Showing posts with label blog review. Show all posts
Showing posts with label blog review. Show all posts

Review Buku Oase Seorang Perempuan adalah Pernikahannya

Usia dewasa yang belum menikah. Pernahkah ada masa di mana ingin sekali menikah, tapi kok jodoh-jodohnya belum datang juga?

Setelah membaca buku Oase ini membuat saya tidak terlalu heboh akan hal itu. Sebab perjalanannya mungkin akan sangat panjang. Ini tentang perempuan yang mengalami masa kegelisahannya dalam penantian. Apakah terus menanti atau berjalan ke mana arah tujuannya?

Review Buku Oase Seorang Perempuan adalah Pernikahannya

Identitas Buku

Judul Buku         : Oase Seorang Perempuan adalah Pernikahannya

Penulis                : Sebastian Wahyu

Jumlah Halaman : 240

Penerbit               : PT Elex Media Komputindo KOMPAS GRAMEDIA

ISBN                   : 978-623-00-5005-3

Oase merupakan sebuah peristirahatan dalam berjalan. Bukan untuk mengakhiri langkah atau malah berpangku tangan begitu saja, tetapi mengumpulkan energi supaya bisa berjalan kembali lagi.

Begitulah yang saya baca dalam buku ini ketika fase putus asa dalam memaknai takdir yang berjalan. Akankah ada? Pertanyaan yang mengkhawatirkan itu sungguh sangat menerpa.

Tidak mengapa, kita sudah berusia lanjut seperti apa. Sebab kehadirannya adalah rezeki dan rezeki setiap orang itu berbeda-beda.

Buku ini sangat cocok sekali untuk orang yang menyiapkan diri dalam penantian yang tak tahu hilalnya kapan atau yang berusaha untuk mengilangkan rasa traumatis dalam hidup akibat retaknya rumah tangga.

Bahkan ketika tidak punya channel sama sekali. Kita pun tidak perlu khawatir. Sebab setersembunyi sekalipun perempuan itu. Ia pasti akan ditemukan oleh orang yang ditakdirkan padanya. Sehingga betapa saya menyadari bahwa jodoh ini memang pekaranya dekat dengan Allah.

Tidak muluk-muluk, kekhawatiran itu mereda dengan sendirinya hingga saat ini. Kuncinya hanya satu, yuk kita perbaiki diri sendiri menjadi yang lebih baik setiap harinya. Insyaa Allah dengan sendirinya, ia akan datang dan janji Allah itu pasti. Jangan pernah berhenti berdoa dan jangan pula berputus asa.

Ternyata memang benar, di saat kita tidak memikirkan perihal jodoh. Justru beberapa orang tanpa disadari menjadi tertarik. Tinggal kitanya yang memutuskan akan berlanjut atau tidak dan jangan lupa dilanjutkan bertanya kepada Allah.

Pemilihan penulisan merah memberikan kesan bahwa kita memang harus berani mengubah diri sendiri menjadi lebih baik lagi. Meski prosesnya tidaklah mudah, buku ini mampu menjadi peneman langkah dan rasanya saya ingin membacanya lagi supaya memperkuat langkah.

Perempuan yang pintar, perempuan yang bijaksana, perempuan yang dari cara bicaranya tertata dengan rapi, perempuan yang pendapatnya bisa membuat orang lain terpukau, adalah tingkatan cantik yang berbeda dari kebanyakan perempuan lainnya. (Halaman 13)

 

Review Buku Perempuan Tulus

 

Cover depan Perempuan Tulus

Perempuan tulus itu bernama Ibu. Ibu yang hatinya tulus tanpa pernah mengharapkan balasan dari anak-anaknya kecuali mengharapkan keberhasilannya.

Saya pun tertegun memandangkan diri mengambil buku yang bersampul merah jambu itu. Penasaran dan membacanya di Minggu pagi. Ternyata, melahap buku terbitan Quanta ada yang lebih ringan lagi bertemankan waktu luang. Bahkan menunggu hingga karatan pun saya mampu.

Judul Buku           : Perempuan Tulus

Penulis                  : May Ashali

Jumlah Halaman : 157

Penerbit                : PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia

Tahun Terbit        : 2023

ISBN                    : 978-623-00-4730-5

“Jika hati senantiasa berbuat baik, Allah akan pertemukan kita dengan hal baik, orang-orang baik, tempat yang baik, atau setidaknya peluang dan kesempatan untuk bisa berbuat baik. Maka, isilah hati kita dengan prasangka baik, harapan baik, keinginan baik, dan tekad untuk menjadi lebih baik.”-Buya Hamka. (Halaman 37)

Akahkan ini tentang pekara sebuah baiknya orang atau tidak? Melainkan lebih dari sebuah ketulusan seorang perempuan yang kesabarannya seluas samudera. Terkait hati sekalipun, buku ini mengulas dalam makna tersirat bahwa tulus yang selama ini dijalankan itu masih belum ada apa-apanya. Ada yang lebih dari itu dan kalau diteladani sepertinya tidak semudah yang dibayangkan.

