- Bag Kinantan-Sadar Finansial Pahami Alurnya, Nikmati Duitnya
- Dona Sikoembang-Running For Hope
- Erwina-Putus
- Susan Arisanti-Kasyaf
- Titi Sanaria-Di Simpang Jalan Dody dan Rhe
- Titi Sanaria-Midnight Prince
- Romantisme Bapak dan Ibu Negara (Habibie dan Ainun)
- Jabbar Ali Panggabean-The Changemakers Bersama Jabbar Ali Panggabean-New
Belajar Keuangan Bisnis Bersama Sadar Finansial
Identitas Buku
Tema yang diangkat
Apa saja itu?
Kesan
Keunggulan dan Kelemahan Buku
Kursus Online Terbaik Bersertifikat Bersama Skill Academy
Setelah tamat sekolah, lalu apa?
Begitulah sekelebat pertanyaan yang terngiang di kepala pekara masa depan.
Adabtasi yang berbeda dari semasa sekolah dulu atau hal lainnya terlintas di
masa perkuliahan. Tujuannya satu, bisa bertahan di kehidupan masa depan
dengan bekerja. Kemudian menghasilkan uang yang akan menyejahterahkan
hidup.
Siapa sih yang enggak mau?
Semua orang pasti mau. Hanya saja, orang-orang yang memiliki semangat juang
tinggi mampu mendapatkannya.
Tingginya persaingan globalisasi ini membuat kita harus bersaing dengan
jutaan manusia di luar sana. Terlebih lagi dalam bidang teknologi
perkembangan semakin cepat dari waktu ke waktu. Apabila tidak diikuti,
tentulah akan tertinggal jauh dari yang lain. Menghasilkan uang dengan
memanfaatkan teknologi yang sudah ada tentulah tidak asing lagi terdengar di
telinga.
Salah satu inovasi dalam bidang pendidikan yang memanfaatkan teknologi saat
ini adalah skill academy by ruangguru. Aplikasi ini diperuntukkan untuk
orang-orang yang ingin menambah kemampuan diri berupa
softskill. Terlebih lagi
memiliki keterbatasan waktu dan jarak.
Skill academy merupakan inovasi terbaru dari Ruangguru, merupakan
perusahaan teknologi terbesar dan terlengkap di Indonesia. Tidak hanya
telah digunakan oleh 4 juta pengguna dalam satu tahun dan mendapatkan rating
sempurna dari ulasan 350.000+ pengguna, tetapi juga mendapatkan penghargaan
dari Dailysocial dan
Best Personal Growth App dari Google Play Store.
Aplikasi skill academy mulai familiar semenjak pandemi melanda. Ketika itu imbauan bekerja dan belajar dari rumah saja mulai diberlakukan. Skill academy ini menjadi solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan itu.
Seiring berjalannya waktu skill academy by ruangguru ini bekerja sama
dengan prakerja. Sehingga penerima prakerja diwajibkan untuk mengikuti kelas
yang berada di Skill Academy.
Lantas, apakah skill academy ini hanya diperuntukkan untuk para penerima
prakerja saja?
Oh, tentulah tidak.
Skill academy ini diperuntukkan
untuk mahasiswa, professional, dan umum. Sedangkan penerima prakerja itu
masuk ke dalam kategori umum.
Berbicara dengan program prakerja. Hingga akhir tahun 2020, program
prakerja sendiri sudah memasuki fase gelombang ke-11. Banyak para calon
pekerja lainnya yang berniat untuk bisa mengikuti program tersebut. Tak
sedikit pula teman-teman saya pun juga turut menginformasikan melalui
aplikasi pesan. Namun, perlu diwaspadai bahwa informasi yang benar itu harus
berasal dari akun yang terpercaya.
Saya pun juga sedang menunggu informasi terbaru tentang pembukaan gelombang
ke 12 ini dengan terus memantaunya di Instragram resmi prakerja yang
bercentang biru.
Kenapa sih harus skill academy?
1. Fleksibel
Aplikasi ini fleksibel, bisa digunakan di mana saja dan kapan saja. Mau
tempat serius ala kantoran, menggunakan laptop. Mau santai sambil
jalan-jalan, bisa juga menggunakan gawai. Pengguna bisa menyesuaikan waktu
yang dimiliki sebebas mungkin.
|
akses di gawai |
2.
