Top 7 Fakta Tentang Penulis Blog Diary Harumpuspita
1. Deadliner
2. Multi Keinginan
3. Ratu Telat
4. Novelis Sekaligus Blogger Pemula
5. Suka Belajar
6. Suka Tanaman
7. Jomlo dari Lahir
Pencapain Tertinggi dalam Hidup Diary Harumpuspita
Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa
pencapaian tertinggi dalam hidup adalah mendapatkan sesuatu atau berada di
peringkat tertinggi dalam suatu kegiatan. Apa saja yang membuat hati senang,
bangga, dan bergembira.
Namun dalam pembahasan ini, saya hanya bisa
menyampaikan sesuatu yang sederhana saja tentang pencapaian tertinggi itu.
Bukanlah sesuatu yang membuat orang berkesan, apalagi merasa takjub. Melainkan
hanya sebuah makna bahwa saya menemukan jati diri.
Bagi saya hal ini merupakan pencapain
tertinggi yang saya alami dari semua petualangan dalam hidup. Tak mudah untuk
menemukan jati diri. Semua itu diproses dengan serangkaian peristiwa yang
membuat kalut, duka, dan suka.
Bagi orang lain, saya aneh. Bagi diri saya,
saya unik dan bangga menjadi diri sendiri. Tidak perlu berpura-pura bahagia di
kala hati teriris. Tidak pula merasa minder dengan apa yang saya punya.
Momentum itu pun saya dapatkan baru-baru ini. Anggap sajalah awal permulaan
2021 ini saya menemukan jati diri. Ketika itu, saya merasa yakin jika ditanya
tujuan hidup dan apa yang saya inginkan.
Pernah dalam suatu hal, saya ingin berada di
posisi orang lain. Hanya saja, itu hanyalah sebentar. Sebab ketika menjadi
orang lain rasanya memanglah tidak nyaman. Ada rasa sakit hati yang membara
ketika memaksakan menjadi orang lain. Maka tidak ada cara lain selain
menemukan diri sendiri.
Bersyukur atas apa yang dimiliki, memperbaiki
pada sesuatu yang tidak pada tempatnya, dan melangkah dengan pemikiran terbuka
adalah cara bahagia sederhana. Saya bahkan tidak menyangka bahwa ada orang
yang menginginkan juga berada di posisi saya ketika bercerita di suatu momen.
Pencapaian tertinggi ini mampu membuat diri
terharu dan bangga atas keputusan yang telah ditetapkan dalam diri. Meski
terkadang pernah memiliki pemikiran bahagia itu harus punya uang dan kaya
raya. Maka bersyukur dengan apa yang dimiliki adalah kebahagiaan jangka
panjang.
Jika ada sebuah pertanyaan yang mungkin
dulunya menyebalkan di telinga saya. Misalnya mereka bertanya, “Kenapa kamu
kuliahnya bisa enam tahun?”
Saya dengan bangganya akan menjawab bahwa dalam rentang waktu selama itu saya menemukan jati diri sendiri. Saya bahagia atas pencapaian tertinggi ini. Meski bukanlah memperoleh toga di waktu yang tepat dan membuat orang lain bangga atas yang saya perbuat. Saya pikir, menemukan jati diri ini merupakan hal yang paling membuat saya bangga atas diri sendiri.
Saya senang bisa menemukan passion yang membuat diri bahagia. Rasanya jiwa yang saya miliki tetap muda, walaupun umur saya tidaklah lagi muda. Saya juga tenang ketika menemukan rasa keimanan yang kuat untuk tetap maju.
Pada akhirnya, semua ini memang berpulang
kepada diri masing-masing. Kita memang tidak bisa mengatur apa saja yang akan
datang pada diri. Namun mengolah untuk mengadopsi ataupun membuangnya
merupakan pilihan masing-masing.