Buku ini mengulas tulisan yang tidak berurutan. Sehingga kita bisa bebas memilih bab mana saja yang menarik hati ketika membacanya. Sehingga teknik loncat dalam membaca tidak pula mengurangi pemahaman terhadap suatu pembahasan.

Judul yang paling menyentuh hati saya adalah Sahabat Terbaik pada halaman 85. Tulisannya begitu lembut hingga membuat saya bersyukur memiliki ibu dan terobsesi untuk menyenangkan hatinya. Pada ibu yang melahirkan saya dan tak pernah lelah dalam mendidik anak-anaknya.

Jadilah serupa akar yang gigih, mencari air menembus tanah yang keras demi sebatang pohon. Ketika pohon tumbuh berdaun rimbun, berbunga indah, menampilkan eloknya pada dunia, dan mendapat pujian, akar tidak akan pernah iri. Ia tetap bersembunyi di dalam tanah. Serupa itulah sebuah ketulusan. (Halaman 83)

Buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan dan cocok dibaca oleh siapa saja khususnya bagi kita yang ingin lebih menyayangi Ibu. Sebab dengan membacanya, insyaa Allah hati akan digerakkan oleh kelembutan untuk mencintai ibu dan membahagiakannya.

Review Buku Menjadi Istri yang Layak Dicintai

Cover Depan On Being Great Lover (Menjadi Istri yang Layak Dicintai)
Cover Depan On Being Great Lover (Menjadi Istri yang Layak Dicintai)

 

Bagaimana rasanya menjadi istri yang layak dicintai?

Pertanyaan itu kerap kali mengitari isi kepala saya. Bagaimanapun tidak, dulunya pembahasan parenting selalu menjadi buah bibir dasar yang paling menarik? Ternyata, menjadi isteri yang layak dicintai adalah impian dasar bagi seorang wanita dalam memasuki jenjang pernikahan.

Jangankan menjadi seorang isteri, menjadi seorang wanita saja apabila wanita bahagia di rumah laksana baiti jannati  alias rumahku surgaku. Hati-hati dengan seorang perempuan, apalagi terkait hatinya jika tidak ingin dunia ini menjadi baik dan tidak.

Pernah ada di masa saya teramat suka membaca buku, buku apa saja mampu dilahap. Entah kenapa kemampuan tersebut tidak serta merta setiap waktu. Ada masa di mana fasenya sulit sekali membaca buku, kalau membaca buku satu lembar auto masuk ke dunia lain. Setelah bangun kepala malah terasa sakit. Hingga pada akhirnya harus memiliki banyak cara bagaimana caranya mengembalikan mood baca seperti semula. Yaelah, seperti moodnya novelis belaka.

Terhenti pulalah saya dalam buku ini. Tidak sampai seminggu Alhamdulillah sudah selesai. Maka setelah saya membaca buku ini saya menyetujui bahwa membaca buku ini wajib diulang sebab pembahasannya itu sangat mengingatkan kita sebagai wanita yang mulia. Yah, sungguh mulia sekali hingga saya penasaran siapalah di zaman ini yang bisa mempraktikkannya.

Judul Buku           : On Being Great Lover (Menjadi Istri yang Layak Dicintai)

Penulis                 : Uken Junaedi & Deny Riana

Jumlah Halaman : 113

Jenis cover           : Hard

Penerbit               : Madanisa Imprint Salamadani

ISBN                   : 978-979-17213-9-4

Pembukaan buku dimulai dengan Judul yang sangat menyentuh, yaitu Menikahlah dengan Istri yang Layak Dicintai. Itu artinya pemilihan wanita sholiha adalah modal awal untuk membangun rumah tangga yang diridhoi-Nya, sekaligus langkah awal dalam meraih surga yang telah dijanjikan-Nya. Pertanyaannya adalah bagaimana karakter istri shaleha yang layak dicintai itu?

Rasulullah Saw pun menggambarkannya melalui kisah seorang perempuan yang diceritakannya kepada Fatimah Az-Zahra. Waktu itu Fatimah sangat penasaran siapakah yang akan masuk surga pertama kali selain dari pada para wanita pemimpin surga, ialah orang yang ternyata juga hidup di zaman itu.

Sungguh sangat penasaran Fatimah dengan apa yang disampaikan ayahnya. Ia pun mendatanginya wanita tersebut. Sehingga ia menarik kesimpulan bahwa wanita itu selalu meminta izin terlebih dahulu bila ada lelaki yang datang ke rumahnya, walaupun hanya balita sekalipun. Selain itu, wanita itu selalu berhias ketika kepulangan suami, memberikan pelayanan yang terbaik nan menyenangkan dan selalu menyediakan cambuk apabila sewaktu-waktu langkahnya membuat suaminya marah atau tidak ridho dengan perlakuannya. Masyaa Allah sungguh beruntung sekali lelaki yang mendapatkan wanita shaleha itu.

Jangankan melalui lembaran yang dibaca dalam setiap babnya. Judulnya saja sudah menggambarkan bahwa isi buku ini sangat menjadi catatan penting untuk selalu diingat bagi wanita.

