggak perlu menyalahkan orang atas apa yang berlaku pada diri. :) Yeay, semangat.
DeletePaling menyenangkan sudah pasti menjadi diri sendiri. Gak ada kebahagiaan dan kenyamanan yang didapat kalo terus pengen jadi orang lain. Apalagi harus drama untuk dapetin sesuatu .
ReplyDeleteKebahagiaan semu namanya
Iya nih kak. Kalau udah nyaman ini kudu dipertahankan.
DeleteSelamat atas pencapaian tertinggi hidup ya Henny.
ReplyDelete'Siapa yang mengenal diri, maka ia mengenal Tuhannya'
Artinya, saat seseorang memahami dirinya, ia akan mudah bersyukur, ia akan mudah melakukan segala upaya perbaikan dan tentunya ia akan mematuhi apa yang disyariatkan sebagai bentuk kebaikannya dan ketaatan
Iya nih kak. Apa-apa sekarang mainnya langsung ngadu ke Allah dari hal yang besar bahkan sampai hal yang terkecil sekalipun. Hidup dengan rasa syukur itu rasanya tiada ada bandingnya.
DeleteSalah satu hal paling sederhana yg malah diabaikan adalah kemampuan diri untuk mengapresiasi diri sendiri. Seringnya kalo ga sombong ya minder. Padahal penting punya kemampuan ini untuk menghargai pencapaian dan meningkatkannya sekaligus. Gitu ga sih mba?
ReplyDeleteAmyway, kontemplasi mbak ini berhasil membuatku merenung...dalam...selamat atas pencapaiannya Mba big hugs