Sertifikat
Adanya sertifikat setelah mengikuti kelas di skill academy ini bisa digunakan sebagai tambahan pengalaman di CV untuk melamar pekerjaan nantinya. Hal ini tentulah bisa menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan nanti yang akan menerima para pekerja. Sertifikat ini berlaku untuk setiap kelasnya lo. Jadi bisa tuh dipilih-pilih kelas mana yang kira kira akan bermanfaat untuk target pekerjaan nanti.
3. Harga kelas terjangkau dan bisa diakses selamanya
|
|
|
Ada tujuh kategori kelas yang disediakan oleh skill academy.
1)
Kelas mentoring, berisikan tentang persiapan sebelum melamar pekerjaan.
Mulai dari pembuatan CV, surat lamaran, branding di LinkedIn, hingga
interview.
2)
Kelas bisnis dan keuangan. Pada kelas ini ada banyak pilihan yang membuat
hati tertarik. Apalagi pekara keuangan, semua orang pasti mengalami hal ini.
Mulai dari perencanaan keuangan hingga ke arah yang lebih besar, yaitu
bisnis.
3)
Kelas pemasaran, sebuah teknik yang sangat penting dipelajari bagi para
pembisnis. Kelas yang tersedia juga beragam, mulai dari laris manis
berjualan di e-commerce hingga kuasai dasar konten marketing.
4)
Kelas pengembangan diri. Kelas ini juga tidak kalah banyak dari kelas
bisnis dan keuangan. Mulai mengetahui minat dan bakat, belajar Bahasa
asing,teknik public speaking, hingga manajemen diri.
5)
Kelas teknologi dan software. Bukan hanya mempelajari software Microsoft
saja, kelas ini juga tersedia Bahasa pemrograman.
6) Kelas persiapan tes, mencakup persiapan ujian try out toefl maupun CPNS.
7)
Kelas prakerja, kelas rekomendasi yang bisa diambil oleh program
prakerja.
Selain dari tujuh kategori kelas. Skill academy juga menyediakan kelas yang
didukung oleh mitra. Contohnya ada kelas dari Papindo Education Center,
MyEduSolve, DQLab, dan lain-lain.
|
Kelas mitra Skill Academy |
4.
Dimentorin oleh orang yang berpengalaman di bidangnya
Setiap kelas, pasti ada seorang guru yang mengarahkan pembelajaran.
Sebagai contoh, saya kebetulan mengikuti kelas dari bidang Teknologi dan
Software. Waktu itu lagi penasaran dengan Adobe After Effect. Nah,
pada keterangan gambar kali ini merupakan pengenalan awal pembelajaran.
Jadi bakalan tahu ke depannya akan mempelajari apa-apa saja di kelas
ini.
|
Pembelajaran semakin asik bersama Baswara Mursyid |
5.
Kualitas Video dan Evaluasi Pembelajaran setiap sub bab
Selain kualitas videonya bagus dengan resolusi yang bagus. Suaranya
jelas, disertai juga dengan tampilan tulisan yang menyatakan bagian
terpenting. Setiap akhir pembelajaran pada bagian episodenya pun disajikan
kuis. Sehingga memperdalam dan mengingat kembali apa yang sudah
dipelajari. Kalau dari segi keserasian visual dan audionya pun juga
serasi. Nyaman dilihat dan tidak bosan.
Kesimpulan
Skill Academy merupakan
kursus online terbaik bersertifikat
di Indonesia pada saat ini. Selain pembelajarannya mudah dipelajarii,
harganya terjangkau, dan fleksibel. Juga mendapatkan sertifikat yang bisa
digunakan sebagai melamar pekerjaan. Maka aplikasi ini sangat rekomendasi
sekali bagi para penerima prakerja dan sebaiknya digunakan secara
maksimal.
Program Pengolahan Sampah Kawasan Menghidupkan Siklus Material (Alami)
Perkembangan zaman
semakin meningkat dari waktu ke waktu. Jumlah penduduk juga semakin banyak dan
hal yang sering kita temui adalah permasalahan sampah. Kehadiran sampah ini
sebenarnya membuat dampak negatif apabila tidak diolah dengan benar dan
dibiarkan begitu saja.
Sampah? Rasanya ingin
dimusnakan begitu saja. Hingga ada sebagian orang yang memilih membuang sampah
entah di mana-mana. Pokoknya tidak terlihatlah dari pandangan mata. Sehingga
terjadilah kerumunan sampah di suatu tempat.