Cover Belakang On Being Great Lover (Menjadi Istri yang Layak Dicintai)
Cover Belakang On Being Great Lover (Menjadi Istri yang Layak Dicintai)

1.      Mengapa ada cinta?

2.      Istri yang layak dicintai

3.      Taat Kepada Allah

4.      Taat Kepada Suami

5.      Kekasih yang Penuh Kasih

6.      Bahagia Karena Melayani

7.      Menghormati Suami

8.      Pandai Merawat Diri

9.      Memikat Hati

10.  Amanah

11.  Ibu yang Telaten

12.  Mampu Meredam Emosi Suami

13.  Motivator bagi Suami

14.  Pandai Menjaga Diri

15.  Serius Mendidik Anak

16.  Setia dalam Suka dan Duka

Setelah membaca buku ini saya pun menyadari bahwa wanita shaleha itu memiliki kesabaran seluas samudera. Masyaa Allah, sungguh mulia sekali wanita shaleha itu. Akankah saya bisa mempraktikkannya? Yah, paling tidak simulasilah memperbaiki diri terlebih dahulu sebelum menikah.

Buku ini sangat menarik dibaca untuk orang yang sangat menyukai warna. Kalau tipe-tipe visual saya yakin ia tertarik untuk membacanya.

 

 

Review Buku Mengejar Impian Ayah Karya Abdi Siregar

Cover depan Mengejar Impian Ayah
Cover depan Mengejar Impian Ayah
 

“Henny, baca buku ini aja,” ucap kak Dewi. Ia mengambil sebuah buku yang ukurannya tipis. “Ini punya salah satu anggota FLP senior.”

Aku menerimanya tanpa berpikir kapan akan menyelesaikan buku itu bersebab tagihan TBR. Setiap kali ingin menambah buku untuk dibaca, setiap itu juga aku selalu berpikir berapa banyak waktu yang kuhabiskan untuk membacanya. Takut berlama-lama ia akan mendekam di dalam rakku.

Berat memang dirasa, saat aku sudah terlampau nyaman membaca buku nonfiksi. Ketika membaca buku fiksi beratnya minta ampun. Bisanya satu buku yang berukuran saku dalam satu tahun pun sampai saat ini belum juga dibaca. Hingga akhirnya, aku memang harus memaksa bahwa buku ini harus dibawa ke mana-mana sampai selesai membacanya.

Judul Buku            : Mengejar Impian Ayah

Penulis                  : Abdi Siregar

Jumlah Halaman : 181

Penerbit               : Wahana Resolusi

Jenis Cover          : Soft

ISBN                     : 978-602-5775-27-7

Kisah ini bermula dengan pertemuan Ibu dan Bapak Mara, yaitu Maya dan Rusli sebagaimana kisah cinta pemuda dan pemudi pada umumnya. Rusli yang begitu gagah berani melamar Maya ke rumahnya. Betapa kita akan dibawa momen romantis lamaran mereka berdua.

Kisah Mara Siregar pun dimulai ketika ia lahir. Konsep penceritaan Mara membuat kita akan memposisikan diri sebagaimana anak-anak pada umumnya. Mulai dari permainan patok lele hingga hobinya yang membaca buku horor. Mara teramat suka membaca buku horor, tapi dalam dunia nyata takutnya minta ampun.  

Meski sejak kecil, Rusli sudah membilangkan apa impiannya terhadap anaknya, yaitu menjadi Mara sebagai ulama. Bahkan dalam tahap penyekolahannya juga sudah diberitahukan ke Mara. Pada saat itu Mara pun tak tahu apa yang menjadi cita-citanya. Saat ditanya ujung-ujungnya pasti berbeda. Namun yang pasti ia akan mengatakan penulis cerita detektif.

Sebagai mana jalan kehidupan. Kisah Mara tidak semulus dibayangkan, ayahnya meninggal saat bekerja. Sehingga Ibunya yang menggantikan peran menafkahi kehidupan. Begitu pun Mara tidak tega melihat ibunya. Mara yang dulunya rajin ke sekolah mulai mencari uang sendiri dengan bedagang.

Kisah ini semakin pelik ketika Maya sakit dan Mara tidak bersekolah karena keinginannya untuk membantu sang ibu.

Teknik penceritaaan dalam novel ini layaknya potongan cerita pendek yang saling bersambung. Cocok dibaca oleh siapa saja, baik itu yang anak-anak, remaja, maupun dewasa.

Kisah ini bukan saja disuguhi dengan teknik penceritaan, tetapi selalu ada nasihat baik yang disampaikan. Seperti kejujuran dan pentingnya memanajemen waktu dengan baik. Sosok yang paling bijak dalam kisah Mengejar Impian Ayah adalah neneknya Mara. Walaupun sudah tua, kita akan menelusuri pikiran bijaknya dalam memandang kehidupan. Betapa pun terpukau ketika neneknya membilangkan bahwa terkait mistis kenapa itu ada, ya bersebab orang-orang mengenal waktu tidak hanya untuk bermain saja. Melainkan mengingatkan bahwa ada kewajiban untuk mengingat Allah.

Overall, apakah buku ini mampu membuat saya jatuh cinta kembali membaca buku?

Jatuh cintanya sih belum, tapi lumayanlah memberikan bumbu-bumbunya.

