Aku sedang mengincar tanda tangan yang ada di barisan sebuah kolom dalam kertas menuju pemberkasan wisuda bulan Agustus nanti. Sementara tanda tangan yang sedang diincar sudah kudapatkan dan tanda tangan kolom berikutnya mungkin bisa kudapatkan di kemudian hari.
Sejam lagi perpustakaan UNIMED
akan ditutup. Bagiku kesempatan ini sayang sekali apabila dilewatkan begitu
saja. Sejam, bagi seorang penulis sepertiku bisa mendapatkan 1000 kata yang
setara dengan satu bab novel. Sedikit waktu, itu sangat berarti. Apalagi berada
di tempat yang tepat dengan beragam inspirasi. Yap, tempat ini dulunya menjadi
tempat paling indah dalam menyuarakan ketenangan dan kedamaian hati. Lagi pula,
relung hatiku tiba-tiba kepikiran tentang sebuah outline novel.
Aku memasukkan tas ke dalam loker
terlebih dahulu, membiarkan barangku tersimpan dengan aman di sana dijagakan
oleh mesin penyimpanan loker digital. Tidak perlu kunci, hanya menekan tombol
dan keluarlah barkot penyimpanan yang wajib disimpan. Setelah itu, tidak lupa
pula membawa kartu perpustakaan sebagai tiket masuk ketika berada di pintu
masuk.
Ruangan bawah perpustakaan
merupakan ruangan terbatas bagi buku yang hanya bisa dipinjam selama tiga hari.
Buku-buku yang berada di sana ditandai warna merah yang menandakan buku ini
hanya sedikit jumlahnya di dalam ruangan. Bisa dijadikan sebagai senjata untuk
sidang atau seminar proposal mahasiswa di saat genting. Makanya, tak banyak
orang memilih tempat ini sebagai tempat peristirahatan dalam membaca buku.
Kebanyakan berada di lantai dua ataupun di lantai tiga, khusus edisi skripsi
dan tesis.
“Aku tak butuh buku,” pikirku
seketika dan melihat deretan bangku yang masih kosong. Suasana dingin biasanya
memberikan inspirasi lebih banyak dengan kepala dingin dibandingkan suasana
panas dan terang benderang. Hanya saja, keberanianku masih sangat cemen.
Bisa-bisanya aku merasa horor ketika kulihat deretan bangku dekat komputer
begitu sayu. Jelas, tidak ada siapa pun. Yap, daripada aku ketakutan sendirian.
Akhirnya aku memilih bangku yang terkena sinar Matahari.
Alhamdulillah, aku masih bisa
membuka sebuah aplikasi Wattpad yang menjadi andalanku saat menulis. Aplikasi
ini dengan sendirinya akan menghitung jumlah kata secara otomatis. Jadi, aku
bisa menghitung kemampuanku dalam menulis. Menulis itu gampang, yang susah itu
mencari inspirasi.
Inspirasi juga enggak bisa
didatangkan secara tiba-tiba. Hanya saja, tiba-tiba bisa datang tanpa diundang
dan menyelamatkan ide itu adalah ide yang terbaik. Momen yang sangat langka
bagi penulis random sepertiku dan tidak membatasi ide yang tiba-tiba datang.
Aku baru mengetikkan dua ratus
kata di dalam draft. Kemudian menyimpannya terlebih dahulu. Akan tetapi,
setelah ideku datang lagi aku mencoba untuk menuliskannya lagi. “Yah, susah
sinyal,” keluhku saat kutekan tombol menulis yang keluar hanyalah sebuah kanvas
putih dan tidak bisa diketik sama sekali. Seakan tidak berhenti dengan ide, aku
memandang ke depan dan netraku menangkap sebuah pemandangan dari buku yang
berada di bawah pembatas meja.
Buku yang bersampul putih kuning
itu tanpa tidak asing bagiku. Seketika ingatanku kembali ke masa zaman kuliah
dulu. Aku pernah habis membacanya dan menuliskan reviewnya di dalam Wattpad.