Sebagian orang ada juga
yang memilih untuk memusnakan sendiri dengan cara membakarnya. Sayangnya,
kemudahan memusnakan sampah menjadi serpihan abu ini memberikan dampak negatif
bagi lingkungan. Hingga dampaknya seperti sekarang ini, bumi semakin panas saja
kala musim kemarau.
Ada lagi yang lebih
miris. Orang-orang yang tidak bertanggung jawab membuang sampah ke sungai.
Waduh, saya yang menyaksikannya sungguh tidak enak hati. Pantas saja banjir di
mana-mana. Sayangnya, dampak negatif itu mencakup orang-orang yang tidak
bersalah lainnya.
Lantas, mungkinkah ini
dibiarkan begini saja?
Bumi ini sedang menangis,
melihat banyak manusia yang egois demi kepentingan pribadi. Jika terjadi
bencana, barangkali Bumi telah bosan bagaimana seharusnya bersabar. Lebih
tepatnya Sang Pencipta, memberikan teguran itu sendiri dengan cara yang tidak
disangka-sangka. Naudzubillah, semoga kita terhindar dari itu semua.
Ada sebagian orang yang
tergerak hatinya dari lubuk terdalam. Berusaha ingin mempertahankan keasrian
bumi dan mengatasi permasalahan sampah. Sayangnya, orang-orang yang memiliki
jiwa ini masih sedikit.
Saya semasa kecil juga
sering berpikir tentang sampah yang tiada habisnya sehubungan dengan kebutuhan
sehari-hari dan bertambahnya waktu. Namun yang namanya anak kecil tahunya hanya
berpikir saja. Tanpa tahu untuk memperjuangkan kebersihan lingkungan. Setelah
beranjak dewasa dan terbuka lagi hati perihal ini. Barulah menyadari bahwa saya
tidaklah sendirian.
Ada sedikit cerita
tentang saya yang berusaha mengolah sampah di waktu lalu. Ketika itu ingin
mengolah sampah plastik menjadi sesuatu yang berguna. Kebetulan saya juga orang
yang sibuk waktu itu. Jadi ya dikumpulkan saja. Semakin lama semakin banyak dan
masih ada niatan untuk mengolahnya. Eh, ketika saya berniat mengolahnya malah
ngilang begitu saja.
Lantas, ke manakah
perginya?
Malang sekali, sampah
plastik yang saya kumpulkan dengan susah payah. Eh, malah sudah dibakar begitu
saja oleh orang rumah. Jawaban mereka sungguh sederhana. Menyemak saja, ya
dibakarlah.
Berusaha ikhlas, walaupun
tidak mudah. Saya berusaha sadar diri untuk tidak menyalahkan siapa-siapa.
Sebab mereka tidak tahu apa-apa dan belum tergerak hatinya dalam menjaga
lingkungan dan memanfaatkan sesuatu yang terbuang. Sedangkan saya sendiri juga
masih belum siap untuk mengolahnya di waktu yang lebih awal.
Begitulah kira-kira
kenangan saya bersama pengolahan sampah.
Sekali lagi, saya tidak
sendirian. Masih ada orang yang memiliki jiwa kepedulian tinggi terhadap
lingkungan. Contohnya adalah YPBB (Yaksa Pelestari Bumi Berkelanjutan).
YPBB merupakan organisasi
non-profit dan non-pemerintah yang dirintis sejak tahun 1993. Wuah, sudah lama
sekali nih. Saya saja bahkan belum lahir. Selama lebih dari 20 tahun YPBB
mendedikasin diri untuk membantu masyarakat dalam mencapai kualitas hidup yang
tinggi dan berkelanjutan. Baik itu di masa kini maupun yang akan datang melalui
gaya hidup selaras dengan alam.
YPBB saat ini sedang
berusaha menmperkenalkan dan mengedukasikan kepada masyarakat tentang zero waste city.
Zero Waste City, merupakan sebuah kawasan yang terbebas dari
sampah. Untuk mencapai kondisi ini, tentulah dibutuhkan sebuah usaha dengan
mengedukasikannya kepada masyarakat. Nah, dengan begitu kita tidak sendirian
lagi. Memang benar, harus ada orang-orang yang berjuang dalam mengedukasikannya
kepada masyarakat. Semakin banyak yang sadar dan mau menerapkannya. Maka bukanlah
hal yang mustahil bahwa akan terbentuk kawasan Zero Waste City.