Cover belakang Mengejar Impian Ayah
Cover belakang Mengejar Impian Ayah

Kenapa nggak komentar terkait dengan cara Rusli mendidik anaknya? Padahal di zaman ini akan menyakitkan ketika kita dipaksa menjadi kemaun orang lain.

Hm, gimana. Kalau bagi saya yang sudah memiliki impian kian ya pastinya bakalan memberontak, tapi memang di sini itu loh responnya Mara tidak ada penolakan sama sekali. Itu artinya Mara rela hati saja menjalankannya. Walaupun keputusannya di tengah perjalanan sempat membantu perekonomian keluarganya hingga membuatnya tidak sekolah selama seminggu.

Bagian mana yang paling menyentuh di hati Diary Harumpuspita setelah membaca ini?

Sosok ayah Mara, yaitu Rusli. Ternyata masih ada loh sosok lelaki yang bertanggung jawab seperti ayahnya. Memang benar-benar mengayomi sekali dan rela susah, bekerja keras demi keluarganya. Masyaa Allah, pahalanya pasti besar sekali ya. Bagi saya Rusli termasuk sosok lelaki idaman untuk keluarga, walaupun enggak semua cara pro dengan caranya beliau.

Itu saja yang bisa disampaikan dalam sesi review buku kali ini, sampai jumpa di review selanjutnya.

Survive Kembali Bersama Kopikuni, Teman Produktif

Puji syukur kepada Allah swt yang mana telah menggerakkan hati ini untuk survive menulis lagi. Akhirnya, saya menyadari bahwa blog ini sudah setengah tahun tidak diisi. Bahkan sejak lama saya membatinkan untuk menulis kembali, aktif kembali sebagai blogger review.

Qadarulllah, Allah mengizinkan saya hadir di tempat ini. Kopikuni, teman produktif melancarkan berbagai inspirasi yang tertunda. Menyelesaikan mimpi-mimpi saya yang belum terwujud. Rasanya tak henti untuk menitikkan air mata saking terharunya. Momen berharga, begituh yang saya detakkan ketika menginjakkan kaki ke ruangan barista Kopikuni.

Hari Senin adalah masanya kebanyakan orang beraktivitas bermula. Mau tak mau harus bertarung dengan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menjalankan pekerjaan. Tak terkecuali pun saya sebagai penulis yang seharusnya memang tiada hari libur. Memutuskan untuk break dari semua yang mengganggu. Termasuk meninggalkan segala yang berkaitan dengan rumah serta pekerjaan sekolah.

1.       Niat itu harus kuat

Hidup adalah pilihan. Kalau mau suksesnya cepat ya larinya lari sprint dong. Masa jalan seperti kura-kura atau seperti siput yang bawa rumah mulu. Maka yang paling digarisbawahi dan ditekankan adalah punya niat dulu yang utama. Enggak apa awalnya masih hanya terdetak. Semakin lama dengan berjalannya waktu niat itu inyaa Allah akan semakin menguat dengan sendirinya.

When I can survive?

Selama 8 bulan lamanya saya berada di zona down, kalau orang bilang fasenya hidup segan, mati tak mau. Masih bisa bernapas saja sudah sangat beryukur. Hingga membuat bobot tubuh membengkak walaupun tanpa makan yang banyak. Banyak orang yang berspekulasi kalau saya bahagia dengan keadaan tubuh yang lebih gemuk bahkan buncitan. Tak tahunya orientasinya adalah malas, hatinya keras, menolak untuk menangis dan bersedih.

Saya bertanya tentang apa yang terjadi di dalam masa lalu saya. Seolah tidak memaafkan atas apa yang terjadi dan banyak orang yang menyalahkan diri saya sendiri hingga saya sendiri pun berada di fase serendah-rendahnya tidak percaya akan adanya Tuhan dan membeci diri saya sendiri. Nauzubillah, semoga tidak terulang kembali.

Hingga pada akhirnya diam-diam saya memutuskan untuk tidak meminum obat kembali dan saya menemukan sebuah karya Susan Arisanti yang Berjudul Sedang Malaikat Pun Cemburu. Mulai dari situlah saya menangis sejadi-jadinya di waktu senja karena mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam diri saya dan saya memohon ampun kepada Allah swt. karena baru saja mengetahui kebenarannya. Kebenaran yang sesungguhnya bahwa semua hal yang terjadi dalam kehidupan ini adalah takdir Allah dan takdirnya selalu baik.

Lima bulan setelahnya, saya berada di sini. Kopikuni, tempat teman produktif. Menjadi pribadi yang lebih baik dari yang pernah ada dalam benak saya. Setiap hembusan napas, waktu yang berjalan, lingkungan sekitar, dan perkara yang datang saya sangat bahagia dan mensyukurinya. Alhamdulillahirrabbil alamiin … rasanya ingin selalu mengucap segala puji kepada Allah swt. atas segala apa yang terjadi. Begitulah, apabila kita mengetahui dibalik ketetapan takdir yang tengah berjalan.