Ini saja yang bisa saya sampaikan tentang pencapain tertinggi dalam hidup. Tidak ada salahnya membagikan kisah ini. Barangkali bisa memberikan sebuah inspirasi bagi yang lain. Saya yakin bahwa banyak orang di luar sana yang bahkan tidak mengetahui tujuan hidupnya untuk apa. Apa motivasinya untuk melangkah dan apa yang membuatnya bisa dalam lingkaran maju.
Harapan Terbesar Blog Diary Harumpuspita
Setiap orang pastilah memiliki harapan dalam hidup. Baik yang tertulis maupun tidak. Begitulah blog Diary Harumpuspita ini juga memiliki harapan dalam menjejaki dunia literasi. Sebab kehadiran harapan itu membawa pengaruh besar dalam jalannya kehidupan. Harapan yang akan membawa semangat tak terbatas pada sang pemiliknya.
Berikut ini beberapa harapan yang bisa penulis sampaikan pada kesempatan kali ini.
1. Menjadi wadah pengetahuan yang bermanfaat
Asyik-asyik bercerita dan bercuap. Saya harap blog ini tetaplah menjadi sesuatu yang bermanfaat ketika orang lain datang. Bukanlah sebuah cerita angin lalu yang kemudian lupa begitu saja. Tanpa ada manfaat sama sekali. Setidaknya pengalaman yang terlampir bisa menjadi sebuah referensi di kemudian hari.
2. Bisa membuat pembaca betah
Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi saya sendiri untuk menyajikan artikel yang berkualitas. Supaya pembaca yang datang tidak hanya sekadar absen belaka. Melainkan mencerna setiap rangkaian kata yang saya tuliskan. Rasanya asyik saja gitu ketika ada orang yang bersedia berlama-lama mampir di sini. Kesan positif itu berupa rasa nyaman.
3. Bisa bekerja sama dengan pihak ketiga lainnya
Salah satu harapan terbesar saya dalam menulis asyik ini adalah bisa menghasilkan cuan. Maka bekerja sama merupakan salah satu cara dalam mewujudkan hal itu. Dulu pernah juga sih blog ini didaftarkan ke google Adsense. Hanya karena ada suatu hal dan saya pun menemukan sesuatu yang baru. Maka saya memutuskan untuk bekerjasama saja dengan yang lainnya. Entah itu sebuah brand, UMKM, atau yang lainnya. Bentuk kerjasamanya tidak terbatas. Selagi asyik sama asyik.
4. Bisa memenangkan lomba blog
Saya suka sekali mengikuti lomba blog. Rasa asyik itu berupa pengetahuan baru dan membuka wawasan saya bagaimana menyajikan tulisan kepada pembaca. Pada harapan inilah yang membuat saya harus bisa menambah kemampuan menulis. Meskipun belum pernah menang. Setidaknya ajang ini bisa membuat saya menjadi blogger profesional suatu hari nanti.
Ini saja yang bisa saya sampaikan kali ini. Walaupun tidaklah banyak, setidaknya harapan-harapan itulah yang bisa menjadikan saya tetap kuat. Seolah ada tempat bersandar yang menguatkan dalam menepati dunia literasi ini.
Saya menyadari bahwa perjalanan dalam ngeblog ini tidaklah sebentar. Melainkan melalui skenario jalan panjang dengan intensitas rajin mengulanginya. Maka rajin menulis dan membaca merupakan langkah awal untuk menggapai hal itu.
Saya berharap baik itu harapan saya maupun harapan kalian semua semoga bisa segera terwujud di tahun ini. Aamiin ya rabbal alamiin.
Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang bersedia mampir di www.diaryharumpuspita.com
Lima Alasan Diary Harumpuspita Menulis Blog
Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh …
Kembali lagi dengan Diary Harumpuspita di pada tema yang
kedua di bulan Ramadan kali ini. Waktunya setiap orang untuk berlomba-lomba
dalam kebaikan. Semoga yang berpuasa tetap lancar ya. Nah, pada kesempatan kali
ini saya ingin membahas keberlanjutan artikel yang kemarin tuh tentang Arti Nama Blog Diary Harumpuspita. Alasan saya menuangkan tulisan dengan ngeblog, padahal
sudah ada kemampuan menulis fiksi.