Saat ini, program zero waste city sudah diberlakukan di
daerah kota Bandung. Tepatnya di Cimahi. Sudah ada 2 RW, yaitu RW 10 dan RW 11,
yang menerapkan program tersebut. Sebanyak 1.255 jiwa dari 346 rumah sudah diedukasi
dari rumah ke rumah. Program zero waste
city ini dengan menerapkan pemilahan sampah dari rumah masing-masing.
Nah, dengan begitu.
Petugas pengolahan sampah akan lebih mudah mengolahnya ketika di TKP. Sehingga
menciptakan lingkungan yang bersih. Semoga saja program ini tidak hanya
diterapkan di kota ini saja melainkan di seluruh kota Indonesia. Sehingga
terbentuklah sebuah kawasan yang alami, indah, dan berseri.
Sumber :
ypbb.blogspot.com
Happy Birthdate to Me
Menggapai Tujuan dalam Perbedaan
Mengingat sebuah perbedaan di antara manusia. Barangkali berupa ras, suku, dan agama. Namun jika menyelisik dari satu tujuan. Perbedaan tidaklah menjadi penghalang.
Ah, ingatan itu terlintas pada kenangan bersama dengan mereka. Ya, pertemanan saya di perkuliahan dan berujung pada sebuah kerja sama yang berujung pada kedekatan dan mengharumkan nama kampus.
Ini kisah akhir tahun 2018 yang silam. Sudah lama ya? Namun ingatan itu seolah masih dekat. Kebetulan saya yang merupakan seorang muslim menjadi satu kelompok dengan non muslim. Kalau tentang suku, jelas juga berbeda. Bahasa Indonesia yang mempersatukan dan mudah dimengerti.
Hal yang paling menarik dalam sebuah perbedaan adalah perbedaan pengalaman. Beda tempat, beda pula logat. Selagi itu masih baik, hidup akan tetap aman-aman saja. Saya punya sahabat, ia bermarga Purba. Kebetulan menjadi orang paling berpengaruh dalam kelompok saya. Ialah yang mengajak saya menyelusuri perjalanan hidup di luar zona rebahan.
Tentu saja, namanya juga perjuangan. Jelas tidak digapai dengan tenang-tenang saja. Menarik sekali, rasanya seperti melihat petualangan yang seru.
Ide ini sebenarnya berasal dari teman saya yang muslim. Kemudian ia mendiskusikannya dengan Purba dan akhirnya merekrut anggota. Termasuk saya. Ya, saya berada dalam lingkaran mereka dan melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat.
"Eh, kita ada inovasi baru nih. Biasalah, menggunakan sesuatu yang terbuang dan menghasilkan sesuatu bermanfaat." Kira-kira begitulah topik yang sedang kami kerjakan. Kami menyebutnya dengan MAKUGA. Ya, kalau diperpanjang dalam bahasa Inggris lumayan bisa membuat lupa. Namun arti dari inovasi itu adalah membuat masker gel dari kulit buah naga yang terbuang.
"Oh, no! Oh, no!" Mungkin itu soundtrack yang sesuai untuk generasi milenial sekarang jika menyaksikan prosesnya. Mulai dari pengumpulan bahan hingga proses pembuatannya. Ya, saya harus melewati rasa malu ketika meminta kulit buah naga kepada penjual buah berkeliling sekitaran rumah. Kemudian membuat maskernya juga di kampus yang berbeda. Kebetulan di kampus saya sendiri tidak memiliki fasilitas yang memadai. Maka kami pun ke kampus lain.
Setelah selesai membuat produk tersebut. Kami pun segera meluncur ke kota Bali. Wuah, sungguh tidak disangka-sangka pada waktu itu. Mulai saja dulu dan kami pun bertemu dengan orang-orang yang berbeda. Bahkan dari negara yang berbeda. Kalau yang sejauh ini saya rasakan keseruannya adalah selama berada di sana. Saya lebih mengenal mereka dan saling menghargai.
"Baiklah, sebelum memulai. Marilah kita berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing." Begitulah yang selalu diucapkan ketika kami hendak memulai langkah maupun hendak makan. Mereka pun juga pengertian dan kami saling menghargai satu sama lain.
Nah, ada lagi yang paling menarik dari tempat yang kami datangi. Logat bahasa Bali, rasanya adem dan santun. Sedangkan orang Medan sendiri pada tahulah gimana logatnya juga berbeda. Hal yang saya pelajari adalah makna dari itu semua. Tetap sama kok. Sama-sama memiliki maksud yang baik. Hanya penyampaiannya berbeda.
