Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh …
Kembali lagi dengan Diary Harumpuspita di pada tema yang
kedua di bulan Ramadan kali ini. Waktunya setiap orang untuk berlomba-lomba
dalam kebaikan. Semoga yang berpuasa tetap lancar ya. Nah, pada kesempatan kali
ini saya ingin membahas keberlanjutan artikel yang kemarin tuh tentang Arti Nama Blog Diary Harumpuspita. Alasan saya menuangkan tulisan dengan ngeblog, padahal
sudah ada kemampuan menulis fiksi.
Berikut ini saya uraikan secara kronologisnya tentang alasan saya ngeblog :
1. Bermula salah jurusan
Setiap orang jelas tidak
menginginkan diri bisa salah jurusan. Namun apa yang hendak dikata ketika
menapaki dunia yang sebenarnya ketika tamat SMA. Terjadilah perubahan suasana,
baik itu hati dan pikiran. Saya dulunya suka sekali dengan menghapal pelajaran
dan mendalami ilmu Biologi dari mulai SMP hingga SMA. Tak jarang pula kompetisi
olimpiade di bidang pengetahuan tentang Biologi saya ikuti.
Entah kenapa, entah mungkin
sangking baiknya pada waktu pemilihan jurusan pada waktu itu saya memutuskan untuk
mendaftar kuliah jurusan Pendidikan Fisika di pilihan pertama pada jalur
undangan. Barulah jurusan Pendidikan Biologi untuk pilihan kedua dan jurusan
Kesehatan Masyarakat untuk pilihan ketiga. Motivasinya memilih jurusan itu
adalah kasihan dengan teman-teman yang saya kira mereka memilih jurusan Biologi
pada waktu itu dan orang tua saya. Khususnya ibu sendiri menyuruh saya untuk
tidak bermimpi tinggi lagi menjadi seorang dokter karena berpikir tidak akan
sanggup membiayai saya.
Padahal waktu itu saya merupakan
sosok orang yang berprestasi dan sangat bersemangat. Eh, enggak tahunya malah
lulus. Ketika orang lain merasa senang diterima jalur undangan. Justru saya
sendiri malah sedih dan menangis menghadapinya. Kenyataannya pun begitu dan
saya pun akhirnya memutuskan untuk menulis karena sangking tidak bisanya
melepaskan jurusan yang saya idam-idamkan.
Sempat juga terjebak pada
lingkaran puisi dan novelis yang lekat dengan sastra. Namun saya sadar diri
bahwa latar belakang pendidikan saya merupakan eksakta yang membutuhkan riset
dan data. Bukanlah kreativitas yang lebih kuat. Maka menulis nonfiksi merupakan
jalan satu-satunya untuk kembali ke tempat saya berada, yaitu fisika. Hanya
saja, tetap juga tidak bisa walaupun sudah dipaksa. Rasanya jiwa saya menolak.
Barulah pada akhir tahun 2019 saya bertemu dengan salah seorang member blogger Sumatera Utara yang memperkenalkan saya pada dunia perbloggingan. Semuanya menjadi berubah dan saya menjadi yakin untuk berkiprah di dunia blog.
2. Menemukan Jati Diri
Saya sudah ketemu dengan jati
diri saya saat ini, yaitu tidak melepaskan kata ‘penulis’ dalam hidup semenjak
awal tahun ini. Saya yang sekarang bukanlah sosok cingeng yang suka menangis
karena mimpi tak diperjuangkan. Melainkan orang yang berani melangkah menggapai
mimpi di kemudian hari. Meskipun lingkungan keluarga saya pada awalnya tidak
mendukung. Lama ke lamaan, cuan yang didapat dengan hasil menulis bisa
meluluhkan hati mereka juga. Kalau sekarang tinggal aman-aman saja. “Terserah
dah mau jadi apa.” Tentu saja kalimat itu membuat saya merasa sebebas-bebasnya
dalam menapaki dunia ini. Tidak murung lagi dan selalu merasa bahagia.
3. Mewaraskan Diri
Ketika saya menulis, biasanya
segala pemikiran silam akan tergali lagi. Hal itulah yang membuat saya waras
bagi saya yang sering lupa akhir-akhir ini. Apa saja bisa dituangkan dalam
dunia blog. Mau itu sedih, bahagia, bahkan sengsara sekalipun bisa dituangkan.
Asalkan sesuai dengan konteks artikel yang ingin disampaikan. Pokoknya setelah
ngeblog saya menjadi orang yang lebih bahagia dari biasanya plus dapat berpikir
jernih sekaligus.
4. Tempat Mengaktualisasi Diri
Setiap kali ngeblog saya merasa
bangga karena berhasil menyampaikan sesuatu dengan kata-kata. Kemudian
mengolaborasikannya dengan desain grafis yang menarik dan pernak-pernik lainnya.
Setelah itu memposisikan diri saya sebagai pembaca yang butuh informasi. Saya ingin
menjadi orang yang bisa melakukan apa saja. Maka menulis blog merupakan jalan
ninja saya sebagai ajang mengaktualisasikan diri.
5. Sumber Penghasilan
`Ada rasa senang dan bangga
ketika melakukan hobi yang dibayar. Meskipun enggak banyak, setidaknya pernah
ada bahwa tulisan saya bisa menghasilkan uang dan bisa saya bagikan kebahagiaan
kepada keluarga saya. Sayangnya, saat ini saya hanya sekadar mimpi belaka untuk
mendapatkan penghasilan utama melalui ngeblogging.
Namun setelah mengenal kelas
kursus secara online tentang Freelance saya menjadi yakin suatu hari nanti
dalam waktu dekat bisa membuat kegiatan blogging ini menjadi sumber penghasilan
yang utama. Semoga saja, aamiin ya rabbal alamiin.
Itu saja yang bisa saya sampaikan
kali ini tentang alasan saya ngeblog saat ini. Terima kasih sudah membaca
curhatan saya dan jangan jenuh untuk mampir di setiap episode artikel yang saya
tuliskan.
Terima kasih, salam rindu.
Harumpuspita