2.       Tahu kapasitas diri

Para ulama mengatakan bahwa hancurlah seseorang yang tidak mengetahui kepasitas dirinya. Pikiran dan hati terbawa angan hingga pada akhirnya tidak mengetahui berapa kapasitas yang diri ini punyai. Hal yang terekam dalam ingatan adalah mengejar target. Alih-alih secara logika dapat, tak tahunya malah ambyar abrakadabra dan saya sadari dulunya saya memang seperti itu. Sempat ada yang bilang, “Eh itu kebanyakan targetnya, enggak usah dipaksa kali, jadinya sakit. Seperti aku dulu.” Begitu kata teman saya yang dulunya selalu menjadi juara umum tak terkalahkan ketika Sekolah Menengah Pertama.

Kalau tidak mengalami, tidak akan tahu. Kalau tidak merasakan, tidak akan memahami.

Ungkapan ini menjadi kata ajaib bagi saya dalam melangkahkan langkah yang insyaa Allah tak terkalahkan. Jadi, kalau seandainya ada orang yang suka nyinyirin. Eh, kamu tidur sajalah, enggak usah bekerja. Padahal saya lihat masih jam 9 pagi. Cuekin saja.

Kalau sudah tahu kapasitas diri, maka selamat anda berada di zona nyaman.

Contoh mengetahui kapasitas diri :

Kenapa ya saya kalau baca tidur tuh, bacanya 20 menit habis itu tidurnya 2 jam? Padahal dalam waktu 2 jam itu bisa saya lakukan nyapu ngepel, ngelap, bersihkan, kamar mandi, dan yang lain bermaanfaatlah.

Ternyata setelah saya perhatikan, saya tidak bisa membaca lebih dari lima belas menit untuk bacaan yang berat untuk nonfiksi. Sementara bacaan fiksi, saya mampu untuk membacanya selama satu jam. Lebih dari situ, saya bisa saja kehilangan kesadaraan alias tidur tanpa obat bius sekalipun. Yap, bisa-bisanya buku menjadi obat mujarab sebelum tidur. Tanpa harus mengonsumsi obat ke dalam tubuh.

Sehingga saya memutuskan setiap sepuluh atau lima belas menit sekali. Bukunya harus ditutup. Seru enggak seru tutup buku. Kalau tidak ya bakalan ambyar lagi rencana yang sudah dirancang dari jauh-jauh hari. Alhamdulillah, setelah dipraktikkan. Sejauh ini aman-aman saja dan lebih bahagia tentunya.

3.       Rencanakan dan Jadwalkan Perjalanan Aktivitas

Dulu pendiri Blogsum pernah mengatakan sesuatu yang nyentrik dalam benak saya. Punya Planner kok masa nggak bisa dijalankan. Rasa awalnya nyes, nyes, nyes gitu. Ternyata saya sekarang ini baru menyadari kalau saya belum mengetahui bagaimana cara penggunaannya. Pokoknya modal suka aja dulu sama bukunya, dibawa ke mana-mana bahkan dipromosiin juga. Auto gagal nih jadi sales. Sudah bertahun-tahun jadi Reseller buku planner. Masih aja enggak ngerti cara makainya. Bahkan sempat buat tutorial juga pun di titok.

Perencanaan tempat yang nyaman

Bagi seorang yang profesional. Tempat apapun bisa menjadi tempat yang nyaman bagi dirinya untuk mengerjakan pekerjaan. Namun bagi seorang pemula atau yang sudah lama enggak beraktivitas lagi dan butuh batu loncatan supaya lebih semangat untuk bertumbuh. Tempat menjadi langkah awal dalam menghadirkan mood dan inspirasi.

Kalau rumah kita tidak betah, maka betahkanlah diri di rumah?

Kalau memang enggak bisa di rumah, kita memang harus pergi ke tempat yang bisa mendatang inspirasi dan motivasi untuk menyelesaikan tugas.

Sebagai seorang perempuan. Jelas, rumah seharusnya menjadi sandaran utama dalam kenyamanan. Namun kalau memang tidak ada pilihan lain dan setelah dicoba juga tidak kunjung terlaksana. Maka keluar rumah mencari tempat yang cocok tidak ada masalah selagi pulangnya tepat waktu. Ketika saya mempraktekkannya. Rutinitas menulis itu hadir kembali, rasanya menemukan sebuah cahaya yang menerangi jalan menuju kesuksesan. Tempat itu adalah Kopikuni yang terletak di Jl. Rezeki No. 3, Sei Kambing D, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20119, Medan, Indonesia.

4.       Realiasasikan

Kopikuni Bukan Hanya Sekedar Estetik

Nyaman, adem, teduh, menenangkan, produktif. Begitulah kata yang terpatri dalam benak saya ketika menginjakkan kaki ke dalam ruangan barista Kopikuni. Ada aktivitas, tapi tak riuh yang membuat suasana gaduh, melainkan tenang. Barista menyiapkan hidangan, sementara pengunjug menikmati mengerjakaan pekerjaan sembari menikmati minuman dan makanan.

Peta perjalanan yang ditujukan oleh google maps kali ini mampu mengantarkan saya berjalan lancar di pagi hari. Kelihatan dari samping memang tidak kelihatan seperti Café biasa, tetapi sebuah rumah mewah. Saya memarkirkan sepeda motor dan begitu takjub bahwa parkirannya luas. Senang beriring lahkah mantap hendak ke dalam dan menyapa satpam yang berjaga. Ia tersenyum dan bertanya, “mau ke Kopikuni Kak?” Saya mengangguk dan ia memberikan sebuah karcis yang terlaminating.