Ada beberapa hal yang bisa pelajari dari merawat kebersamaan, toleransi, dan keberagaman melalui pengalaman berharga itu.
1. Tidak memandang mereka berbeda
Ya, sama saja. Mereka juga sama-sama manusia seperti saya dan memiliki tujuan positif yang sama pula perihal pemikiran. Ini lebih menarik. Sebab konteksnya berdasarkan hati dan ketulusan dalam berteman.
2. Saling menghargai keyakinan masing-masing
Saling pengertian dan memberikan waktu salat kepada saya yang kebetulan saya merupakan seorang muslim. Begitu juga dengan mereka yang kadang juga mengingatkan.
3. Saling mendukung perihal tujuan
Asyiknya ketika memiliki tim adalah dukungan kuat. Saling menyemangati satu sama lain. Tujuan kami sama. Sama-sama ingin mempresentasikan yang terbaik di hadapan para juri.
sebelum presentasi, cekrek dulu. |
Tak disangka, kami pun meraih mendali emas pada waktu itu. Saya sungguh tidak percaya, tetapi benar-benar nyata. Rasanya terharu dan tidak bisa mengatakan apa-apa.
Inilah cara saya untuk merawat kebersamaan, toleransi, dan keberagaman. Bagaimana cara kamu? Kabarkan/sebarkan pesan baik untuk MERAWAT kebersamaan, toleransi, dan keberagaman kamu dengan mengikuti lomba "Indonesia Baik" yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio). Syaratnya, bisa Anda lihat di sini.
Kaleidoskop Diary Harumpuspita 2020
Memulai suatu perkara, tampaknya yang paling sulit adalah mengumpulkan niat kemudian menjadikannya sebuah aksi.
Siapa sih yang tidak asing lagi dengan istilah kaleidoskop? Biasanya sih sering diperbincangkan di awal dan di akhir tahun.
Saya pun dulu juga bertanya-tanya perihal ini dulunya. Apa sih? Kok sepertinya enggak asing. Eh, ternyata kaleidoskop ini memiliki dua pengertian.
Menurut konsep fisikanya, kaleidoskop merupakan alat optik yang terbuat dari beberapa cermin yang dibentuk dengan sudut kemiringan tertentu sehingga menghasilkan pantulan sinar yang indah. Sedangkan menurut KBBI sendiri, kaleidoskop merupakan aneka peristiwa yang terjadi pada tahun lalu kemudian disajikan secara singkat.
Ah, menarik sekali bukan? Sama-sama menyampaikan sebuah pesan tentang apa yang terjadi di waktu dan tempat sebelumnya.
Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin berbincang sedikit pasal kaleidoskop Diary Harumpuspita sendiri. Wow, lebih spesifik dan terarah. Semoga saja enggak kebablasan menuliskan kaleidoskop sendiri. Kebanyakan soalnya, satu novel yang setebal 200 halaman pun enggak cukup ditulis.
Mari kita lanjut.
Hari bersejarah saya cuy. Pemilihan hari ulang tahun sendiri supaya enggak lupa. Itu sih kata teman saya yang juga merupakan selaku blogger juga. Nyatanya, pada hari itu saya harus mengorbankan sesuatu yang paling terpenting dalam keberlangsungan perjalanan. Lupa perpanjang SIM karena asyik menguruskan mengganti domain yang sebelumnya diaryharumpuspita.blogspot.com menjadi diaryharumpuspita.com. "Keren nih," pujuk hati ini berulang kali pada waktu itu seraya memantapkan diri.
Suatu putusan yang saya kira akan menjadi sebuah amunisi dalam berkarya dan terus menggali kreativitas maupun pengetahuan. Nyatanya, saya juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan monestisasi dari Adsense. Dah, auto galau juga deh. Kebahagian yang dibayar dengan mengorbankan kebahagiaan yang lain.
Hm, ya sudahlah. Apa lagi yang hendak dikata. Mana mungkin meraung di tengah jalan karena ini semua. Padahal ini semua berasal dari ketidakmawasan diri saya sendiri dalam memperhitungkan jangka panjang dan mengingat hal terpenting.
Pemilihan domain baru pun juga bukanlah asal-asalan. Ya, walaupun pada waktu itu saya belum tahu arah dan tujuannya ke mana. Setidaknya alamat blog ngetop yang sekarang ini bagi saya merupakan suatu hal gambaran keluarga. Hal ini pun tertuang dalam Harapan di Hari Blogger Nasional 2020.