Berikut ini saya uraikan secara kronologisnya tentang alasan saya ngeblog :
1. Bermula salah jurusan
Setiap orang jelas tidak
menginginkan diri bisa salah jurusan. Namun apa yang hendak dikata ketika
menapaki dunia yang sebenarnya ketika tamat SMA. Terjadilah perubahan suasana,
baik itu hati dan pikiran. Saya dulunya suka sekali dengan menghapal pelajaran
dan mendalami ilmu Biologi dari mulai SMP hingga SMA. Tak jarang pula kompetisi
olimpiade di bidang pengetahuan tentang Biologi saya ikuti.
Entah kenapa, entah mungkin
sangking baiknya pada waktu pemilihan jurusan pada waktu itu saya memutuskan untuk
mendaftar kuliah jurusan Pendidikan Fisika di pilihan pertama pada jalur
undangan. Barulah jurusan Pendidikan Biologi untuk pilihan kedua dan jurusan
Kesehatan Masyarakat untuk pilihan ketiga. Motivasinya memilih jurusan itu
adalah kasihan dengan teman-teman yang saya kira mereka memilih jurusan Biologi
pada waktu itu dan orang tua saya. Khususnya ibu sendiri menyuruh saya untuk
tidak bermimpi tinggi lagi menjadi seorang dokter karena berpikir tidak akan
sanggup membiayai saya.
Padahal waktu itu saya merupakan
sosok orang yang berprestasi dan sangat bersemangat. Eh, enggak tahunya malah
lulus. Ketika orang lain merasa senang diterima jalur undangan. Justru saya
sendiri malah sedih dan menangis menghadapinya. Kenyataannya pun begitu dan
saya pun akhirnya memutuskan untuk menulis karena sangking tidak bisanya
melepaskan jurusan yang saya idam-idamkan.
Sempat juga terjebak pada
lingkaran puisi dan novelis yang lekat dengan sastra. Namun saya sadar diri
bahwa latar belakang pendidikan saya merupakan eksakta yang membutuhkan riset
dan data. Bukanlah kreativitas yang lebih kuat. Maka menulis nonfiksi merupakan
jalan satu-satunya untuk kembali ke tempat saya berada, yaitu fisika. Hanya
saja, tetap juga tidak bisa walaupun sudah dipaksa. Rasanya jiwa saya menolak.
Barulah pada akhir tahun 2019 saya bertemu dengan salah seorang member blogger Sumatera Utara yang memperkenalkan saya pada dunia perbloggingan. Semuanya menjadi berubah dan saya menjadi yakin untuk berkiprah di dunia blog.
2. Menemukan Jati Diri
Saya sudah ketemu dengan jati
diri saya saat ini, yaitu tidak melepaskan kata ‘penulis’ dalam hidup semenjak
awal tahun ini. Saya yang sekarang bukanlah sosok cingeng yang suka menangis
karena mimpi tak diperjuangkan. Melainkan orang yang berani melangkah menggapai
mimpi di kemudian hari. Meskipun lingkungan keluarga saya pada awalnya tidak
mendukung. Lama ke lamaan, cuan yang didapat dengan hasil menulis bisa
meluluhkan hati mereka juga. Kalau sekarang tinggal aman-aman saja. “Terserah
dah mau jadi apa.” Tentu saja kalimat itu membuat saya merasa sebebas-bebasnya
dalam menapaki dunia ini. Tidak murung lagi dan selalu merasa bahagia.
3. Mewaraskan Diri
Ketika saya menulis, biasanya
segala pemikiran silam akan tergali lagi. Hal itulah yang membuat saya waras
bagi saya yang sering lupa akhir-akhir ini. Apa saja bisa dituangkan dalam
dunia blog. Mau itu sedih, bahagia, bahkan sengsara sekalipun bisa dituangkan.