Kini, tentu saja aku lupa dengan apa yang kubaca. Maka dalam kesempatan ini
kureview sekali lagi tentang poin penting apa yang dituliskan oleh
pengarangnya. Ya, Dedy Dahlan merupakan seorang penulis buku best seller dengan karya populernya
‘Passion! –Ubah Hobi Jadi Duit.”
Identitas
Judul Buku : Lakukan dengan
Hati
Penulis : Dedy Dahlan
Penerbit : PT Elex Media
Komputindo
Jumlah halaman : 214
Seperti yang terlihat dari cover
depannya. Buku ini terdiri dari komposisi dua warna, yaitu jingga dan putih
kekuningan. Jingga itu mengisyaratkan sebuah kreativitas. Yap, ia
menguraikannya dengan konsep per konsep seperti halnya membangun konsep
kreativitas tanpa batas.
Siapa sih yang tidak suka dengan
melakukan sesuatu yang sesuai dengan hati kemudian dibayar pula? Tagline
terdepannya adalah Sepuluh cara selalu enjoy dalam hidup dan berkarir. Maka
dalam kesempatan ini akan kita bahas bersama.
1. Meaning/Makna
Pemenuhan makna
dalam hidup inilah yang paling utama. Seakan Dedy menanyakan sebuah pertanyaan,
“apa makna menulis bagi Diary Harumpuspita?” Efek enjoy ini akan memberikan
sebuah makna bahwa akan ada kepuasan dalam aktualisasi diri ke depannya.
Sehingga yang melakukannya akan terus menerus meningkatkan kemampuan pada diri.
2. Money/Uang
Kemarin abang
yang kedua bertanya Henny. “Oh, Henny. Sampai kapan kamu akan terus begitu
saja? Nggak ada hasilnya sama sekali apa yang telah kamu kerjakan. Kalau enggak
bisa menghasilkan ya hijrahlah,” ujarnya berusaha meyakinkanku. Inilah definisi
nyaman, tapi tidak aman. “Baiklah Bang, kalau sampai dalam tiga bulan ke depan
enggak menghasilkan, Henny akan berhenti menulis.” Aku sudah menemukan makna
menulis menjadi terapi paling mujarab tentang segala perihal yang tidak
terucapkan. Sekali lagi, setelah kubaca kembali tentang langkah kedua ini, Dedy
seakan mengabarkan bahwa pemenuhannya akan memberikan efek enjoy berupa pilihan
dan ketenangan rasa aman.
3. Goals/Tujuan
Hidup ini akan
asyik kalau kita punya tujuan hidup. Itulah yang membuat diri berkembang dari
hari ke hari. Penentuan tujuan yang diuraikan oleh Dedy Dahlan sama dengan
penentuan RA Planner dengan metode SMART. Dampak dari tujuan yang emang benar
sudah ditentukan adalah memberikan rasa kuat dari yang namanya Pencapaian.
4. Flow/Mengalir
Hidup ini akan
indah kalau rutenya mengalir. Ibarat sebuah motor berkendara di jalan tol,
tanpa terasa eh, tahunya sudah sampai tujuan aja. Begitulah kalau seseorang
sudah nyaman dengan apa yang ia kerjakan. Setiap prosesnya dinikmati dan
membangkitkan fokus dan rasa nyaman.
5. Variation/Variasi
Langkah yang
kelima ini memberikan inspirasi baru apabila dilaksanakan. Sehingga pemikiran
pun akan terus berkembang menyesuaikan lingkungan. Variasi di sini bisa dari
rutinitas yang dilakukan, bisa juga dengan tempat yang sedang ditempati. Efek
dari variasi ini ketika dijalani akan memberikan energi dan antusiasme.