Tanpa melihatnya, saya segera memasukkan ke dalam tas dan bergegas mengambil posisi di bawah bayangan pohon untuk memotret dari jauh keindahan Kopikuni. Tjakep, setelah memotretnya sekali dan langkah kaki berjalan menuju pintu masuk. Tertulis dengan jelas Free Wifi. Mantap, mantap. Eh, setelah melihat sekeliling ternyata bikin meleleh karena pemandangannya sungguh Masyaa Allah. Seolah menggambarkan ‘nikmat manakah yang kamu dustakan?’ berulang-ulang di dalam surah Al-Waqiah. Ada ayunan, meja, kursi, dan sekelilingnya diisi oleh tanaman. Oksigen jelas banyak mengitari Café Kopikuni.



Pintu kaca terdorong dengan mantap. Para barista tengah menyiapkan sajian yang akan diberikan kepada pelanggan. Seorang wanita yang berkerudung putih sedang bercakap-cakap kepada orang yang hikmat mendengarkan di depannya. Hm, sungguh menarik. Pasti ngobrolin masa depan nih dari gesturnya berbicara.

Saya mengambil tempat tepat berada di bangku kosong hadap-hadapan di depan barista. Walaupun di depan barista. Pemandangan tetap tjakep kok. Sebab tumbuhannya juga berada di dalam ruangan. Desain interior yang menyejukkan hati. Yah, walaupun kalau di mana-mana saya nyarinya yang dekat jendela karena pemandangan hijau. Tak ingin kelihatan mati kutu, saya segera melayangkan SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) kepada barista. Netra mengabsen sekeliling dan memerhatikan. Wow, mantap nih. Tersedia dessert ala bolu dan botolan kaca bening kopi siap saji. “Bang, ini cara pesannya gimana sih? Soalnya saya pertama kali kemari.”

“Oh, datang saja kemari Kak. Nanti kami yang buatkan pesanannya. Daftar menunya ada juga.” Lelaki berkulit putih, berwajah oval itu segera mengambilkan sebuah buku, pena, dan selembar kertas pesanan.

“Ini tulis sendiri ya?” tanya saya memastikan. Lelaki itu mengangguk. “Terus kalau misalnya mau ngadain acara itu gimana ya ketentuannya di sini?”

“Kami ada ruangannya juga kak khusus, bisa pakai in focus dan ada papan tulisanya. kakak tinggal datang aja. Kalau mau pesan nanti kami siapkan. Kalau kakak mau menggunakannya tinggal hubungi aja dari Instagram.”

Saya sekali lagi mengangguk kagum mendengar jawaban barista. Ehem, berarti enggak pakai biaya panjar dong untuk kemari. Emang beneran mantap ini mah. Instagramnya sungguh terpercaya. Saya bisa kemari pun karena alamat yang tertera di profilnya. Alhamdulillah, enggak nyasar. Tak ingin berlama-lama mengganggu tugas barita, saya segera kembali ke tempat duduk dan melihat daftar menu yang tersedia. Terjangkaulah untuk kalangan menengah ke atas. Tanggal gajian bisa nih jadwalkan lagi mampir kemari. Enggak mesti juga sih, kalau sudah dibajetin. Akhir bulan kok juga oke. Tinggal direncanain, direalisasikan beres.

Pilihan jatuh kepada nasi goreng Kuni. Yeay, menu kesukaan dan kebetulan jamnya sebentar lagi makan siang. Ini saja sudah cukup deh dan ternyata menu ini juga merupakan best sellernya. Untuk minumnya, saya memutuskan untuk air putih yang biasanya saya bawa ke mana-mana.

Desain Interior dan Eksterior Estetik menyejukkan



Selain desain interiornya sungguh dibuat takjub dan dipenuhi mesin pendingin. Desain eksteriornya juga tjakep dari luar tadi. Nah, yang lebih meyenangkan adalah ketika melihat pemandangan untuk menuju lantai kedua. Wow, ini mah taman rasa nyaman. Ada kolam ikan mas dan air yang mengalir. Baca buku di sini pasti betah, auto menyelami imajinasi isi buku. Tak lupa pula saya mengabadikan momen dengan buku, karena seorang diri jadi yang memotret sendiri.

Lantai 2 tempatnya diskusi asyik

Seperti yang dikatakan barista tadi, bahwa lantai dua memang didesain untuk kegiatan meeting, belajar, dan yang berkaitan dengan ilmu. Jadi yang ingin mengadakan acara tempat ini sangat saya rekomendasikan.

Menikmati Sajian Nasi Goreng Kuni

Porsi dan harganya sangat cocok. Untungnya, saya hanya pesan satu menu saja. Jadi bisa dihabiskan. Maklumlah, saya tipe orang yang kalau makan enggak terlalu banyak. Nasi goreng Kuni adalah nasi goreng telur, baik telur orak-arik yang dimasak bersamaan dengan nasi dan ada telur mata sapinya. Untuk penyajiannya ada potongan daging ayam yang sudah dibumbui ala fried chicken dan diberikan saus korea. Kemudian tak lupa pula selada, potongan timun, dan tomat. Nah, yang paling saya makan duluan adalah buahnya dulu.