Asalkan sesuai dengan konteks artikel yang ingin disampaikan. Pokoknya setelah
ngeblog saya menjadi orang yang lebih bahagia dari biasanya plus dapat berpikir
jernih sekaligus.
4. Tempat Mengaktualisasi Diri
Setiap kali ngeblog saya merasa
bangga karena berhasil menyampaikan sesuatu dengan kata-kata. Kemudian
mengolaborasikannya dengan desain grafis yang menarik dan pernak-pernik lainnya.
Setelah itu memposisikan diri saya sebagai pembaca yang butuh informasi. Saya ingin
menjadi orang yang bisa melakukan apa saja. Maka menulis blog merupakan jalan
ninja saya sebagai ajang mengaktualisasikan diri.
5. Sumber Penghasilan
`Ada rasa senang dan bangga
ketika melakukan hobi yang dibayar. Meskipun enggak banyak, setidaknya pernah
ada bahwa tulisan saya bisa menghasilkan uang dan bisa saya bagikan kebahagiaan
kepada keluarga saya. Sayangnya, saat ini saya hanya sekadar mimpi belaka untuk
mendapatkan penghasilan utama melalui ngeblogging.
Namun setelah mengenal kelas
kursus secara online tentang Freelance saya menjadi yakin suatu hari nanti
dalam waktu dekat bisa membuat kegiatan blogging ini menjadi sumber penghasilan
yang utama. Semoga saja, aamiin ya rabbal alamiin.
Itu saja yang bisa saya sampaikan
kali ini tentang alasan saya ngeblog saat ini. Terima kasih sudah membaca
curhatan saya dan jangan jenuh untuk mampir di setiap episode artikel yang saya
tuliskan.
Terima kasih, salam rindu.
Harumpuspita
Arti Nama Blog Diary Harumpuspita
Berkiprah di dunia perbloggingan merupakan hal yang paling
membaggakan dan mengasyikkan bagi saya. Sebab saya bisa bebas berekspresi dalam
menyampaikan sesuatu tanpa batas dan sekreatif mungkin. Terlebih lagi bisa
membantu banyak orang. Wuah, senangnya rasa hati saya seketika.
Nah, pada Ramadan pertama kali ini. Saya ingin
memperkenalkan lebih dalam tentang blog yang sedang ditekuni saat ini. Ya, biar
enggak gagu kalau ditanya blog Diary Harumpuspita itu isinya apa saja sih? Masa
iya, saya enggak bisa jawab.
Oke, kembali ke masa lalu ketika saya memutuskan menggunakan
nama Diary Harumpuspita.
Nama aslinya saya tuh Henny Puspita Sari, menemukan kata
Harum ketika SMA dulu. Ketika itu dipanggil oleh seorang guru. Henny Puspita
Sari Harum Mewangi Sepanjang Hari. Terbesit sebuah pemikiran bahwa asyik dong, ya
kan harumnya bisa sepanjang hari.
Mulai menulis sejak 2015 yang lalu. Ketika itu terjadi
perubahan besar dalam diri saya yang begitu baiknya merelakan mimpi demi orang
lain dan tidak memperjuangkan mimpi yang telah lama diazamkan. Sakit, itu sudah
pasti. Nyaris gila, itu juga sudah terlewati. Maka nama Diary Harumpuspita yang
terlahir sebagai nama domain blog saya merupakan wujud bentuk pencarian jati diri.
Dulu saya tidak bisa menulis sama sekali. Hobinya belajar
tentang ilmu alam, berkutat dengan angka, dan mengajari teman-teman yang
lainnya pasal pelajaran IPA. Kemampuan menguraikan tulisan dengan gaya bahasa
sederhana itu tidak terbayangkan sama sekali. Apalagi latar belakang sekolah
saya jelas-jelas bernuansa ilmiah. Mungkin kalau saya tidak salah jurusan. Saya
tidak menjadi penulis seperti sekarang ini.