Kalau sekarang ini, tentunya sudah belajar dong. Belajar dari kegagalan dan saya usahakan untuk tidak berada lagi di lingkaran yang sama. Weseh, mode auto sok bijak nih.
Ini sungguh tidak terduga. Akhirnya keterbatasan saya selama ini yang selalu bertemankan laptop lemotnya minta ampun segera mereda. Alhamdulillah, Ayah saya memberikan saya sebuah ponsel Galaxy A11. Saya pun auto enggak perlu lagi menangis dan merengek meminjam smarthphone kepada adik saya. Syukur tak terkira dan rasanya sungguh terharu.
the name of my smarthphone is 'My Baby' |
Ponsel inilah yang saat ini pun menemani saya mengerjakan skripsi dan mengerjakan apa saja deh. Fasilitas ini sungguh sangat membantu. Meskipun awalnya saya sungguh kebingungan mengalokasikannya untuk apa saja dan beradaptasi. Akhirnya bisa juga membuat batasan mana saja yang harus ditelusuri dan tidak.
"Kalau begini, kesempatan berkarir menjadi konten kreator berpeluang pesat dong," pikir saya pada waktu itu sebelum menjalaninya. Setelah dilalui ternyata perjalanannya sungguh panjang.
Sebuah keputusan bulat pun telah saya tetapkan mau dibawa ke mana arah tujuan blog ini. Ya, begitulah, dulunya saya bingung mau ngapain aja. Bahkan rencananya sih gado-gado malah. Hmm, ya acak adul dong. Tidak tahu mau ke mana arah dan tujuannya. Ujung-ujungnya konten curhat mulu. Yah, mana berfaedah dong. Pembaca kan ingin datang untuk mencari informasi, bukan untuk mendengarkan keluh kesah saya. #plak.
Mulai deh saya merancang untuk menuliskan artikel minimal tujuh ratus kata sekali update. Awalnya tuh sungguh bingung. Setelah dijalani malah sungguh asyik dan bahkan menuliskannya lebih dari 700 kata. Ide itu sering terlintas ketika dipertengahan jalan.
Oh, iya. Kembali ke tujuan blog ini. Sudah saya cantumkan kok di bio atas. Jadi pembaca enggak bingung tuh, blog ini akan membahas apa saja. Eh, saya kok malah pengen ikutan ingin travelling nih di kemudian hari. Cuma belum ketemu aja gitu partner yang cocok buat travelling dan ngonten bareng. Hm ...
Okey, skip. Lanjut ke pembahasan selanjutnya.
Nah di bulan ini saya mulai mengevaluasi blog. Ternyata memiliki tiga peningkatan artikel doang dari tahun sebelumnya. Wew, padahal lebih banyak di rumah loh. Seharusnya lebih banyak waktu luang di rumah buat nulis. Malah enggak ada efeknya sama sekali. Secara gitu, kita kan pada diterpa pandemi Covid. "Pasti ada yang salah nih," logika saya berusaha menimbang.
Ya, jiwa saya pun turun bertumbang pada waktu itu. Seolah terperangkap dalam belenggu dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ini sungguh miris sekali. Bahkan saya pun sempat berniat untuk mengakhiri hidup pada waktu itu. Astaghfirullah ... Tenang, enggak begitu ekstrim kok. Saya cuma kepikiran untuk tidur terus dan berharap enggak akan bangun lagi. Eh, ternyata bangun lagi.
Ada kalanya malam akan berganti siang. Sedangkan kepayahan dan kesusahan itu akan berganti dengan kebahagiaan dan ketenangan suatu hari nanti.
Kilas balik perjalanan Diary Harumpuspita mungkin hanya itu saja yang bisa saya rangkum. Tidak terasa ya umurnya sudah mulai satu tahun saja. Rencananya sih ingin diperpanjang pas di tanggal 1 bulan depan. Namun setelah dipikir-pikir lagi enggak jadi deh.
Hari ulang tahun tuh lebih serunya untuk santai-santai tanpa ada gangguan bagi saya. Bukan sibuk sana-sini yang membuat hati runyam tidak karuan sampai melupakan hal terpenting.
Oh. iya. Kalau tentang perkembangan artikelnya sendiri sih hanya meningkat 3 artikel saja dari tahun sebelumnya. Harapannya sih ke depannya bisa jauh lebih baik lagi.
Oke, itu sajalah. Kira-kira artikel ini kurang panjang enggak ya?
Mana tahu kan ada yang kangen dengan tulisan saya. #plak.