Berselancar di Catchitcam Melihat Kamera Canon EOS 200D Mark II

Berselancar di Catchitcam Melihat Kamera Canon EOS 200D Mark II
Gambar 1. Berselancar di catchitcam

Berselancar di catchitcam mengingatkan saya tentang hal-hal yang berkaitan dengan kamera. Awal kali pertama melihat kamera itu kalau ndak salah si tahun 2008 ya. Masa-masa masih bocil-bocilnya dan ayah baru beli kamera baru sebab hasil perniagaan. Zaman itu termasuk zaman keemasan kalau orang bilang.

Pada lebaran tiba kami pun berpotret di depan rumah. Saya dan kedua adik saya yang masih kecil. Yah, mode-mode imutnya. Ternyata, itulah kali terakhir potretan terbaik bagi saya dan adik-adik. Momen indah itu hanya berhenti sampai di sana. Ayah memilih menikah lagi dan meninggalkan kami begitu saja.

Baiklah, kisah itu nanti akan saya tuangkan dalam Tasbi Hati si Penjaga Hati. Semoga Allah Swt memudahkan langkah dan kita bisa mengambil ibrah dari setiap proses kreatif dalam penulisannya.

Pertama Kali diPotret

Semasa Sekolah Menengah Atas kami pernah melakukan pemotretan di Universitas Sumatera Utara. Bagi saya itu adalah pengalaman berharga di mana saya datang ke tempat rindang penuh keteduhan yang mendamaikan. Hal itulah yang pertama sekali saya kagumi dari sebuah hasil kamera. Ternyata ini bukan  tentang mengabadikan objek kegiatan belaka. Melainkan bisa mengabadikan sebuah keindahan alam yang berbalut dengan kehidupan sosial.

Meskipun harus merogoh kocek. Setidaknya saya sangat bahagia telah mendapatkan view yang sangat meneduhkan di pandangan mata. Mungkin tidak ada cerita di sebaliknya, tapi keindahan alam menjadi kenang-kenangan yang menentramkan. Saya pun terkagum-kagum dengan keajaiban dari hasil kamera.

Kamera Pinhole Generasi Sebelum Kamera Sesungguhnya

Semasa belajar optik saat kuliah dulu. Qadarullah, saya mendapatkan praktikum untuk membuat kamera Pinhole dengan kaleng bekas. Meskipun secara teori kamera tersebut berhasil digunakan hingga mencapai teknik pencucian objek gambar. Hingga saat ini saya belum tahu sama sekali bagaimana cara menggunakannya. Ya, semoga saja saya bisa berhasil membuatnya suatu hari nanti.

Pegang Kamera Ketika Magang di Jaringan Humas LP2IM

Bagi saya, kamera merupakan barang yang mahal untuk dimiliki. Qadarullah, saya memiliki kesempatan ketika Kak Sekar yang merupakan Kadiv Divisi Jaringan Humas meminjamkan kepada saya untuk memotret kegiatan. Itulah pertama kali saya bisa mengoperasikan kamera dengan benar. Satu potretan indah ketika saya memegang kamera pun berhasil saya miliki dan saya jadikan sebagai foto profile.

2024 Belajar Memotret dengan Ponsel Sebab Dorongan Teman

Setelah memasuki SMA IESS, saya bertemu dengan orang-orang hebat di dalamnya. Orang yang memiliki kesederhanaan dalam status, tapi ilmunya juga tidaklah main-main. Meskipun itu yang saya ingin terapkan dalam kehidupan ini. Inginnya sih jadi orang yang biasa-biasa saja, tapi karyanya banyak di mana-mana.

Dia atasan saya, pasal hasil foto itu bawelnya Alhamdulillah. Semenjak itu, saya belajar bagaimana memposisikan diri mencari objek foto yang keren. Mantapnya, dengan sendirinya saya belajar tanpa mengatakan ini sedang belajar loh. Pokoknya beginilah karakteristiknya. Begitupun saya belajar dari yang lain, bidang yang memang fotografi. Saya juga bertanya tentang tekniknya. Walaupun belum belajar keseluruhannya.

Bagi saya, belajar memotret ini  sedap, sedap menantang. Kita pun kadang memang harus memvisualisasikan bentuk seperti apa yang ingin kita abadikan. Apakah ngasal-ngasal aja gimana. Sampai pada pertemuan yang terakhir kali dengan di FunHuntMember4 Samsung, saya bertemu dengan Ibu Nila Sari dan keluarga yang telah banyak berubah dari segi memotret. Pokoknya mulai aja dulu, latihan saja dulu. Kita akan menemukan keindahannya nanti dan bagaimana hasil bagusnya.

Pertama Kali Mengoperasikan Kamera
Gambar 2. Pertama Kali Mengoperasikan Kamera 

Review Canon EOS 200D Mark II

Melalui website catchitcam saya mengetahui bahwa Kamera Canon EOS Mark II dirancang menjadi jenis kamera DSLR yang ringan dan portable dengan beratnya hanya sekitar 449 gram sehingga memungkinkan kita untuk berpergian untuk keperlua fotografi jalanan maupun membuat konten vlog.

Spesifikasi

1.       Sensor: APS-C CMOS 24.1 MP

2.       Procesor : Digic 8

3.       ISO : 100-25600 (dapat diperluas hingga 51200)

4.       Fitur Video : Rekam video 4k hingga 24fps

5.       Autofokus : Dual Pixel CMOS AF dengan titik AF untuk viewfinder

6.       Layar : LCD Vari-Angle 3 inci, layar sentuh

7.       Viewfinder : Optical Pentamirror

8.       Konektivitas : Wi-fi, Bluetooth

9.       Baterai : LP-E17, hingga 1070 foto per pengisian daya (menggunakan viewfinder)

Kelebihan Canon EOS 200D Mark II

1.       Ringan dan Portabel sehingga sangat cocok untuk orang-orang yang sangat membutuhkan kamera DSLR yang mobilitasnya tinggi.

2.       Fitur lengkap untuk pemula dengan adanya menu panduan yang ramai pengguna dalam memahi pengaturan kamera.

3.       Kualitas gambar tajam oleh sensor 24.1 MP dan prosesor DIGIC 8

4.       Layar Vari-Angle untuk mengambil gambari dari berbagai sudut terutama untuk vlogging.

5.       Daya Tahan Baterai yang Baik sehingga mampu mengambil hingga 1070 foto per pengisian daya menggunakan viewfinder.

6.       Fitur Video 4K dengan mendukung perekaman video yang beresolusi tinggi meskipun dengan beberapa keterbatasan.

Kekurangan Canon EOS 200D Mark II

1.       Crop Factor pada Video 4K sehingga membuat sudut padang menjadi lebih sempit

2.       Sistem Autofokus Viewfinder Terbatas dengan 9 titik pada viewfinder terasa kurang dibandingkan dengan kamera DSLR modern lainnya.

3.       Tidak ada Stabilizer Internal, kamera ini tidak memiliki stabilisasi gambar di dalam bodi sehingga pengguna harus mengandalkan lensa dengan IS (Image Stablization) atau stabilizer eksternal.

4.       Video 4K Tanpa Dual Pixel AF, dengan adanya mode video 4K menggunakan sistem deteksi kontras yang lebih lambat dibandingkan Dual Pixel AF.

Previous
Next Post »