6. Rest and Recreation/Istirahat dan rekreasi
Istirahat itu
perlu. Supaya mengumpulkan energi baru. Ibaratnya sebuah ponsel pintar yang perlu
diisi dayanya. Begitupula rekreasi, akan memberikan rasa senang dan energi
baru. Jadi, tak ada salahnya untuk memberi jeda pada diri ketika penat melanda
dengan rekreasi datang ke tempat yang disukai.
7. Love and Connection/Cinta dan Relasi
Cinta itu
memberikan sebuah rasa tenang dan kebahagiaan. Alangkah indahnya apabila hidup
dipenui dengan perasaan saling mencintai. Oke siip, sepertinya Diary
Harumpuspita belum tamat tentang langkah yang ketujuh ini.
8. Giving Back/Memberi Kembali
Saling berbagi
itu menyenangkan. Apalagi berbagi kepada orang yang membutuhkan dalam bentuk
apapun. Dampak dari giving back ini
adalah memberikan rasa penting, tercukupi, bahkan berlebih.
9. Faith/Keyakinan
Tak ada yang
bisa menggoyahkan namanya keyakinan. Keyakinan kepada Sang Pemilik, bahwa hidup
ini akan baik-baik saja. Dampak dari orang-orang yang keyakinannya kuat akan
membangkitkan rasa tenang dan damai.
10. Present/Kehadiran Penuh
Langkah yang
kesepuluh ini memberikan artian kemampuan memusatkan diri pada apa yang ada
saat ini. Bukan hanya hati saja, tetapi ke semua indera yang ada pada diri
dimaksimalkan. Sehingga menghindari rasa galau.
Begitulah ke sepuluh langkah yang
diberikan oleh Dedy Dahlan dalam bukunya. Hanya dengan membaca lebih lanjut,
tentu akan memberikan dampak pengertian lebih dalam. Dedy merupakan orang yang
konseptual kalau dilihat dari caranya menyajikan diagram. Sehingga buku ini
termasuk inovatif. Berbeda dari buku yang hanya sekadar tulisan panjang lebar.
Wah, I Proud you. You spent times be usefull
ReplyDeleteThank u dear ...
DeletePengalaman di perpustakaan teringat bahwa perpustakaan adalah tempat terindah untuk mengekspresikan ketenangan dan kedamaian hati untuk kelulusan.
ReplyDeleteBuku berjudul "Lakukan dengan Hati" oleh Dedy Dahlan sebuah buku membahas tentang bagaimana menghadapi masalah dan kegagalan dalam hidup dengan bijak, serta memberikan tips dan trik untuk mencapai tujuan dan meraih kebahagiaan dalam hidup. buku yang inspiratif dan dapat membantu pembaca untuk mengembangkan diri, meraih kesuksesan, dan mencapai kebahagiaan yang sejati.
Perpustakan memang tempat paling asyik buat menghabiskan masa. Aaah dulu rajin sekali ke perpustakaan kampus. Lalu bersama anak juga dulu sering ke perpusda. Sayang setelah pandemi kami jarang ke sana.
ReplyDeleteEmak pun kadang takut meninggalkan mereka di lantai dasar yang penuh buku anak tanpa pengawasan sementara Emak tenggelam di lantai 3 bersama banyak buku kesukaan. Aaaah kapan aku bersama buku lagi ya.
Btw hen, let it flow..
Bener. Mengalir meskipun gak deras tapi tetap enjoy lah dengan hidup ini. Loveee Henny 🥰🥰
Udah canggih ya perpus-perpus zaman now.
ReplyDeleteZaman awak dulu masih manual.
Tapi memang udah lama awak gak mengunjungi perpus.
Perpus apapun. Dah belasan tahun pun
Teringat dulu pas di SMP selalu menjadi penghuni pertama dan terakhir sampe petugas perpusnya tanda banget dan kasih aku hadiah. Lanjut SMA kebiasaan itu nggak hilang sampe aku didapuk jadi Duta Perpustakaan. Dan waktu kuliah aku baru ngerasain teknologi layanan perpus yang nggak manual kek di sekolah wkwk memang teknologi sekarang wow banget
ReplyDelete