Rasanya enak, bisa dimakan dalam porsi banyak karena rasa di lidah lebih ringan. Sehingga enggak keasinan atau kemanisan. Bagi saya yang rindu dengan masakan tidak pekat akan rasa, nasi goreng Kuni ini adalah pengobatnya.

Sesuai dengan perkiraan, saya pun membaginya dalam dua tahapan. Separuh dulu dihabiskan, setelah makanan sudah ada yang dicerna, ya makan lagi hingga habis. Bahkan sampai sorenya saya masih juga belum lapar. Masih cukup tenaga untuk melakukan banyak aktivitas.

Next, di kesempatan lain. Saya ingin mencoba menu lain ah. Kisaran harga mulai dari Rp20.000-Rp40.000

Mudahnya transaksi di Kopikuni

Setelah melihat jumlah tagihan sebesar Rp33.000 saya melihat isi dompet yang tinggal separuhnya. Sementara buku agenda beserta uang saya ketinggalan di jok kereta. Malah malas lagi balik lagi, durasi waktu dan tenaganya sayang kalau balik ke parkiran. “Kak, ini bayarnya bisa secara apa saja ya?”

Sang barista memperlihatkan barcode yang ada di meja kasir. “Bisa bayar pakai secara tunai dan nontunai. Kalau nontunai pakai Qris aja kak. Kakak tinggal scan saja.”

Lagi-lagi ini adalah kali pertama dan saya pun segera men-scannya dengan e-wallet OVO dan ternyata berhasil. Saya mengetikkan nominalnya dan mengklarifikasinya kepada barista. Kemudian keluarlah struck pembayarannya.

Kesan

Suasananya sangat kondusif sekali ketika pagi begini. Jadi, kalau emang benaran mau inspirasi berhamburan. Datang kemari bisa nih. Baik yang ada di luar maupun di dalam. Tergantung selera. Halamannya juga bisa. Ada banyak waktu, shooting video auto kelar. Saya saja bisa menyelesaikan 700 kata dalam rentang waktu 30 menit. Seolah mendapatkan jackpot ini. Sebab biasanya untuk penulis yang sudah lama tidak menulis lagi butuh waktu lebih untuk bisa lancar menulis. Rasanya seperti kemarin saja saya tidak menulis. Padahal rentang waktunya sudah satu semester.

Oh, iya ada satu lagi nih. Kebetulan Kopikuni juga menyediakan alat tulis di sana. Bagi yang membutuhkan, barista akan memberikannya. Alhamdulillah bisa buat kenang-kenangan kalau pernah datang berupa handbag, pena, dan buku nota desain Kopikuni secara gratis.

Ruang Sholat

Kalau ke mana-mana. Tak ketinggalan yang selalu ingin ditempati dulu kalau bisa ya ruangan solatnya. Nah, kalau di sini para ukhti shaleha tidak usah cemas karena tempat wudhunya insyaa Allah aman. Tersendiri dari bagian laki-laki dan ini memang yang paling banyak diinginkan dari muslimah. Sehingga, tidak usah khawatir aurat akan terlihat oleh laki-laki yang bukan mahram.

Mukena dan sajadah juga tersedia. Nah, untuk ruangan solat bagian laki-laki tuh bedanya lebih luas daripada perempuan. Sehingga lebih memudahkan untuk solat berjamaah.

Tempat Parkir

Seusai solat zuhur saya bergegas pulang untuk kembali ke dunia sebenarnya, yaitu bekerja di pandangan banyak orang. Kemudian mengeluarkan karcis ternyata sudah tertulis bahwa baik parkiran mobil dan sepeda motor biayanya hanya Rp2000.

Toilet

Pemilihan toilet lebih tersembunyi memang lebih nyaman. Sehingga kita enggak usah khawatir kalau mencari pemandangan tanpa harus memalingkan wajah. Letak toilet yang ada di kopikuni berada pada lorong barista. Jadi ketika ketemu toilet, eh bisa lihat baristanya juga. Baristanya lumayan ramah, jadi nyaman saja mengamati aktivitas mereka.

5.       Evaluasi

Setiap pekerjaan, usahakan untuk mengevaluasinya. Supaya kita bisa belajar dari pengalaman yang ada dan lebih meyakinkan apa sih yang akan dilakukan ke depannya. Seperti saya jadi dengan kesan yang menyenangkan. Maka pada kesempatan lain datang lebih awal. Pas ketika Café Kopikuni di buka saya seharusnya sudah di sana. Kalau belum buka, ya nunggu aja dulu sambil baca buku. Heheh …. Manajemen waktu itu emang butuh komitmen, sementara menajemen diri butuh ketegasan.

6.       Ulangi Kegiatan

Alhamdulillah, dampak dari saya datang ke sana. Pada akhirnya saya berhasil memberanikan diri untuk menyelesaikan artikel ini. Nah, kalau tadi hanya inspirasi dan semangat motivasinya yang didatangkan. Maka pekerjaannya pun pada akhirnya tetap di jalankan walau di mana dan apa pun kondisinya. Hal yang terpenting adalah modal berani saja. Insyaa Allah, jalan.

