Jatuh cinta pada pandangan pertama. Seolah ini merupakan
kisah cinta yang sangat berarti dan berkesan di mata orang memandang. Begitulah
sebuah buku Blog At First Sight
tentang sebuah tulisan yang memikat pembaca pertama, termasuk penulisnya
sendiri dan para juri.
Buku ini merupakan buku yang paling ditunggu banyak orang.
Meskipun berasal dari antalogi beberapa penulis yang beken (terkenal).
Kisah-kisah mereka tersemat dalam harapan paling dalam. Semoga bermanfaat bagi
banyak orang. Maka dalam rentang waktu seminggu pembeliannya melalui pengarahan
Instagram, buku ini sampai kepada pemiliknya yang baru, yaitu saya (Diary
Harumpuspita).
Judul : Blog At Firs Sight
Penulis : Janu muhammad, dkk
Penerbit : Dandelion Publisher
Jumlah
Halaman : 142
Pekara tujuan, kadangkala banyak orang yang tidak mengerti bahwa tujuan masing-masing hanya diri yang tahu seberapa lama akan tercapai. Namun yang paling utama adalah restu dari orang-orang terdekat. Betapa hal itu bisa menjadi kekuatan penuh bagi seorang pejuang. Terutama dalam menulis. Sama yang dikatakan oleh Nabila Ghaida Zia.
“Agar tujuan kita bisa tercapai, selaraskan doa kita dengan orang-orang yang memberi restu pada kita.” (Halaman 73)
Semoga suatu hari nanti Diary Harumpuspita menemukan
seseorang yang bersedia menjadi pundak utama dalam pemberi semangat dalam
berjuang. Begitu pun bila tidak, orang-orang paling dekat bisa menjadi support system dengan keterbukaan hati.
Begitulah harapannya, saya menjadi tahu bahwa menulis itu seperti cinta. Cinta
yang direstui akan berjalan seperti jalan tol. Apabila tidak direstui akan
berliku.
Hal yang lebih menarik dari salah satu sosok yang pernah saya kagumi tulisannya adalah kutipan kata mutiara dari Adhi Nugroho. Selain rutinitasnya dengan segudang kesibukan kantor. Ia juga sering memenangkan lomba blog. Bukan hanya tulisannya yang memikat hati melalui pembawaan yang menarik dengan diksi ala novel yang sering saya baca. Namun juga disematkan infografis yang menarik hati hingga membuat orang betah berlama-lama membaca tulisannya.
Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak berkompetisi dengan siapa pun, kecuali diriku sendiri. Bukankah kita dituntut untuk selalu berupaya agar hari esok lebih baik daripada hari ini? (Halaman 84)
Menarik ya … ia tidak menjadikan orang lain sebagai rival.
Namun dirinya sendiri, menyajikan sesuatu yang begitu luar biasa menarik hati
melalui tulisannya. Ternyata, ia sedang berkompetisi dengan diri sendiri.
Berusaha menjadikan tulisannya dari hari ke hari menjadi lebih baik dan
tentunya bermanfaat. Kalau begitu, Diary Harumpuspita bisa menemukan
berkompetisi juga dengan diri sendiri. Yap, harus bisa menjadi yang terbaik dari hari ke hari.
Setuju nggak kalau sebuah perjalanan ribuan mil dimulai
dengan satu langkah, yaitu keinginan berjuang dengan denyut nadi passion? Firmansyah mengadopsi kutipan
pribahasa dari Bahasa Inggris, yaitu A
journey of thousand miles begins with a single step. (Halaman 88) Menariknya
ia bukan hanya seorang blogger, tetapi juga seorang guru di sekolah Pesantren
Daar e-Qolam 2, Tangerang. Betapa guru ini menjadi role model terbaik untuk
anak didiknya.
Ada lagi kisah menarik lainnya dari Ferry Aldina yang
berkeinginan menikah dengan mahar sebuah buku yang ia sebut dengan Jomlogger. “Ketika
kita yakin dengan menulis bisa membahagiakan diri sendiri dan orang lain,
lanjutkan menulismu. Niscaya keinginanmu bisa terwujud dengan izin-Nya.”
(Halaman 116) Aamiin ya rabbal alamiin.
Begitupula dengan Diary Harumpuspita. Tetap gigih, walau
orang lain yang di sekeliling memandang berbeda dari kacamata mereka. Yap, Diary
Harumpuspita sangat suka menulis. Maka menulis adalah sebuah terapi rasa hati
yang tak kesampaian. Rasa hati paling dalam dengan kebebasan pendapat yang
tersalurkan dengan gayanya masing-masing. Itulah mengapa seorang blogger tidak
hanya memiliki satu talenta saja berupa tulisan, tetapi banyak sisi. Harus bisa
memposisikan sebagai pembaca yang akan betah berlama-lama datang ke rumah
seseorang. Maka penulis pun harus menyajikan hal yang berbeda pula kepada
pembacanya. Bisa itu dengan menyajikan tulisan yang menarik hati dan juga
pendukung lainnya.
Alhamdulillah, telah sekian lama sudah terbaca buku ini dan
baru bisa diresensi. Buku ini ringan dibawa dan sangat asyik jika dibaca saat
waktu luang dengan memilih topik mereka secara acak maupun berurutan. Semoga
suatu hari nanti, Diary Harumpuspita bisa bertemu dengan mereka di masa yang
akan datang. Aamiin ya rabbal alamiin.
Terus menulis ya dek. Apapun. Lewat tulisan itu, apalagi ternyata memang artikel yang orang lain butuhkan insyAllah akan membuat diri kita sendiri merasa bahagia selain Allah akan membalas sekecil apapun kebaikan kita. Semangat dek❤
ReplyDeletekeren. Tulisan yang dari hati akan sampai juga ke hati pembacanya
ReplyDeleteSetiap blogger memiliki ciri khas tulisan masing2 dan nantinya kita juga dikenali dengan tulisan di blog kita sendiri koq, tetap semangat ngeblog ya sayang kapan nih kita meet up lagi 😁
ReplyDeleteSetiap orang bisa menulis. Hanya masalah kemauan dan passion saja. Karena pada dasarnya tidak ada tulisan yang jelek, hanya tidak sesuai dengan taste masing-masing pembaca. Menulislah dengan hati, maka kita akan mampu menembus hati lainnya.
ReplyDeleteWah, hebat Henny sudah berhasil; meresensi buku antologi para bloger temen2 kita ini, kakak juga punya nih bukunya tp blom selesai baca malah, nice share ya Henny,, semangatt!
ReplyDeleteBerarti buku ini berisi motivasi dari para jawara blogger ya. Jadi pengen beli. Buku ini masih ada dijualkah? Kemaren pas launching sempat lewat di beranda IG.
ReplyDelete