Para jurnalis itu emang anti baper. Menulis dengan data, menganalisis dengan rasional, dan tidak memberikan pendapat pribadinya sendiri secara sekehendak hati.
Berbicara dengan kata jurnalis, ialah mereka yang menghabiskan waktu mencari informasi aktual dan terpercaya. Bahkan tak kenal waktu sekalipun. Bisa pagi, siang, atau malam sekalipun demi sebuah kebenaran berita. Jam terbang bisa dibilang sama seperti para penulis lainnya. Tidak menentu.
Meskipun saya bukanlah seorang jurnalis. Setidaknya saya pernah merasakan bagaimana berasapnya isi kepala para jurnalis atau wartawan pemula dalam mencari berita. Mereka harus benar-benar memastikan bahwa tulisan yang diterbitkan tidak mengandung SARA dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut ini ada beberapa hal yang terlintas di benak saya di hari Pers Nasional tahun 2022.
Pernah Menjadi Kontributor UC Media
Dulu, saya pernah menjadi
kontributor dari UC Media. Ketika itu harus rajin sekali riset dengan membaca
ragam artikel yang tersedia di mesin pencarian. Meskipun masuk ke dalam ranah lifestyle atau yang biasa disebut
sebagai gaya hidup. Sesekali di dasbord
saya terpampang sebuah misi yang harus diselesaikan tentang sebuah berita
tertentu. Tujuannya ya satu, ada bonus dalam menulis topik tersebut. Tema yang
pernah saya ambil di antaranya tentang berita longsor dan juga politik. Mau
tidak mau, saya menghabiskan banyak data untuk menggali kebenaran dari data
yang tersedia. Sehingga, saya sendiri pun kalang kabut ketika menghabiskan
kuota yang bisa menguras kantong. Padahal waktu itu posisi saya masih merupakan
mahasiswa. Lumayan bisa menghabiskan puluhan Gigabyte. Waw, sungguh perjuangan
yang sangat membuat saya tersenyum saat ini. Padahal dulunya tema yang
bernuansa politik adalah hal paling dihindari. :D
Walaupun begitu, saya hanya
berhasil mendapatkan satu dolar saja dengan hasil pekerjaan saya dan sekitaran
dua puluhan artikel sudah saya tulis. Namun tidaklah mengapa, sebab hal itu
sebagai pembelajaran bagi saya dalam menulis sebuah artikel yang bisa diacc
oleh editor UC Media. Kini, saya tidak lagi menjadi kontributor di sana
disebabkan sudah tidak beroperasi lagi websitenya. Meskipun tidak sempat
menarik penghasilan saya yang satu dolar itu. Entahlah, saya pun tidak tau itu
disebabkan apa.
Pinocchio, Reporter yang Dekat dengan Jurnalis
Suka banget dengan drama yang
satu ini. Ada seorang lelaki yang cerdas, tetapi tidak menunjukkan dirinya
cerdas di hadapan banyak orang dan seorang cewek yang tidak bisa berbohong.
Jika berbohong ia akan cegukkan dan ketahuan oleh orang lain. Mereka berdua
berprofesi sebagai reporter. Drama ini merupakan drama rekomendasi banget di
hari Pers ini. Seru dan menarik, apalagi keseruan mereka dalam mencari berita.
Duh, jadi nostalgia deh ingin nonton lagi sayanya.
Pernah Review Novel The Jurnalist Karya Kak Mita
Saya baca karya ini pertama kali
melalui aplikasi Storial. Sebuah kisah yang pastinya penuh dengan teka-teki di
mana ada Nadine sendiri merupakan orang yang berbeda dari kebanyakan anak calon
Gubernur. Tidak menggunakan kekuasaan. Ia memilih sebagai jurnalis yang mana
keselamatannya sendiri dipertaruhkan. Jadi, emang para jurnalis itu menjadi
perhatian orang-orang tertentu ya walaupun ia juga memperhatikan objek pekerjaannya.
Setelah membaca karya beliau.
Alhamdulillah saya mendapatkan hadiah berupa koin emas yang bisa digunakan
untuk membaca bab premium karya lainnya. Jadi, lumayanlah ya. Semakin semangat
membaca karya lainnya.
Kebebasan Pers Pada Masa BJ Habibie
Walaupun hari Pers ini disahkan
oleh Presiden Soeharto. Saya juga baru tahu setelah resensi buku Habibie
menerangkan bahwa pada masa beliau, wartawan itu dilindungi dan bebas dalam
mengungkapkan berita. Bahkan beliau ramah dalam menyambut para wartawan.
Mbak Nana, The Host Mata Najwa
Siapa yang tidak kenal dengan
Najwa Sihab. Seorang jurnalis sekaligus pembawa acara di Mata Najwa. Cara
penyampaiannya yang sampai ke hati, buat merinding. Itulah pandangan saya
tentang Mbak Nana. Ia tidak takut dan apa yang disampaikannya sudah dipikirkan
terlebih dahulu. Saya paling suka dengan beliau yang netral dalam mengulik
kebenaran. Mbak Nana bisa memposisikannya menjadi orang yang profesional dalam
menyampaikan kebenaran. Apalagi seorang wanita yang saya tau perasaannya jauh
lebih peka. Namun Mbak Nana mampu memposisikan dirinya sebagai jurnalis yang profesional.
Inilah yang saya ingat di hari
Pers kali ini. Sebuah momen yang sepertinya ada untuk disampaikan. Sebab
kehadiran kalian sungguh bermanfaat bagi banyak orang dan orang-orang pun
menjadi tau akan kebenaran yang terjadi.
Hei para Jurnalis, kalian sungguh hebat sudah sejauh ini.
Bisa mengungkapkan kebenaran dengan membawa berita yang teraktual dan
terpercaya.
Anak sulung kami tertarik sekali jadi jurnalis terutama bisa meliput di area konflik (baca: daerah milisi).
ReplyDeleteSetiap diajak ngobrol dengan tema jurnalis, dan lain-lain selalu menggebu rasa ingin tahunya
Jurnalis itu profesi yang penuh tantangan. Apalagi jika menulis tentang politik dan sosial. Banyak riset yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menulis artikel. Jika tidak, nanti hanya akan jadi berita hoaks yang dianggap dapat merugikan pihak-pihak tertentu.
ReplyDeletePaling utama kalau mau menjadi jurnalis itu mentalitas. Jadi, selow aja ya kan kalau diuji bagaimana ketika di lapangan.
Deletekegemara menulisku muncul dari paman ku yang seorang jurnalis majalah nasional. Beliau mengatakan kalau mau dikenal dunia, menulislah nak. Selamat hari pers buat para penulis yang selalu menyebarkan kebaikan lewat tulisannya.
ReplyDeleteEh pernah jadi kontributor buat UC ya Hen.. btw emang kalo jurnalis, yang terlintas sering Najwa Shihab sama pilem journalist itu ya Hen..
ReplyDeleteHehe, iya kak.
DeleteDulu mikirnya jadi jurnalis itu keren sekali. Masa sekolah dulu pernah tergabung di tim mading sekolah.
ReplyDeleteSaat ini masih suka nulis dan mewartakan apa yang terjadi di sekitar saya, opini atau pun apa yang saya alami.
Selamat Hari Pers ya..
Terima kasih, dek... Ayo jadi jurnalis lagi. Sejalan dengan hobi menulis di blog lho. Enak banget jadi jurnalis. Cobalah
ReplyDelete