Jasa Komentar Positif di Youtube dengan Mediakomen

Jasa Komentar Positif di Youtube dengan Mediakomen

Mediakomen itu tempatnya para netizen yang memberikan komentar positif dan membangun sebuah akun media sosial.

Berbicara tentang mengomentari sebuah akun media sosial. Saya paling suka kalau berkomentar di sebuah postingan tanpa diminta. Sebisanya saya akan memberikan komentar yang membangun dan positif. Bahkan tak jarang terjadi percakapan setelah berkomentar yang mengantarkan kedekatan. Sehingga rutinitas meluangkan waktu dalam berkomentar ini merupakan bagian dari agenda saya ke depannya.

Kenapa sih harus berkomentar?

1.       Komentar itu berarti memberikan sebuah pendapat tentang suatu postingan. Bisa itu berupa rasa hati yang serupa ataupun menanyakan sesuatu yang masih berhubungan dengan topik.

2.       Membangun kepercayaan bagi para pendatang yang berkunjung ke profile. Bagi para brand, ini bisa menjadi sebuah penilaian para calon customer untuk melihat bagaimana pelayanannya di sana atau seberapa tingkat antusias review yang lain. Analoginya seperti saat kita membeli sebuah barang tertentu di e-commerce. Saya sendiri pribadi sih milihnya yang memiliki banyak komentar positif atau ratingnya. Padahal kalau ditelisik lagi (kebetulan saya seorang reseller yang  interaksinya masih sedikit) dengan tempat yang lain. Kualitasnya juga enggak jauh berbeda. Begitulah di media sosial. Para pelaku UMKM/brand bisa membuat pilihan dalam membangun kerjasama endorse di akun yang memiliki komentar positif atau pergerakan akun yang sehat. Apalagi sekarang ini untuk monetisasi di Youtube memiki persyaratan yang ketat.

3.       Membangun kedekatan satu sama lain. Rajin berkomentar bisa mengetahui karakter masing-masing. Saya bahkan bisa mengetahui ia tipenya bagaimana tanpa harus bertanya. Yah, bersebab kebetulan komentarnya mengandung curhat yang sesuai dengan konteks. Ibaratnya, memahami tanpa harus banyak bertanya.

Apa yang nyebelin dari komentar?

1.       Spam. Spam komentar termasuk berkomentar yang tidak sesuai dengan topik. Lagi asyik-asyik membahas tentang air. Eh, malah menanyakan kabar. Padahal bisa dilakukan secara inbox atau DM yang terkesan lebih privasi. Model spam lainnya adalah hanya sekadar emotikon belaka yang hanya memenuhi notifikasi. 

2.       Promosi. Lagi asyik-asyik membangun interaksi via komentar. Eh, ada aja nih yang nyelonong entah dari akun mana mempromosikan akun jualan secara detail. Kan radar sakit mata lihatnya. Padahal tempat promosi ada di tempat yang memungkinkan. Contohnya saja saling berkomentar. Ini teknik promosi yang tersirat juga loh.


mediakomen

Review Media Komen

1.       Membernya Terverifikasi

Saat mendaftar sebagai member dari Media Komen, semua link sosial media dicek kembali oleh pihak Mediakomen untuk memastikan orangnya ada atau tidak dan menilai apakah bisa diajak kerjasama dalam memberikan komentar. Jejak digital inilah yang akan menjadi bahan pertimbangan oleh Media Komen dan menghubungkannya dengan  advertiser nantinya.

2.       Komentar Positif dan Membangun

Para netizen yang ada di Media Komen memiliki tujuan serupa dengan memberikan komentar positif dan membangun. Nah, komentar membangun ini tentunya bisa menjadi bahan evaluasi dalam meningkatkan kualitas konten yang dibuat oleh advertiser.

3.       Nambah Uang Jajan

Tujuan utama para member pastinya dibayar dengan ketentuan sesama nyamannya gimana. Kalau pihak advisor menerimanya, para member akan dibayar sesuai dengan kesepakatan yang tertulis. Sehingga jelas, berapa yang akan didapatkan oleh para komentator.

4.       Afiliasi

Adanya program afiliasi ini membuat para netizen yang ada di Media Komen bisa mendapatkan uang tambahan lagi bagi pendaftar baru dengan syarat menggunakan link melaluinya. Begitupula pada kesempatan ini saya juga mempunya kode afiliasi yang bisa digunakan saat mendaftar, yaitu h8ru4i2v atau bisa dengan langsung mengkliknya.

5.       Bonus Jaringan

Seringnya mendapatkan job berkomentar. Netizen yang ada di Media Komen lagi-lagi bisa membangun jaringan. Entah itu dengan pihak advertiser sendiri, maupun dengan netizen lainnya. Adanya jaringan ini memungkinkan membantu di kemudian hari.   

Gimana, tertarik nggak untuk bekerjasama dengan Media Komen? Jasa ini merupakan jasa yang paling menarik bagi saya. Bagi yang berminat bisa segera langsung cuz daftar dengan menekan banner atau link Jasa Komentar Youtube.