Awal mula ketika menulis itu merupakan masa yang paling
sulit. Saya bahkan tidak punya seorang pun yang bisa menguatkan pundak dalam
dunia tulis menulis. Lingkungan saya tidak ada yang suka membaca dan penulis
dianggap tidak menghasilkan apa-apa. Enggak bisa makanlah dan sebagainya.
Walaupun begitu, saya tidak menyerah. Nama Diary
Harumpuspita ini jutsru mencakup pengambaran saudara saya. Saya punya dua abang
yang memiliki nama belakang Puspito dan adik perempuan yang juga memiliki nama
belakang Puspita. Maka Diary Harumpuspita ini juga merupakan penggambaran
keluarga saya juga bukan?
Lama ke lamaan. Setelah saya menulikan setiap kalimat negatif yang datang. Allah swt memberikan jalan bagi saya dengan mempertemukan saya
dengan orang-orang yang luar biasa. Siapa lagi jika bukan teman-teman penulis
lainnya. Merekalah yang membuat saya bersemangat dan terus menulis hingga saat
ini. Oleh karena itu, jika ada seorang penulis atau blogger yang mengikuti
media sosial saya. Saya akan mengikutinya balik dengan senang hati.
Nama blog Diary Harumpuspita ini lebih dekat dengan hal-hal
personal sebenarnya. Sebuah artikel perjalanan Harumpuspita, nama pena saya
dalam menjalani kehidupan. Apa sajalah pokoknya. Namun dalam waktu dekat ini
saya ingin menekuni sebuah hal-hal yang lebih spesifik. Supaya teman-teman yang
lainnya mudah mengenali saya.
Hal-hal yang dibahas di Diary Harumpuspita
1. Review Buku
Saya sangat suka mengulas sebuah
buku karena suka baca buku. Lagi pula, akhir-akhir ini saya sering lupa dengan
buku apa saja yang sudah dibaca. Maka mengulas sebuah buku yang sudah dibaca
bagi saya merupakan sebuah penanda bahwa saya sudah membaca buku tersebut.
Terlebih lagi pada hal penting yang ingin saya ambil di dalam buku tersebut.
Target selanjutnya setelah rajin
mengulas sebuah buku adalah menerbitkan sebuah buku. Maka review buku merupakan
jalan ninja saya menjadi seorang penulis buku.
2. Blog Review
Suka dengan hal yang baru.
Termasuk menjelajahi aplikasi tertentu. Bahkan di gawai saya sendiri penuh
dengan aplikasi yang lain dibandingkan foto pribadi. Bahkan saya lupa kapan
terakhir kali berfoto selfie sendiri. Kebanyakan berfoto bersama dengan yang
lain. Itu pun malu-malu.
3. Lomba Blog
Lomba blog membuat saya
berkecimpung dengan hal-hal yang baru. Bagi saya, hal itu sangat menarik dan
merupakan tantangan tersendiri dalam memperbaruhi pengetahuan. Asyiknya, saya
bisa belajar lebih banyak dari para peserta lomba blog yang lain. Maka lomba
blog ini merupakan jalan ninja saya menjadi blogger prosessional.
4. Mengulas tentang tanaman
Saya suka menanam dan kebetulan
Mama saya juga suka. Banyak sekali jenis tanaman ditanam di pekarangan rumah.
Rencananya, saya akan membuat artikel tentag tanaman yang saya temui di sini
dan sekaligus juga ingin punya usaha ke depannya.
5. Kuliner dan Travel
Kategori ini merupakan prioritas
terakhir bagi saya untuk saat ini. Suka masak, tapi malas karena belum memiliki
finansial yang memadai. Begitu juga travel, yang setidaknya memiliki uang
pegangan. Meskipun sebenarnya kategori artikel ini sangat mengasyikkan ketika
dijelajahi.
Kesimpulan
Arti nama domain ini merupakan hal yang paling penting bagi
saya dan menjadi sebuah identitas diri mau dikenal sebagai apa. Orang lain
memandang kita sebagai apa. Maka menunjukkan personal branding untuk domain
Diary Harumpuspita merupakan prioritas saya untuk saat ini.